Part 2 (Getaran Hati)

30 6 0
                                    

Hai? Maaf iya saya lama buat update nya, soalnya biasalah jaringan disini? Duh? Nyebelin. Maaf juga update nya malam-malam gini.

--------

Deril merasakan bahwa ia sekarang loncat-loncat kegirangan setelah kejadian beberapa jam yang lalu, dimana dana yang mengacak-acak puncak kepalanya dengan manja. Deril yang menjalani hukumannya dari guru sejarah sekaligus guru BK dengan senyum-senyum sendiri.

"Mm ril, kamu kenapa kok senyum-senyum gitu?" Kaya dana penasaran

"Hah? Nggak kok cuma lagi seneng aja"

"Emangnya seneng kenapa?" Kata dana penasaran.

Deril yang mendengarnya tersenyum geli dengan wajah dana yang penasaran deril suka melihat dana seperti itu. "Heh Ril ditanya malah bengong?" Kata dana. Deril yang mendengar itu lantas menggeleng-gelengkan kepalanya pertanda ia sedang tidak apa-apa. "Udah gue gak papa, lanjut aja bersih-bersihnya" kata deril seraya meneruskan kegiatan bersih-bersihnya.

Beberapa jam kemudian Deril dan Dana duduk di bangku kantin dengan muka kelelahan setelah menghadapi hukuman dari guru sejarah.

"Duh capek banget kan ya?"kata deril seraya mengepas-ngepaskan tangannya. Dana yang melihat kelakuan deril yang menurutnya masih polos seraya tersenyum manis."Mangkanya kalo gak mau capek jangan liatin gue kayak tadi" dana menyaut bermaksud menyindir deril.

Deril yang mendengarnya lantas tersipu malu dengan apa yang dikatakan oleh dana tadi. "Apaansih" kata deril seraya tersenyum malu.

Kringgggggg...

"Ya udah yuk, kita balik ke kelas bel udah bunyi tuh" Ajak dana seraya bangkit dari duduknya

"Ayo deh!" Kata deril

****

Bel pulang sekolah pun telah berbunyi pertanda semua makhluk ciptaan tuhan diperbolehkan pulang ke kandang nya masing-masing. Begitu juga dengan si gadis cantik Deril. Deril pun mengayuh sepedanya untuk pulang ke rumah tercintanya.

"Assalamualaikum Mama,Papa,Kak glen?" Kata deril berteriak namun anehnya dia tidak mendapatkan jawaban dari makhluk yang ada dirumah indah itu. Kemudian langkahnya terhenti saat suara berat membalas ucapannya. "Waalaikumussalam Dek, dek kakak ada di meja makan sini cepet" pinta kak glen pada adiknya itu.

Tanpa sepatah kata pun deril melangkahkan kakinya yang masih dibalut dengan kaos kaki putih dan sepatu hitam mengkilapnya.

"Eh kak ada apa? Oh iya mama sama papa dimana dari tadi deril teriak-teriak gak ada yang nyaut jadi sebel deh"

"Ya emang gak ada yang nyaut kalo mama sama papa gak ada dirumah!" Kata glen

"Lah emang kemana? Ada acara apa? Terus kapan pulang?" Tanya deril bertubi-tubi

"Aduh dek kalo nanya itu satu-satu dong, jadi pusing kakak" kata glen memegang kepalanya yang pusing mendengar adeknya itu. "Mama sama papa itu ke bandung kerumah nenek, dan katanya nenek lagi sakit dan pulangnya lusa. UDAH kakak jawab semua"kata glen menjelaskan

"Hah nenek sakit? Sakit apa? Terus Keadaan nenek gimana? Apanya yang sakit? Dia baik-baik aja kan?" Uvap deril bertubi tubi.

"Adeeeeeek satu-satu kalo nanya dek, kakak jadi pusing kan?" Kak glen mulai geram. "Nenek diabetesnya kumat dan keadaanya baik-baik aja cuma kakinya yang sedikit nyeri jadinya mama sama papa khawatir dan mereka pergi kesana, udah jelas?"

"Iya,iya" kata deril lesu. "Ya udah Deril ke kamar dulu mqu mandi capek banget" sambung deril yang dibalas anggukan oleh kak glen.

Deril pun berjalan menuju kamarnya dan membuka knop pintu dan deril segera masuk ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Sehabis mandi dia menuju jendela untuk menghirup udara yang menurutnya sangat segar. Pikiranya pun melayang terbang bersama angin, deril yang mengingat semuanya bersama dana di sekolah entah mengapa cowok itu selalu ada di pikiran deril.

A Thousand Stories Of TearsWhere stories live. Discover now