Chapter Enam Puluh Enam | Salah Siapa?

215K 19.2K 9.3K
                                    

Selamat 38 Juta pembacakuuu❤️❤️❤️

Seneng banget akhirnya udah nyentuh angka 38 juta, ayooo 2 juta lagi jadi 40juta🙏🙏🙏🥺🥺🥺

Now Playing | Geisha - Komitmen

Selamat membaca cerita MeloDylan

Selamat membaca cerita MeloDylan

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Bagian Enam Puluh Enam

Perlahan memang harus ikhlas, tak selamanya tangan yang saling menggenggam akan selalu menguatkan. Tangan kita yang saling tertaut kini sudah saling melepaskan secara perlahan.

***

Mendengar permintaan maaf yang diucapkan oleh Melody sekarang, membuat Kate banyak berpikir. Dia memang kesal dan kecewa karena Melody terlihat terlalu pro kepada Anna, tapi dia juga merasa salah karena sudah mengatakan kata-kata yang kasar kepada Melody.

Hanya saja, untuk memaafkan dan kembali seperti awal dia perlu waktu. Karena saat ini ketika dia melihat Melody, dia masih cukup kesal kalau mengingat apa yang dikatakan oleh Melody saat di Puncak dulu.

"Gue perlu waktu Mel..." ujar Kate terus terang dan itu membuat Melody menggigit bibir bawahnya, tanda bahwa gadis itu tengah gugup.

"Gue udah gak marah, cuman gue perlu waktu," jelas Kate, sorot mata Melody menatap lurus ke arah Kate.

Dia belum mengucapkan sepatah kata lagi setelah permintaan maaf sebelumnya.

Perlahan tatap matanya menoleh kanan dan kiri, melihat orang yang berada di kantin fakultas Kate yang cukup ramai. Gadis itu mendesah pelan, tak seorang pun dia kenal disini, hanya Kate bahkan Louis yang datang bersamanya kini tengah mengobrol dengan kumpulan orang yang entah siapa.

Dia memang payah, tidak bisa mengobrol dengan leluasa dengan orang baru. Bukan Melody tidak bisa seperti orang-orang, terlebih Kate dan Jane yang akan sangat nyaman berada di lingkungan baru. Dia hanya bingung harus melakukan apa dan merasa bahwa setiap orang melihat ke arahnya, diperhatikan dan dinilai. Padahal mungkin sebetulnya tidak seperti itu.

"Lo marah banget ya Kate...?" tanya Melody dengan suara lilih.

"Mel..."

"Gapapa kok, gue kemarin emang salah banget gak ngertiin lo. Makasih ya, udah bantu nyadarin gue juga kalau gue terlalu deket sama Kak Dylan padahal gue tau kalau kak Dylan masih pacaran sama Alice. Kalau kaya gini gue gak ada bedanya dengan Anna dan kak Liam, yang mengambil keuntungan disaat salah satu pihak membutuhkan pelarian."

"Gue juga minta maaf...," ujar Kate, "gue udah ngomong kasar dan nyakitin lo waktu kemarin. Tapi kalau gak gitu lo gak akan sadar."

"Iya, Kate emang yang paling ngertiin sahabatnya sedunia, yang lain enggak," kekeh Melody

MeloDylan 2 (Retrouvailles)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora