7

4K 326 15
                                    

Djavu

Yuki masuk ke dalam restoran yang sudah cukup rami pengunjung.  Senyum Yuki merekah kala matanya melihat sang buah hati, 
Danish terlihat serius dengan buku dan pewarn di tangannya.  Rupanya anak ganteng Yuki sedang menggambar. Kali ini Stefan tak memberikan iPhone pada Danish,  Stefam sengaja melakukannya agar Danish tidak kecanduan seperti kebanyakan anak jaman sekarang. 

Yuki mendekati Danish,  sepertinya anak ganteng ini belum menyadari kehadiran seorang Yuki.  Ia masih asik dengan pewarna. 
"Makan dulu,  Nak. " Kata Yuki sembari mengulurkan beberapa bungkus berisi makanan,  salah satunya ada menu bento yang Yuki bikin sendiri. 

Danish menghentikan pekerjaannya,  ia menatap si pelaku yang membuat Danish berhenti dari menggambar karena instruksi dari suara Yuki. 

"Hai,  sayang." Sapa Yuki saat kedua mata kembar itu saling bertemu. 

"Mau apa?." Tanya Danish.

"Nih,  Bunda bawain Danish makanan.  Ini buatan Bunda sendiri lho...." Terang Yuki sembari membuka wadah makan.  Tanpa Yuki sadari dia sudah menyebut dirinya sebagai Bunda pada Danish.

"Kenapa Bunda balu menemui Danish sekalangan?."

Deg

Jantung Yuki merasa tercubit dengan pertanyaan Danish sekaligus sadar akan kesalahannya yang secara tidak langsung sudah memperkenalkan diri pada Danish jika ia Bundanya. 

"Maafkan Bunda,  sayang." Ucap Yuki.  Jujur ia bingung bagaimana menjawab pertanyaan Danish, hanya kata maaf lah yang mampu keluar dari mulut Yuki. 

"Danish kangen,  Bunda. " Kata Danish dengan suara pilunya. 

Seketika Yuki berdiri,  ia mendekati Danish dan merengkuh anaknya kedalam pelukan.  "Bunda juga rindu,  maafkan Bunda yang baru bisa menemui Danish.  Bunda baru memiliki keberanian,  sayang. " Bisik Yuki. 

Hiksss

Terdengar suara tangis Danish dalan pelukan Yuki, Yuki pun sama.  Mereka sama-sama menitihkan air mata.

Dalam tangis,  Danish merasa sangat bahagia karena bisa meradakan pelukan hangag sang Bunda,  pelukan yang sudah lama diam-diam ia nantikan. 

Dari usia Danish menginjak ke angka 3, Danish mulai penasaran dengan sosok wanita yang selalu mengintip ke arah rumah mereka saat mereka masih tinggal di Paris.  Tidak hanya di rumah,  tapi juga di setiap kali ia pergi.  Sosok perempuan itu selalu mengikuti dengan kamera berada di tangannya.

Wanita itu akan tersenyum saat melihat hasil bidikan kamera,  bahkan tak jarang bulitan bening keluar dari mata Indah itu.  Tak lama kemudian akhirnya Danish tahu jika wanita itu adalah Bundanya. 

Danish menemukan dalah satu foto Yuki di ruang pribadi sang Ayah.  Di foto itu tertulis sebuah kalimat,  karena Danish belum lancar membaca akhirnya ia memberikan foto itu kepada salah satu pekerja sang Ayah , dari sanalah Danish tahu siapa Bundanya.  Bunda yang selama ini selali masuk kedalam mimpi Danish. 

"Bunda,  Danish lapal...." Ucap Danish menghancurkan suasana haru keduanya. 

Cepat-cepat Yuki menghampus air matanya,  mereka saling mengurai pelukan.  Yuki mengacak rambut Danish dengan gemas,  kemudian menciumi wajah Danish hingga puas.  Barulah ia memberikan Danish makan. 

"Bunda itu apa?. " Tunjuk Danish pada kotak makan lain. 

"Ini untuk Ayah." Jawab Yuki. 

My Ex HusbandWhere stories live. Discover now