Maaf Tyo :'(

11 4 0
                                    

"Tapi gue cinta sama dia !! "

"Tapi Ril dia gak baik buat lo, dia ud-" ujar tyo terpotong.

"Stopp tyo, tolong hargai perasaan gue !!" Bentak deril membuat tyo tersentak kaget.

Mendengar deril membentak, tyo langsung meninggalkan deril, deril merasa bersalah sungguh deril tak pernah bermaksud untuk membentak tyo. Sekarang deril diam memandang punggung tyo yang mulai menghilang.

"Maaf" ujar deril lirih yang mungkin hanya deril sendiri yang mendengarnya.

***

Tyo pov

Hari ini ku sudah utarakan semua perasaanku padanya, ya pada gadis itu. Namun aku sangat kecewa dengannya karena apa? Dia tak membalas perasaanku entahlah yang ku tau sampai sekarang ia tak bisa move on dari pria brengsek itu, dan saat ini aku sedang duduk disebuah danau belakang sekolah sesudah ku meninggalkannya sendiri di taman tadi, jujur aku masih kecewa dengannya. Namun harus bagaimana lagi dia hanya menganggapku seorang kakak baginya dan tak lebih.

"Haha ada orang yang habis di tolak nih??" Ujar seorang laki-laki sambil bersender di pohon dekat tyo duduk yang langsung membuat tyo menoleh.

"Gak usah ikut campur lo !" Jawab tyo dan menatap lurus ke depan.

"Kalo gue mau ikut campur gimana?" Timpal laki-laki itu dengan santainya . Laki-laki itu adalah dana.

"Lo bakal berurusan sama gue !!" Bentak tyo tak kalah tinggi.

"Oh benarkah? Uuhhhh takutt !" Jawab dana dengan nada sok seperti orang sedang ketakutan. "Sayangnya gue gak peduli tuh !!"

"Terserah lu ! Yang penting lo bahagia !!" Balas tyo tak kalah sengit. "Oh iya gue lupa lo kan gak pernah bahagia ya? Ya gak papa deh gue ngalah !! Oh iya gue ingetin kalo ngimpi jangan ketinggian takut ditabrak pesawat dan dorrr jatuh deh !! Kan sakit" ejek tyo membuat dana menggeram kesal.

"Jaga mulut lo brengsek !!" Balas dana membentak.

"Apa gue? Gak salah lu? " ujar tyo sambil bangkit dari duduknya dan hendak pergi meninggalkan dana, karena memang saat ini tyo sedang malas untuk bertengkar.

Buukkk... Buukkkk..

Dana memberikan hantaman keras ke muka tyo. Membuat tyo jatuh tersungkur ke tanah, karena tyo geram akhirnya ia bangun dan membalas dana dengan bogemannya yang membuat darah segar kini mengalir di sudut bibir dana.

"Brengsek !!" Teriak dana sambil mengusap darah yang mengalir di sudut bibirnya.

"Iya gue brengsek tapi lo lebih dari brengsek !!" Teriak tyo dan kembali memberikan hantaman yang begitu keras yang menyebabkan dana jatuh tersungkur.

"Walau gue brengsek gue gak egois ! Dan gue gak kaya lo yang jaim sama perasaan lo sendiri ke deril !! Dan gara-gara lo dia sedih !!" Timpal tyo lagi dengan nada yang begitu tinggi.

"Ya urusan gue lah, mau gue bikin dia seneng mau gue bikin dia susah yang penting gue seneng !!" Balas dana.

"Haha berarti perkataanku tak salah ! Kau memang tak pernah bahagia rupanya sampai-sampai kau tak mengakui perasaanmu sendiri !!"

Buukkk.. Buukkk..

Dana kembali melayangkan bogemannya ke muka tyo, tyo yang sangat geram dengan dana kembali berdiri dan melayangkan bogeman yang membuat dana tersungkur tak berdaya di tanah.

"Brengsek ! Bajingan lo !!" Teriak tyo sambil menendang dana.

"Stooop ! Hentikan tyo !!" Teriak seorang gadis yang tak lain adalah seryn.

"Jalang? Gak usah ikut campur lo!! " bentak tyo sambil menunjuk seryn.

"Sayangnya gue gak mau dengerin lo tuh !!" Ujar seryn sambil membantu dana bangkit dan menopang badan dana untuk ke UKS

"Brengsek lo semua !!" Teriak tyo.

**

Kini tyo berjalan menuju kelasnya dengan muka lebam yang masih belum di obati sama sekali, karena selepas kejadian itu ia memutuskan untuk langsung pergi ke kelasnya.

"Astaga tyo lo ken-" ujar deril setelah melihat tyo berjalan sempoyongan menuju bangkunya.

"Gue gak papa !!!" Ujar tyo.

"Ya udah kalo gitu lo ikut gue ke UKS ya?" Tanya deril sambil menarik lengan tyo.

"Gak perlu !! Apa peduli lo ?" Ujar tyo yang langsung membuat deril diam membeku.

"Sorry" ujar deril menunduk

"For?" Tanya tyo pura-pura.

"Buat yang tadi karena aku nolak ka-" ujar deril terpotong

"Udah gak usah dibahas anggep aja aku gak pernah CINTA sama lo" balas tyo cuek.

"Tyo lo-" ucapan deril terpotong lagi saat tiba-tiba tyo meminta seseorang untuk bertukar tempat duduk.

"Eh Ven gue boleh duduk di tempat lo gak? Disini Panaaas banget !!" Ujar tyo sedikit menyindir deril.

"Oh boleh-boleh"

"Oke thanks" ujar tyo seraya bangkit dari duduknya yang notabennya teman sebangku deril. Namun tyo memutuskan untuk pindah di tempat duduk vena yang berada jauh dari deril.

Deril yang melihat itu merasa bersalah dengan semuanya. Namun apa dayanya jika ia tak bisa mencintai tyo, deril masih sangat menyayangi dana sangat malah.

***

Jam pulang sekolah pun telah tiba sekarang waktunya untuk deril pulang ke rumahnya, ia pun mengayuh sepedanya menuju rumahnya dan Duaarrrrr ban sepeda deril meletus sedangkan saat ini rumahnya masih sepi dan iya, tak ada bengkel sama sekali disini ! Sepi itulah suasana jalan yang tengah deril lewati.

"Aduh gimana ini? Rumah masih jauh dan disini gak ada bengkel ! Handphone pakek mati lagi, ahh sial !!" Ujar deril sambil celingak-celinguk mencari angkutan umum yang mungkin sedang lewat.

"Siall gak ada angkutan umum lagi ! Aduh gimana ini? Masak aku harus jalan kan jauh banget !!" Ujar deril sambil berkacak pinggang.

Setelah ia mondar mandir tidak jelas akhirnya ia menemukan sebuah wartel/ telepon umum ya sejenisnya lah ! Deril pun masuk ke dalam wartel tersebut namun ia bingung harus menelepon siapa? Nomer yang ia ingat hanya nomer seryn dan mama.

"Kalo seryn gak mungkin dia kan benci sama aku, kalo mama kan sekarang ada di surabaya ? Aduh gimana ini siall !!" Ujar deril frustasi.

Akhirnya ia memutuskan untuk tak jadi menelpon siapa-siapa melainkan dia memutuskan untuk tetap menaiki sepedanya yang ban nya meletus.

1 Menit

2 Menit

3 Menit

Deril mengayuh sampai pada akhirnya, Grubakkkk Jendarr deril terjatuh dengan lutut dan siku berdarah.

"Awwww" ringisnya dengan kepala menunduk menahan rasa sakit.

Tiba-tiba terdengar suara deru motor ninja yang cukup nyaring, namun deril tak menghiraukan suara motor itu sampai suatu ketika suara motor itu berhenti.

"Bangun" ujar seseorang

****

A Thousand Stories Of TearsWhere stories live. Discover now