Chap 2 Part 2

7.2K 654 91
                                    

Hua Hua You Long Chapter 2 Part 2 [Novel Trans Indo]

Credit:
Author: Xin Bao Er
Chinese-English Translator: Asiaisaru
English-Indo Translator: Kiriohisagi
Proofreader: Luxiufer

Hua Hua You Long Chapter 2 Part 2

"APA??!!" Lu Cang tersentak kaget. "Kamu, kamu, kamu, jangan keterlaluan..." Dipengaruhi oleh rasa panik dan marah, dia sudah tak mampu untuk mengatakan sesuatu yang bisa dipahami.

"Kalau kamu tidak membuka bajumu, bagaimana bisa aku beri penangkalnya? Tunggu saja sampai bagian dalammu terasa gatal sampai-sampai membuatmu gila, membuatmu berkeliaran mencari pelampiasan dengan memohon para lelaki untuk menghujam anusmu!!" Walaupun kata-kata vulgar yang diucapkannya tidak sepadan dengan wajah cantik beradabnya, Jing tetap berpenampilan santai, air mukanya tenang...

Lu Cang tertegun, tidak tahu harus pergi dengan jantan atau menahan penghinaan demi mendapatkan obat penangkal tersebut.

Merasakan keraguan Lu Cang, Jing berdiri dan berjalan mendekat, kemudian menarik Lu Cang dalam rengkuhannya. "Aiya, lelaki sejati tidak akan menderita karena kekalahan([1]). Untuk sekarang, tahan saja. Setelah kau dapat penangkalnya, mau bertingkah seolah tak terjadi apapun([2]) atau membunuhku karena ingin balas dendam, terserah kau..." sembari berbicara, tangan Jing tidak bisa berhenti bergerak. Dimanapun tangannya menyentuh Lu Cang, disitu juga pakaian Lu Cang tanggal satu demi satu. Dan tidak lama kemudian, hanya tersisa sehelai jubah yang melekat pada tubuh Lu Cang, dengan lebih dari setengah kulit lembutnya yang seperti madu terekspos di udara.

Dipeluk dengan sedemikian intimnya, mata Lu Cang dipenuhi oleh kecantikan tanpa bandingannya (yang secara kebetulan merupakan jenis kecantikan yang paling tidak mampu dilawannya dan merupakan kelemahannya). Aroma wewangian dupa yang tercium olehnya merupakan jenis aroma yang tidak dikenalnya, akan tetapi membiusnya sedemikian rupa. Digabungkan dengan ancaman obat perangsang, Lu Cang menjadi semakin tidak berdaya. Lapisan terakhir pakaiannya, lapisan terdalamnya, akhirnya lepas. Dia dibaringkan di atas tempat tidur mewah dan lebar itu.

Ketika bibir panas Jing mengisap dadanya, Lu Cang merasa seluruh pertahanannya luruh karena hangat tubuh Jing. Terbawa ke permukaan kulitnya, kemudian menguap bersama udara. Miliknya yang tidak berfungsi ketika tidur dengan perempuan, kini mengeras sempurna ketika Jing meremasnya lembut, seolah terpesona.

Terhibur dengan perbedaan antara ucapan dan reaksi Lu Cang, Jing dengan kejamnya menguatkan genggamannya, menggesek dan meremas bahkan lebih keras dari sebelumnya. Lu Cang merasakan gejolak tak terkendali yang mengarah ke kepalanya, dengan segera dia menutup mulutnya dengan tangannya, takut kalau dia akan mengeluarkan pekikan yang memalukan.

"Jangan tutupi mulutmu!" Jing memerintahnya dengan penuh paksaan, menahan tangan Lu Cang dan menekannya dengan paksa. Kemudian, dia melepaskan tangan kanannya yang sedang menggenggam milik Lu Cang, menggantinya dengan miliknya dan menggeseknya dengan milik Lu Cang. Tangannya yang sedang kosong dengan nakalnya memasuki Lu Cang dari belakang, dengan penuh gairah, dia memasukkan dan mengeluarkan jarinya secara terus menerus. Tiba-tiba, jarinya berhenti di tempat yang paling vital di dalam tubuh Lu Cang dan kemudian ditekannya.....

Dirangsang sedemikian rupa, Lu Cang kehilangan semua rasa malunya, memekik tanpa daya, "Ah, ah. Tidak, tidak!!!! Ah..di sana, ah, tidak, tidak-jangan, jangan!! Cukup... aku mohon ampuni aku... tidak lagi, cukup...." Lu Cang sudah terlalu kewalahan hingga tidak mampu lagi berkata-kata karena terlalu terangsang. Pada akhirnya, dia hanya mampu memohon belas kasihan dari Jing dengan suara keras.

Tumbuh besar di lingkungan istana, permainan ranjang merupakan hal yang biasa bagi Jing. Tentu saja dia mengerti dengan jelas bahwa kata 'tidak' yang diucapkan Lu Cang hanyalah reaksi karena kenikmatan seksual luar biasa yang dirasakannya. Sedangkan baginya, mendengar Lu Cang berteriak kesakitan malahan makin membangkitkan nafsunya. Dengan cekatan dia memberi daerah dalam yang sensitif itu cubitan ringan. Sudah pasti, Lu Cang mengeluarkan pekikan yang tak tertahan, cubitan itu menggetarkan seluruh tubuhnya, kemudian dengan segera, Lu Cang pun melepaskan cairannya......

Hua Hua You Long (Translate Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang