Chapter Tiga Puluh Satu | Retrouvailles (Bag •1)

726K 54.6K 28.6K
                                    

Now Playing - Be My Love

Selamat Membaca Cerita Melody dan Dylan

Kali ini sudah sampai titik reuni, silakan menikmatinya.

Kali ini sudah sampai titik reuni, silakan menikmatinya

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

***

BAGIAN DUA PULUH TIGA PULUH SATU - Reuni (1)

Masalah hidup lo masih kurang? Sampe ikut campur masalah orang lain.

***

Hari H reuni telah tiba. Awalnya Kate memaksa akan membawa mobil sendiri daripada harus satu mobil dengan Liam. Gadis itu belum siap mengalami momen awkward yang pasti membuatnya bingung nanti.

"Yaudah lo satu mobil sama gue dan Anna aja," ajak Angga

Anna melirik sekilas dia tak berkomentar, sebelum Angga melanjutkan kalimat selanjutnya.

"Ada Dylan sama Melody juga."

Kate mengangguk, dia mengabaikan Anna yang menatapnya dengan tatapan tajam. Terserahlah, toh dia pun tidak hanya berduaan dengan Angga saat itu.

Benar, dia tak pernah menyukai Angga. Dia yang menulis pertanyaan itu dengan harapan akan didapatkan oleh salah satu dari dua orang yang menyakiti perasaannya. Namun, sial justru dialah yang mendapatkan truth itu.

Mobil pertama diisi oleh Dylan, Angga, Anna, Melody dan Kate. Di mobil kedua ada Jane, Liam, Andre, Bella dan Fathur. Sementara di mobil ketiga ada Gery, Arsen, Bianca, Jasmine dan Yugo.

Perjalanan di pimpin oleh mobil Dylan, diikuti oleh mobil Liam dan selanjutnya mobil Yugo.

Terasa canggung. Anna bahkan tak melirik ke arah Kate sedikit pun, Melody yang duduk di tengah antara keduanya merasa sedikit bosan.

"Na, itu kan hanya permainan," ujar Melody, "lagipula Kate enggak pernah caper sama kak Angga juga."

"Mel, diem," potong Dylan

Melody melirik sekilas ke arah Dylan yang duduk di kursi depan, dia tersenyum sinis. Tetap saja, pemuda itu selalu ingin mengontrolnya.

"Kak, aku gak bisa diem aja liat temen aku kaya gini," balas Melody

"Na, emangnya lo gak pernah suka sama pacar temen lo apa?" sinis Dylan, yang kini membuat Angga menoleh ke arah Dylan sebentar, meskipun Angga kembali fokus menyetir.

Saat itu Kate masih tak bersuara, dia memilih bungkam dan mendengarkan lagu melalui earphonenya.

"Kak jangan memperumit keadaan deh," ketus Melody, "Kate, kan bilang dia pernah suka doang, wajar kok. Kaya kadang aku mikir Abang suka sama Jane dan selalu ngerti Jane, aku pengin punya pacar kaya abang, atau kak Angga yang funny, Liam dengan semua sisi romantisnya, ada kalanya kita selalu ingin ada disisi orang lain, tapi bukan berati kita mau ngerebut kebahagiaan orang lain Na."

MeloDylan 2 (Retrouvailles)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz