Chapter 7 - Mimpi dalam kegelapan

681 74 5
                                    

Hari sudah semakin sore tapi pemuda yang kita kenal sebagai sanada yukimura masih kuat berjalan dan bersenandung riang walaupun jaraknya cukup jauh untuk sampai di kai. Sedangkan gadis dibelakangnya hanya bisa pasrah karena ternyata tempat tujuan gadis itu adalah tempat tinggal yukimura.

(Y/n) pov

Selama perjalanan aku hanya mendengarkan celotehan riang dari yukimura yang membahas sesuatu dan mungkin akupun tidak tahu dia sedang ngomong apa sedari tadi karena aku terlalu lapar dan lelah untuk mendengarkan #yaelah

Dua jam kami baru sampai di kai, dengan hati senang yukimura mengajakku keliling ibu kota kai dan menjelaskan tiap-tiap sudut kai—lumayan tur gratis.

Hari sudah menggelap, cahaya-cahaya terpancar dari rumah-rumah penduduk dan angin menjelang malam bertiup pelan membuat suasana semakin dingin. Aku hanya celingak-celinguk mencari kedai makanan, menghiraukan yukimura yang masih berkicau riang.

" yukimura-san—apa kau tahu kedai makanan di sekitar sini? " tanyaku saat kami sampai di sebuah taman sakura yang keadaannya sudah sepi. Aku bertanya karena sedari tadi perutku sudah kompromi minta di isi. (Dasar perut galon 😂😂#digorok)

" ada kok di sebelah sana." serunya sambil menunjuk sebuah kedai tidak jauh dari kami. Mengerjapkan mataku beberapa kali, tanpa sadar aku menghela nafas lega dan terseyum penuh arti pada yukimura. dan entah kenapa yukimura malah tersipu malu.

' ceritanya dia lagi malu gitu? Malu karena apa coba? ' batinku bingung. Mengangkat bahu tidak tahu akupun memilih melangkahkan kakiku ke kedai itu. Tapi baru beberapa langkah aku berjalan, tiba-tiba terdengar suara wanita walaupun samar-samar tapi masih dapat terdengar oleh pendengaranku.

" to-tolong!! "

(Y/n) pov end

Yukimura yang juga mendengar seruan lirih minta tolong itu segera waspada begitu juga (y/n) dia segera mengedarkan pandangannya ke segala penjuru Taman.

" asalnya dari sana." bisik yukimura dan berjalan ke arah yang berlawanan dengan kedai—yang tadi ingin mereka kunjungi sedangkan (y/n) hanya diam dan mengekori yukimura berlahan.

Samar-samar mereka medengar seruan wanita dan juga tawa—cekikikan mengerikan dari balik semak-semak. Berlahan mereka berdua mendekati asal suara dan mendapatkan seseorang berjubah tengah mencekik seorang wanita dan mengangkatnya tinggi.

" kukukuku." agak mengganjal di telinga sang gadis saat mendengar cekikikan khas psikopat itu dan lagi wanita itu sudah pingsan karena kehabisan nafas. Melihat masih ada harapan yukimura dengan terang-terangan menyerang orang berjubah itu tanpa senjata dan rencana, dan hanya bermodalkan tekan dan pukulannya.

" Lepaskan wanita itu!! " teriakannya dan mencoba meninju wajah orang tersebut tapi dengan lihai sosok misterius itu menghindar dan masih mencengkeram leher wanita itu.

Yukimura pov

Aku terus menyerang orang tidak dikenal itu tanpa dua Jumonji-Yari ku yang ketinggalan di halaman oyakata-sama, tapi dengan tekat dan semangat membara aku mencoba memukulnya tapi dengan mudahnya dia menghidar membuatku kesal dan frustasi saat melihat wanita yang dicekiknya mulai sesak nafas.

Karena terlalu menghawatirkan keadaan korban, tanpa kusadari tiba-tiba dari arah belakangku sebuah sabit tengah mengincar leherku. Saat aku menyadarinya, itu sudah terlambat bagiku dan aku hanya tercekat—terbelalak saat melihat sabit itu dengan cepat menyerang ke arahku karena tanpa Jumonji-Yari petarungan ini berat sebelah alias tidak seimbang karena musuhku tengah menggunakan dua buah sabit yang amat tajam dan aku hanya tangan kosong.

Saat-saat terakhir saat sabit itu hampir mengenaiku, beberapa menit aku menunggu rasa sakit yang tak kunjung datang sampai sebuah suara halus dan merdu tiba-tiba terdengar oleh pendengaranku.

Sengoku Basara x Reader (Dihentikan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang