Chapter Lima Puluh Dua | Penyesalan datang di akhir

443K 25.7K 11.8K
                                    

Now playing | Teddy Adhitya - Just You

Selamat membaca cerita Melodylan

Orangnya gak ada dicerita, fotonya aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orangnya gak ada dicerita, fotonya aja.

Buat yang nanya kenapa visual Alice diganti dicerita Sagara, itu untuk menyesuaikan karakternya. Digantinya jadi ini.

Bagian lima puluh Dua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian lima puluh Dua

👩🏻 : Lo tambah ngeselin semenjak putus cinta.

👦🏻 : Lo tambah gemesin semenjak terakhir kita ketemu.

***

Anna dan Kate berada di dalam kamar Anna. Kate melihat beberapa koper dan barang-barang Anna yang telah dibungkus dengan rapi. Kate bisa menyimpulkan kalau Anna tidak pindah rumah, mungkin dia akan pergi jauh dan lama.

"Lo mau pergi kemana?" desak Kate, "lari dari masalah? Setelah yang lo lakuin sama hubungan gue?"

Tatapan Anna sendu, tapi gadis itu tersenyum. Tulus. Dia sudah memikirkan semua ini, jauh-jauh hari dan sepertinya dirinya perlu istirahat dari semuanya.

"Lo inget Kate, gue ikut exchange dan gue keterima. Gue udah urus semuanya dan minggu depan tinggal berangkat." Jeda Anna sebentar, dia melirik ke arah Kate yang diam, belum merespons ucapannya, "gue gak bermaksud untuk lari, cuman waktunya pas aja dengan gue pergi untuk exchange."

"Melody dan Jane tau?"

Anna mengangguk, "Tau, gue perlu waktu yang tepat buat ngobrol sama lo dan gue gak mau pergi kalau masalah di antara kita belum clear."

"Liam putusin gue," ujar Kate ringan, "dia lebih milih lo. Kalau lo mau sama dia silahkan, gue gak akan nahan lagi dan jadi penghalang di antara kalian."

"Enggak," tolak Anna, dia sudah memikirkan keputusannya. Meninggalkan semuanya dan memulai kembali dari awal, "gue udah tolak Liam."

"Bukannya lo suka juga sama cowok gue?" hardik Kate, tatapan matanya tajam.

MeloDylan 2 (Retrouvailles)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang