Chapter Dua Puluh Tiga | Terlalu Percaya Diri

639K 53.9K 31.7K
                                    

Update, tanggal 14 November 2019

Now Playing | Langit Sore - Rumit

(Lagunya pas untuk Melody dan Dylan)

SELAMAT MEMBACA KISAH MELODY DAN DYLAN

SELAMAT MEMBACA KISAH MELODY DAN DYLAN

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

BAGIAN DUA PULUH TIGA

Katanya hanya teman, kalau teman bersikap sewajarnya saja gak usah berlebihan itu menganggu.

***

"Plis Mel, jangan bikin gue bingung dengan perasaan gue sendiri." Dylan menggenggam tangan Melody, "Kita masing-masing aja, ya, sekarang?"

Melody menaikkan wajahnya, kemudian dia menoleh ke arah Dylan. Tatapannya datar, tak ada lagi air mata. Hal itu membuat Dylan bingung, ekspresi seperti ini jarang sekali diperlihatkan oleh Melody bahkan mungkin tidak pernah.

Dengan cepat Melody menarik tangannya agar terlepas dari genggaman Dylan, dia tersenyum sinis, "Bukannya kita udah masing-masing dari dua tahun yang lalu?"

Memang seperti itu, tapi maksud Dylan bukan seperti itu.

"Ucapan kak Dylan bikin aku keliatan menyedihkan, padahal aku selama ini udah bersikap baik dan mencoba ngerti. Tapi, kak Dylan salah artiin itu semua," ujar Melody, dia menghela napasnya perlahan. Ucapannya terdengar tenang, namun gadis itu cukup yakin dengan perkataannya.

"Kak Dylan terlalu percaya diri." Kali ini senyum Melody mengembang, terlihat lebih tulus daripada sebelumnya, "Aku gak berharap kita kembali dalam sebuah hubungan."

Kalimat itu tidak sepenuhnya bohong. Hanya saja, beberapa hari terakhir ini pikiran Melody terbuka, dia terlalu tolol menangisi cowok seperti Dylan. Untuk apa dipertahankan, si cowok sudah berpaling ke lain hati.

Tapi, yang Melody tidak sukai. Cowok yang duduk disampingnya sekarang ini terlalu angkuh, percaya diri dan seolah-olah dia masih dipuja olehnya. Membuat dirinya terus menyedihkan dan menempatkannya di posisi yang terus salah.

"Terus? Selama ini..." ucapan Dylan tak selesai, dia hanya menatap Melody dengan seksama.

"Selama ini apa? Apa yang udah aku lakuin?"

"Membuat perasaan gue bingung," jawab Dylan

"Coba kita balik ke pertemuan awal kita setelah dua tahun lalu. Kak Dylan datang, tiba-tiba jelas aku terkejut. Bingung harus gimana saat kita ketemu lagi, aku emang ingin tau alasan kak Dylan gak kabarin aku selama dua tahun itu, tapi aku sadar diri kita udah bukan siapa-siapa, aku punya Louis dan keinginan aku buat nanya aku urungkan saat mendapat respons yang kurang baik dari kak Dylan. kak Dylan balik ke sifat awal, darisana aku bisa tau kalau aku udah benar-benar tak ada di hati kak Dylan. Cukup buat aku dengan melihat kak Dylan baik-baik saja dan sebagai teman. Teman yang pernah aku sukai, dulu."

MeloDylan 2 (Retrouvailles)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora