Rela ?!

11 4 0
                                    

Happy Reading :)

Sorry Updatenya lama :')

***

Kini deril tengah berada di depan pintu rumah sang sahabat kemudian diketuknya pintu itu dan tak lama kemudian seorang wanita paruh baya keluar dengan menggunakan daster bermotif batik yang tak lain adalah Bi inah sebagai asisten rumah tangga.

Tok... Tok.. Tok..

"Assalamualaikum" ujar deril

"Waalaikumussalam, eh neng deril silahkan masuk neng ! Mau ketemu neng seryn yah?"

"hehe iya bi ? Emm serynnya dimana ya bi?" Balas deril dengan cengengesan.

"Di kamar nya neng" ujar bi ina sambil berjalan menuju dapur.

"Ya udah deril ke kamar seryn dulu ya bi?" Tanya deril. "Iya neng"

Deril pun melangkahkan kakinya untuk menuju ke kamar seryn. Satu demi satu deril menaiki tangga untuk menuju ke kamar seryn dan setelah sampai di depan kamar seryn deril mengambil nafas dan berusaha untuk tidak gugup di depan seryn.

Tok.. Tok.. Tok..

"Siapa?" Tanya seryn kepada sang pengetuk pintu

"Gue!" Balasnya. "Oh masuk aja ril, gak dikunci kok" ujarnya.

Deril pun membuka knop pintu dan mendapatkan seryn yang tengah membaca novel di atas kasur king size nya.

"Duduk sini ril !" Kata seryn sambil menepuk-nepuk tempat untuk deril duduk.

"I-iya" ucap deril gugup membuat seryn mengernyitkan dahinya bingung dengan perubahan sikap deril.

"Kenapa gugup?" Tanya seryn. "Oh iya tadi gimana sama dana? Sukseskan?? " tanyanya lagi membuat nafas deril tercekat.

"Maafin gue ryn !" Kata deril membuat seryn kembali dibingungkan oleh sikap deril. "Maaf kenapa? Emangnya lo punya salah apa sama gue?" Balasnya

"G-gue udah bohongin lo ryn" kata deril. "Maksud lo?" Tanya seryn lagi.

"Sebenernya gue tuh cuma pura-pura suka ke dana ini cuma bagian akting dari gue dan dana untuk ngelihat ekspresi lo gimana kalo tau kalo gue tuh suka sama dana, dan sebenernya dana itu suka sama lo !! Dan ingat gue gak pernah suka sama dana jadi lo jangan khawatir" kata deril membuat tawa seryn menggelegar. "Buahahahahahahha, bercanda lo gak lucu deh ! Tapi kan lo sendiri yang bilang kalo lo sayang ke dana?" Balas seryn dengan tawa khasnya.

"Ya karena itu adalah bagian akting gue sama dana, dan iya ingat bentar lagi lo bakal ditembak sama dana dan lo harus nerima oke sahabatku?" Pinta deril dengan menyembunyikan sakitnya

"Tapi-" uacapnya terpotong. "Gak ada penolakan irin !!" Kata deril

"Iya sih gue emang suka sama dana tapi rasa suka gue tertutup karena rasa sayang gue ke lo jadinya gue ngalah deh" kata seryn. "Iya kan gue cuma akting ! Dan sekarang tugas lo siap-siap buat melepas kejombloan oke haha !!" Ucap deril berusaha memberi tawaan.

"Gue mau ke toilet dulu ya? Lo kalo ngantuk tidur dulu aja" ujar seryn yang dibalas anggukan oleh deril.

Akhirnya deril memutuskan untuk menulis di buku biru kesayangannya mengungkapkan semua isi hatinya.

Seperti ini kurasa

Kusedang berjalan sendiri di kegelapan

Tak ada bahagia hanya sedih

Namun kurasa? Hah salah!!

Kurasa ku masih punya bahagia

Yaitu sahabatku seryn bersama dia

Dia orang yang aku cinta

Tapi ku Rela..

***

Terlihat sepasang sahabat sedang berjalan di koridor utama untuk menuju ke kelas, ekspresi keduanya yang nampak berbanding terbalik seryn dengan senyum manisnya dan deril dengan rasa sedihnya namun berusaha ia tutup-tutupi.

Mereka pun duduk di bangku milik mereka sendiri dan tiba-tiba suara bariton membuat seryn gugup.

"Hai Seryn?" Tanya laki-laki itu yang tak lain adalah dana

"H-hai juga?" Balas seryn gugup.

"Kamu makin hari makin cantik aja deh" ujar dana yang membuat mata seryn membulat kaget.

"Ja-jangan gombal deh !" Balas seryn dengan pipi merahnya.

"Siapa yang gombal emang bener kok" ujar dana mencolek hidung seryn membuat deril tak kuasa melihatnya.

"Mmm Ryn gue mau ke toilet dulu ya?" Kini deril menyela. "Oh iya" balas seryn.

Deril pun bangkit dari tempat duduknya, kemudian deril terhenti di ambang pintu setelah mendengar-

"Gue boleh duduk sama lo gak rin?" Tanya dana yang membuat seryn membulatkan matanya. "Tapi Der-" ucapnya terpotong saat deril menyela.

"Udah gak papa kok ryn gue duduk sama tyo aja" ujar deril sambil mengambil tasnya yang ada di bangkunya bersama seryn.

Tanpa berkata lagi deril lansung pergi meninggalkan kelasnya untuk menuju toilet dengan membawa tasnya.

***

Sesampainya di toilet betapa beruntungnya di dalam tak ada siapa-siapa berarti bisa menjadi tempat untuk deril menangis. Di kuncinya pintu kamar mandi lalu deril duduk dan menangis dengan menelungkupkan kepalanya.

Aku rela jika seryn bahagia

Aku ikhlas

Aku mungkin hanya upik abu

Sekali di tiup langsung hilang

Jika ku bisa menghilang

Akan aku hilangkan diriku sendiri

Dan tak akan kembali

Derilya puji syasabila

Tulisnya di buku kesayangannya, dan tak terasa deril telah menghabiskan waktunya di kamar mandi sampai pergantian jam yang berarti deril tak mengikuti jam pelajaran yang pertama karena ia habiskan untuk menangis.

Kini deril berada di ambang pintu kini dia tak akan melewatkan jam pelajaran yang kedua hanya untuk menangis, kini dia telah duduk di sebelah tyo yang tak lain adalah teman sebangku dari dana, dilihatnya seryn yang sedang tertawa lepas bersama dana kemudian senyum kecil tercetak di bibirnya melihat sahabatnya tertawa lepas.

"Eh deril? Lo duduk disini? Ya udah selamat duduk bareng gue ya?" Ucap tyo. "Hehe iya" balas deril

"eh iya gue punya tebakan lo harus jawab ya?" Pinta tyo membuat deril mengeryitkan dahinya. "Apaan?" Balas deril

"Lo tau gak kenapa sekarang langit mendung?" Tanya tyo. "Ya mungkin karena ketutupan awan kali" balas deril enteng.

"Salah!" Ujar tyo. "Terus apa?" Tanya deril

"Karena mataharinya lagi duduk sama gue, pantesan gue liat cahaya yang cantik di sebelah gue" ujar tyo membuat tawa deril menggelegar.

"Buahahahahahha lo bisa aja sih hahahahaha!" Tawa deril nyaring membuat dana mendengar dan melihat deril yang tengah tertawa lepas.

Sialan tyo ! Kenapa dia ngedeketin deril sih !! Awas aja dia ! Eh kenapa gue jadi ngelarang? Bodo amat !! Ujar dana dalam hati.

Kalau gini ceritanya nanti pas istirahat gue bakal nembak seryn biar deril sedih lagi, hahaha !! Tapi? Kenapa hati gue gak terima ya liat deril ketawa bareng tyo? Ujarnya dalam hati lagi.

***

Bersambung....

Salam hangat,

HerlinaAyu31

A Thousand Stories Of TearsWhere stories live. Discover now