Chapter 19 - Togetherness

543 61 9
                                    

(Y/n)

Berhari-hari kemudian semenjak kejadian itu ieyasu-san sering muncul di sekitarku seperti setan! begitu juga dengan mitsunari-san. Aku tidak tahu mereka melakukan hal ini dengan sengaja atau akunya saja yang kegeeran?

Entahlah tapi hal ini sedikit membuatku agak kesal sih. Seperti saat ini, aku tengah santai-santainya baca buku di perpustakaan milik onii-sama -eh dua anak manusia yang muncul entah dari mana tiba-tiba sudah duduk manis di sampingku -_-

" aku tidak tahu, ternyata hideyoshi-sama memiliki buku sebanyak ini di ruang bawah tanah " kata ieyasu-san sambil mondar-mandir melihat buku-buku di ruangan ini. Sedangkan mitsunari-san dengan setianya duduk di sampingku dan terus memperhatikan apa yang sedang ku kerjakan dengan mata elangnya yang meng intimidasi.

' kok auranya kesannya gak enak banget ya ;-_-) ' karena ketidak nyamanan ini, akupun menoleh dengan suram pada laki-laki beramput putih di sampingku ini.

" dari pada kau melotot ke arahku seperti itu, kenapa kau tidak mencoba membaca salah satu buku di belakang sana saja huh! " ujarku, dan dengan kesalnya aku menunjuk jejeran buku di belakangku.

" tidak. " katanya sambil menggeleng " aku lebih suka melihat wajah (y/n)-sama dari pada membaca buku berdebu di belakang sana " katanya lagi dengan lancar dan tanpa beban. Ringan sekali dia ngomong kek gitu dengan ekspesi datar pula.

' mitsunari-san kau pemuda yang terlalu jujur ya!? Oh atau mungkin dia tertular oleh hanbei-nii!? ' batinku ber sweetdrop ria.

" huh sudahlah tapi berhentilah menatapku seperti itu! " ujarku dan di balas anggukan olehnya, haa untung dia tipe pengertian. Baru aku ingin menoleh lagi tiba-tiba wajah ieyasu-san sudah ada di depanku.

" huwaa!! " Karena kaget aku tidak sengaja melempar buku yang aku pegang pada wajah ieyasu sampai membuat pemuda itu terjatuh dengan tidak elitnya.

( author: ingatlah kawan-kawan kalau kau memiliki tenaga gorila wkwkw :v )

Plak brak

" aduhh "

" eh? -ya ampun kau tidak apa-apa! " seruku dan langsung menghampiri korba yang tergeletak tak berdaya(?)

" hahaha tidak-tidak apa kok...ini " kata ieyasu-san lalu memberikan bukuku padaku, dengan gugub akupun mengambil buku itu sambil bergumam maaf berkali-kali. Ya kenapa tidak lihat saja wajah ieyasu-san sudah ter cap sampul bukuku, hm tapi salahnya juga sih -_-

" ngomong-ngomong apakah nona ingin jalan-jalan? Sekarang adalah musimnya bunga sakura berguguran, pasti nona akan suka " jelas ieyasu-san sambil berusaha bangun dan membersikan celananya dari debu.

" hm boleh juga, aku juga lagi bosen disini " kataku sambil mengangguk setujuh " mitsunari-san juga mau ikut? " tanyaku pada pemuda yang sedari tadi diam di belakangku.

" ah b-bolehkah? " katanya dengan ekspresi kaget. Hm kenapa dia kaget coba?

" tentu saja, kita kan teman." kataku sambil tertawa geli akupun segera berbalik dan pergi dari sana.

(Y/n) pov end

Tanpa gadis itu ketahui kedua pemuda disana terpaku terpesona pada sosok (y/n) yang begitu cerah saat dia tertawa, dan merekapun segera mengikuti nona mereka.

000

Angin lembut membelai langit. Kelopak bunga berterbangan mengikuti melodi alam. Sekarang mereka bertiga sedang berjalan-jalan di bawah ribuan kelopak sakura yang tengah berguguran.

 Sekarang mereka bertiga sedang berjalan-jalan di bawah ribuan kelopak sakura yang tengah berguguran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sengoku Basara x Reader (Dihentikan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang