8

4.2K 328 17
                                    

Awal

Pagi-pagi sekali anak dan ayah pergi berdua mengelilingi komplek untuk lari pagi, kegiatan wajib jika hari libur tiba.

Mereka menggunakan setelan baju seragam alias kembar seperti biasa. Yang membedakan hanya nomor punggung mereka saja. Stefan menggandeng tangan mungil Danish, setelah sempat meninggalkan Danish sendiri untuk lari pagi.

"Biasakan matamu melihat hamparan warna hijau jika pagi hari, biar sehat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Biasakan matamu melihat hamparan warna hijau jika pagi hari, biar sehat." Petuah dari sang Ayah mulai keluar.

"Ayah, aku pingin Kuda." Ucap si kecil.

"Ayah kan lagi bilangin supaya mata sehat, kok malah minta Kuda."

"Kata Om Hito suruh bilang Ayah."

"Ck... Jangan dengerin Om Hito."

"Om Hito katanya mau itut lomba Yah,"

"Biarin aja, biar modal Om kamu itu."

"Yayah, nanti ke rumah Bunda ya... ya..." Bujuk Danish.

Setelah kemarin Yuki menghadap Stefan meminta maaf secara langsung, memang Stefan belum memaafkannya secara utuh. Yuki masih berjuang untuk membuktikan kepada Stefan bahwa dia tidak bersalah.

Kemarin Yuki di suruh pulang oleh Stefan. Yuki hanya patuh tak berani membantah, satu hal yang Yuki pinta dan Stefan mengabulkannya adalah mengizinkan Yuki menemui Danish kapanpun ia mau.

"Berdiri, pulanglah." Kata Stefan tanpa menatap Yuki. Stefan sudah beranjak dari tempat duduk, ia berdiri melihat keadaan kota Jakarta dari balik jendela mengabaikan Yuki yang masih setia pada posisinya.

"Stef...."

"Pulanglah, beri aku waktu."

Yuki mengangguk pasrah, ia berdiri dengan tertatih karena cukup pegal. "Izinkan aku untuk ikut mengurus Danish. Aku janji tidak akan mengulangi kesalahan yang lalu."

"Hemmm...."

"Makasih Bee...."

"Yah.... Yayah...." Panggil Danish sambil menarik baju Stefan.

"Yayah....!" Panggil Danish lebih kencang.

"Heh, apa...." Jawab Stefan kaget.

"Yayah melamun?."

"Maaf sayang, kenapa ?."

"Puwang Yah.... Wapel...." Kata Danish, tangan mungilnya memeluk perut. Danish minta makan, lapar katanya. Jelas saja lapar, ini sudah masuk jadwal Danish sarapan.

My Ex HusbandWhere stories live. Discover now