Chapter Enam Puluh Dua | Puncak Part 2

182K 19.4K 12.2K
                                    

Now Playing | Pongki Barata - Aku Milikmu

Selamat membaca cerita MeloDylan

Selamat membaca cerita MeloDylan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bagian Enam Puluh Dua

Perasaan manusia tak ada yang bisa menebak atau memprediksinya, kecuali orang itu sendiri dengan Tuhannya. Jadi, jangan menganggap bahwa kamu sangat tau apa yang dirasakan orang lain hanya dengan dari mendengar ceritanya saja.

***

Jujur saja ketika Bella melihat interaksi Dylan dan Melody ketika liburan sekarang membuatnya terheran-heran, dia sama sekali tidak cemburu bukan perasaan seperti itu yang tengah dia rasakan. Hanya saja, keduanya seperti sepasang kekasih...?

Dia yakin bahwa bukan dirinya yang menganggap seperti itu. Entah mengapa ketika berkumpul, Melody sengaja pindah duduk menjadi di samping Dylan dan pemuda itu menyambutnya dengan senyuman.

Itu bukan hal yang paling aneh yang terjadi disini. Bagaimana Dylan dengan sengaja mengambilkan makanan untuk Melody, atau dia memberikan jaketnya. Mengelus gemas puncak kepalanya. Melody juga melakukan hal yang sama, berada di jarak yang sangat dekat dengan Dylan, membawakan pemuda itu minuman, keduanya seolah tak canggung saling mengobrol dan melempar senyuman.

Sama sekali tidak, Bella tidak cemburu. Hanya saja seperti ada yang janggal. Hubungan keduanya masih belum jelas, seperti hubungan Dylan dengan Alice saja tifak tau akan dibawa kemana dan Melody masih sering menghbiskan waktu bersama dengan mantannya, bahkan gadis itu mengakui masih menyukai Louis, hanya saja terhalang oleh kepercayaan.

Pada akhirnya keduanya akan saling menyakiti kembali, entah dari pihak laki-laki atau perempuan. Karena ketika terlalu berharap dan kenyataannya tidak sesuai dengan harapan maka hasilnya akan menyakitkan.

Bella tak tahu yang keduanya lakukan adalah untuk menyembuhkan luka satu sama lain atau hanya sekadar mencari pelampiasan saja.

Menganggap bahwa orang yang bersama dengan mereka adalah pengganti saja.

Tentu tak akan jadi masalah jika keduanya kembali bersama, Bella akan mendukung apapun yang menjadi keputusan temannya. Tapi, bukan seperti ini. Terlalu tiba-tiba, terlebih keduanya baru saja mengalami putus cinta.

Tiba-tiba suara Kate menginterupsi lamunannya.

"Gue bakalan bikin Liam nyesel dan mohon-mohon balik sama gue," ujar Kate disertai seringai kecilnya.

Sangat wajar, orang yang diselingkuhi berpikiran seperti itu. Tidak ada yang aneh.

"Dengan cara apa?" tanya Jane

Jane ingin tahu, karena terkadang rencana Kate suka diluar nalar. Selalu ada saja yang membuatnya tak habis pikir dengan pemikiran Kate.

"Lo pikir gue rencanain kesini buat apa? Ya, buat nyiksa dialah. Bikin dia tambah ngerasa bersalah."

MeloDylan 2 (Retrouvailles)Where stories live. Discover now