BAB 20

538 87 63
                                    

"Dingin?" Taehyung tersenyum melihat Yoongi menggigil. Tangannya mulai meyayat lagi membuat pola-pola aneh pada tubuh Yoongi.

Brak

"Angkat tanganmu!"

Taehyung merasa jantungnya berdetak sangat cepat. Lelaki itu salah, sebelumnya ia berpikir bahwa polisi-lah yang akan menangkapnya jika melihat dirinya bersama Yoongi.

Tetapi, kini dihadapannya berdiri dua orang yang ia kenali. Lelaki itu bahkan bisa merasakan tangannya menjatuhkan benda tajam itu ke lantai.

Taehyung bertatapan dengan salah satu pria yang menatapnya begitu marah dan dingin.

"Kau pria mengerikan, KIM TAEHYUNG!"

***

"Heroin? Maksudmu Taehyung akan menyuntikkan pada seseorang?" Tanya Jungkook sangat kaget.

"Hm, mungkin seperti itu. Aku mendapat SMS dari Seok Jin." Ucap Hoseok.

"Bagaimana kau tahu?"

Hoseok menyerahkan ponselnya ke Jungkook, lelaki bergigi kelinci itu langsung menyambar melihat isi pesan.

Direktur Jin :

Aku menambahkan kadar heroinnya.

"Memang Handphone siapa ini?"

"Kim Taehyung. Aku meninggalkan rombongan saat melihat cahaya kecil. Ketika aku ambil kalian telah pergi. Sebaiknya kita putar balik sebelum terlambat."

"TUNGGU! Memang kau tahu basecamp Taehyung?"

"Tentu. Tunggu apa lagi, ayo!"

"Bagaimana dengan pasukanku di belakang? Mereka ikut?"

"Suruh saja mereka pulang, apa kau takut?"

"T-tidak. Baiklah kita akan kesana. Berdua."

***

Taehyung menaikkan satu alisnya, saat Hoseok mengatakan mengerikan. "Benar! Taehyung itu mengerikan apa kita ganti saja dengan kata 'sangatlah mengerikan'?" jawab Taehyung sambil tersenyum tipis.

Jungkook menatap lelaki itu datar. "Seharusnya aku membunuhmu dari awal, bedebah."

Lelaki yang dipanggil bedebah itu terkekeh. "Kau anak kecil. Tidak usah ikut urusan kami. Kau hanya bisa menangis dan merengek."

Hoseok menyeringai. "MATI SAJA KAU!"

DOR!

Lelaki itu tergeletak dengan dada berlumuran darah. Mulutnya mengeluarkan darah, bahkan tangannya merangkak seolah mengatakan 'mengapa kau melakukannya?'

Tangan yang telah berlumur darah itu mencengkram kaki Hoseok, si pemilik kaki hanya bisa berdecih dan meludahi korbannya yang membutuhkan pertolongan.

Hoseok yang tak sudi di pegang kakinya langsung menginjak lengan kuat-kuat hingga pria itu merintih kesakitan. Bulir air mata jatuh ke lantai, dalam benaknya ia bersumpah ia akan membalasnya walau sebentar lagi ajal menjemput.

"H-h .. yung... khh-kau .."

Tiba-tiba tangannya melemas, otaknya tak bekerja dan darah tak mengalir lagi. Matanya terpejam rapat, dia tak akan mampu membukanya lagi. Sungguh, dia telah mati. Hoseok dan satu pria yang masih hidup itu tertawa senang.

"Bagus sekali Jung Hoseok! Kau membunuh tikus kecil ini."

***

Suara decitan pintu terdengar, Rae Soo membuka matanya dan menatap seseorang yang tengah berdiri membawa roti dan segelas susu.

Killer Job ✘ M.Y.G Where stories live. Discover now