Chapter 3 - Fūma Kotaro

986 107 7
                                    

Langit semakin gelap angin bertiup kencang, Pertarungan sengit antara ninja dan prajurit date masih terjadi membuat rumah-rumah disekitarnya terkena imbasnya dan para penduduk juga panik membuat suasana semakin mencekam.

" masamune-sama! Ada tiga yang lari ke dalam hutan, salah satu dari mereka membawa gulungan rahasia pasukan date! " teriak salah satu prajurit.

" Kojuuro kau tetap disini! Biar aku, (y/n) dan pasukan keamanan yang mengejar mereka! Kau berjagalah disini bila ada serangan lagi!" titah masamune cepat, sedangkan aku hanya terdiam mengamati mereka.

" tapi (y/n)- "

" you understand! Aku akan menjaganya! " teriaknya emosi saat kojuuro ingin protes.

" haa tidak apa-apa kojuuro-san, begini-begini aku juga petarung loh, percaya saja padaku -lagipula ada masamune-san jadi aku akan baik-baik saja " ucapku tenang sedangkan kojuuro menatapku tidak percaya ' oh ayolah dari penampilanku kalian pasti sudah tahu kalau aku ini petarung! Malahan mungkin nanti aku yang akan menjaga masamune-san! ' aku menggerutu sejadi-jadinya, sampai kojuuro menghampiriku.

" baiklah tapi bawah ini." ucapnya sambil memberikan salah satu katananya padaku " kau bisa menggunakannya kan? "

" tentu saja." jawabku dan langsung mengambil katana itu " tenang saja aku akan mengembalikan ini padamu." setelah mengucapkan itu aku segera pergi mengikuti masamune-san 'terimakasih sudah mau mengkhawatirkanku kojuuro-san '

(Y/n) pov end

Tanpa (y/n) sadari kojuuro terus menatap kepergiannya sambil bergumam.

" kembalilah secepatnya (y/n)-chan." setelah itu dia kembali membantu yang lain membereskan ninja yang tersisa.

Di dalam hutan sebelah barat

Terlihat tiga sosok tengah melompat-lompat pada dahan pohon, gelapnya malam membuat mereka seperti sekelebat bayangan di malam hari -sulit terlihat dengan mata telanjang.

" magnum step! " tiba-tiba terlihat kilatan petir menyerang tiga sosok sampai membuat beberapa pohon terkena serangan itu.

" masamune-san mereka berpencar, lebih baik kita bagi mejadi tiga kelompok! " saran (y/n) yang berada tepat dibelakang masamune.

" baiklah aku akan mengejar ke Selatan, pasukan khusus ke Utara dan kau (y/n) pergi ke arah barat dengan beberapa prajuritku." (y/n) hanya mengangguk dan mengacungkan jempolnya.

" aye aye kapten! " serunya dan segera berbalik ke arah barat.

" tunggu! " serunya agak keras, membuat (y/n) menghentikan langkahnya " jaga dirimu baik-baik dan kalian tolong lindungi (y/n) -you understand!? " lanjutnya menatap lembut pada (y/n) dan berganti tatapan tajam saat menatap para prajurit.

" YES SIR!! " dengan serempak para prajurit yang ditugaskan menjaga (y/n) berteriak keras.

" well let's destroy the fucking intruder " setelah itu kami pun berpencar untuk mengejar para penyusup itu.

(Y/n) pov

Tap tap tap

Langkah kaki kami menggema di Setia sudut hutan membuat suasana semakin horror apalagi kalau hanya bermodalkan cahaya bulan, sungguh nih hutan udah kayak angker aja nying!

Kami terus waspada pada sekitar kami karena lawannya bukan manusia biasa melainkan ninja. Tanganku terus menggenggam gagang katana jikalau ada serangan tiba-tiba aku tinggal mencabutnya.

Entah cuma perasaanku atau angin bertiup kencang dari arah depan!

" !... Merunduk semuanya!! " teriakku kencang saat ada shuriken raksasa menyerang ke arah kami.

(Y/n) pov end

Syusss brak brak

Setelah shuriken raksasa itu lewat dan menumbangkan pohon-pohon di belakang mereka, mereka semakin waspada pada sekitar.

" cih ini semakin sulit. " gerutu (y/n) sambil mengawasi sekeliling, tiba-tiba dari atas pohon di depan mereka keluar pasukan ninja yang jumlahnya sama dengan jumlah prajurit yang tengah bersama (y/n).

Pertarungan pun tak terelakkan para prajurit date maju untuk menyerang para ninja meninggalkan (y/n) yang senang tiasa mengawasi sekitar. Tanpa (y/n) sadari dibelakangnya ada satu ninja lagi yang siap menusuknya.

Trang

" !! " (y/n) yang notabenenya juga seorang petarung tentu memiliki reflek yang bagus, dengan cepat dia menahan serangan itu dan balik menyerang dengan tendangan ke arah tulang kering musuh. Tapi dengan lincah sang ninja melompat kebelakang menghindari serangan (y/n)

Angin berhembus pelan membuat rambut panjang sang gadis melambai-lambai pelan.

(Y/n) pov

Aku terus menatap tajam ke depan, saat sosok ninja itu kambali menyerang lagi, tapi aku dengan sigap menahan serangan itu dan mencoba menyerang balik.
' tck ternyata susah sekali melawan ninja jika cuma mengunakan satu katana! ' pikirku dongkol ' baiklah jika seperti ini aku harus menggunakan tanganku jika ingin ini cepat selesai ' setelah menyimpulkan itu akupun langsung menancapkan katana kojuuro ke tanah dan langsung mengambil sarung tangan berwarna coklat di sakuku.

" haa tidak ada cara lain." gumamku lirih dan langsung memakai sarung tangan itu.

(Y/n) pov end

Sedangkan ninja yang tadi menyerang (y/n) terus mengawasinya dari dahan pohon, menatap gerak-gerik gadis itu dalam diam.

" mari selesaikan ini dengan cepat ninja-san!! " serunya sambil mencabut katananya dari tanah. Menutup matanya dan mencoba mencari hawa keberadaan ninja tadi, belahan (y/n) melangkah maju dan langsung berlari kencang ke arah salah satu pohon.

Tap tap tap srakk duar

(Y/n) lantas langsung menebang pohon itu sampai seseorang keluar dari sana.

Cahaya bulan yang berlahan muncul menerangi dua sosok itu, manik mata (y/n) memicing tajam saat dia melihat seorang ninja berperawakan tinggi dengan helm yang menutupi matanya tak lupa masing-masing tangannya memegang pedang berbila pendek dialah Fūma Kotaro.

Karena tidak mau membuang waktu -gadis berperawakan semampai itu segera berlari ke arah fuma begitu juga sebaliknya sang ninja legendaris dengan cepat menyerang (y/n) dengan pedang berlapis angin.

Adu pedang pun tak terelakkan mereka terus melakukan itu sampai ada yang kalah, (y/n) dengan ekspresi datarnya terus menyerang dan menangkis serangan dari fuma yang begitu cepat. Walaupun gerakan fuma sangat cepat dan gesit, gadis dengan lambang bunga paulownia (go-shichi-no-kiri) di panggung bajunya itu menanggapinya dengan tenang.

' binggo! ' setelah menemukan letak gulungan yang dicuri itu, dengan cepat (y/n) menyerang fuma sampai sang ninja terdesak.

Trang trang (anggap saja suara adu pedang ;^_^)

' kesempatan! ' saat fuma menghindari dari pukulannya (y/n), tanpa fuma sadari tangan cekatan (y/n) dengan cepat merebut gulungan rahasia itu dari kantong fuma, setelah mendapatkannya (y/n) langsung melompat mundur.

" !! " seakan menyadari kalau musuhnya telah mendapatkan kembali gulungan curian itu, fuma menatap dalam diam kearah sang gadis yang juga tengah menatapnya tajam.

" akhirnya. " menghela nafas panjang akhirnya tugas (y/n) telah selesai tapi tiba-tiba ada yang memanggilnya.

" (Y/N)! "

To be continued

Sampai jumpa di Chapter selanjutnya~

Sengoku Basara x Reader (Dihentikan)Where stories live. Discover now