BAB 6

1K 175 43
                                    

Flashback

Bandara Internasional Incheon, Seoul

"Bagaimana kabarmu, Yoon?" Ucap Hoseok kepada Yoongi yang sedang berjalan ke arahnya.

Lelaki berambut hitam itu hanya tersenyum tipis sembari menjunjung tas besar. Tubuhnya mengenakan setelan kemeja mahal yang terlihat sangat pas di tubuhnya, sementara sepatu hitam oxfoard yang terlihat mengkilap itu seakan bersinar terang.

Satu bulan tinggal di Amerika, Yoongi telah melaksanakan tugasnya sebagai petembak jitu. Dia menjalankan beberapa misi selama dua tahun ini bersama gangster ataupun pelanggan webnya. Dibantu Hoseok, Yoongi bisa berbincang-bincang dengan pembeli jasanya di salah satu web paling berbahaya di dunia, yaitu Deep Web.

Tidak sembarang orang dapat memasuki halaman kematian itu, Hoseok yang telah mempelajari ilmu-ilmunya juga harus berhati-hati, karena sewaktu-waktu berkas-berkas miliknya teretas oleh hacker lain.

Mereka masuk ke dalam mobil dan Hoseok mulai menjalankan mobilnya. "Kemarin malam seseorang meminta jasamu, ia berani membayar berapapun asalkan kau menyanggupi tugas itu." Pertanyaan Hoseok yang terlihat serius membuat Yoongi menyunggingkan senyum.

"Siapa tergetku kali ini? Mafia?bos?presiden?pejabat? jalang?" jawab Yoongi sambil terkekeh.

Hoseok terdengar tertawa kecil melihat jawaban temannya. "Malam ini targetmu seorang polisi tapi dia hanya menyamar, dia suruhan dari kelompok Kairo untuk menculik seseorang. Aku hanya diperintahkan menjaga sedangkan kau membunuh."

"Hm, aku tidak menyangka dapat tugas membunuh lagi. Tuan Hyung Joon, ya, aku ingin bertemu dengannya. Bisa kau antarkan aku kesana?"

"Pastinya, kapten."


***


"Sudah aku tebak mereka akan kesini mencariku." Suara yang Yoongi dan Hoseok dengar begitu masuk ke dalam rumah Hyung Joon.

Ia dan istrinya sudah duduk manis di atas sofa dengan tangan memegang majalah terbaru. "Sini nak, duduk dulu biar aku yang mengambilkan minuman untuk kalian, pasti lelah, 'kan?" Hye Rin berdiri dari duduknya lalu bergerak ke arah dapur.

"Kulitmu bukannya cokelat malah semakin putih, pakai lulur apa disana?"

Yoongi tidak habis pikir dengan apa yang Hyung Joon katakan. Lulur? Ya! Yoongi laki-laki bukan perempuan yang sedang memanjakan dirinya di kamar mandi.

"A-ahahaha, aku jarang membunuh saat matahari berada di atas kepala. Aku melancarkan aksi itu pada waktu malam, jadi aku sama sekali tidak memakai lulur atau sejenisnya." Yoongi mengatakannya sembari menatap Hyung Joon dengan senyum yang mengembang seolah dia baru saja membongkar rahasianya.

"Lalu, Hoseok dengan komputernya? masih bertahankah layaknya sepasang kekasih? Ku harap kau benar-benar mencari pasangan Jung, tidak baik berlama-lama sendiri."

"T-tentu saja aku akan mencarinya, aku pasti mendapatkan jodohku."

Mereka bertiga tertawa terbahak-bahak dengan candaan yang mereka buat, "Sudah satu tahun kalian belajar membunuh, kemampuan kalian sudah sangat hebat. Aku bangga kepada kalian." Ucap Hyung Joon.

"Yang penting kalian harus hati-hati." Ujar Hye Rin begitu ia sudah duduk di atas kursinya sambil membawa minuman. Suaminya dan kedua lelaki itu masih menahan tawanya. Wanita itu kemudian menatap Yoongi dan Hoseok yang sedang meminum teh buatannya.

"Nanti siang kami berdua akan pergi ke luar kota mengurusi pekerjaan disana untuk beberapa hari, Hyun Ri pasti tidak akan ada yang menjemputnya, bisakah kalian yang melakukan tugas itu?"

Killer Job ✘ M.Y.G Where stories live. Discover now