Bab 25

85 4 0
                                    

Rae Soo mengajak Taehyung ke dapur.  Tentunya dengan mengendap-endap takut jika polisi menyergap mereka berdua. Ia mengambil kotak pertolongan pertama guna membantu Taehyung setelah mendapatkan pukulan dari Jae Hyun.

Setelah itu, ia membawa Taehyung ke bawah meja makan untuk bersembunyi sembari mengobati luka lelaki itu.

"Maaf." Taehyung bergumam pelan namun wanita itu masih bisa mendengarnya. Tawa sumbang meluncur di bibirnya.

"Maaf? Perkataan dari mulut manusia  munafik atas hal yang telah terjadi menjadi tak berarti bodoh!" ujar Rae Soo dengan tawa yang sama.

Sementara Taehyung masih terdiam.

"Aku membencimu, Taehyung."

"Tapi, aku tak tahu ini akan terjadi. Kupikir kalian akan baik-baik saja."

"Yah, kupikir dan kuharap juga begitu. Sayangnya itu tak terjadi. Andai kau tidak bersengkokol dengan Jin, dan juga tidak mengadu domba antara kami dan kelompok Kairo, ini semua takkan terjadi." Rae Soo menghembuskan napas dengan kasar.

"Aku tahu semuanya. Kau ingin menyingkirkan aku dan juga Yoongi dengan cara menyatukan kami, setelah itu kau bisa berkuasa dan mengendalikan anak buah Bang Shin Hyuk tanpa ada gangguan."

Taehyung menunduk.

Semua yang kau katakan memang benar

"Dan kau berteman dengan Jin supaya bisa bersembunyi kan? Supaya kau tidak masuk ke dalam penjara dengan hal-hal yang telah kau perbuat selama ini?"

Taehyung menatap kembali wanita itu. Rambut gelapnya itu tak beraturan, matanya yang sejenak terbuka tampak lesu, bibirnya pucat, dan wajahnya penuh dengan kesedihan.

Lelaki itu menatap Rae Soo penuh minta maaf. Namun, tatapan itu tak digubris olehnya, secepatnya Rae Soo memundurkan langkah meninggalkan Taehyung sendirian di dapur itu.

Tak ada niat untuk menyusulnya. Taehyung lebih tertarik untuk berdiam disini. Dengan penuh paksaan ia tersenyum. Menertawakan kebodohannya selama ini

Rae Soo. Prioritas utamanya sudah tiada. Ia berubah dingin. Senyuman tadi tidaklah nyata.

Taehyung tertawa pelan. Tampak sekali raut sedih di wajah putih pucatnya itu. "Hah! Bodoh kau Taehyung! Bodoh! Semuanya sudah hilang," ia mengusap kasar wajahnya.

***

Jae Hyun melemparkan sebuah pistol yang sudah diisi beberapa butir peluru di dalamnya.

Yoongi meraih pistol itu dan memandanginya dengan seksama. Ia memutar bagian tempat untuk mengisi peluru, lalu ditariknya pelatuk pistol itu.

Jae Hyun pun juga melakukan hal yang sama. Seraut wajah mereka penuh yakin.

"Kemana perginya Rae Soo?" Ucap Yoongi dengan tatapan yang dingin.

Jae Hyun tersenyum dan kemudian memantik pistolnya. Membuat sebuah suara bergelombang yang cukup nyaring dan menembus udara.

Kosong.

Belum ada peluru yang keluar.

"Dia masih di bawah," lirih Jae Hyun, masih tersenyum.

Yoongi menaikkan salah satu alisnya. Ia bingung dengan sikap Jae Hyun yang sedari tadi tersenyum saja.

"Ada apa? Mengapa kau tersenyun tidak jelas seperti orang gila?"

"Taehyung sedang bersama Rae Soo di bawah. Aku meninggalkannya karena bocah sialan itu akhirnya menyerah."

"APA?! KAU BENAR-BENAR GILA, YA?!" Yoongi membentaknya.

"Aish! Aku tidak gila, hey!"

"Lalu, dengan kau meninggalkan Rae Soo kepada bajingan itu, bukankah kau seperti menumbalkan nyawanya?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 20, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Killer Job ✘ M.Y.G Where stories live. Discover now