18

3.6K 284 20
                                    

Celina

Wanita mantan model yang sekarang sibuk dengan bisnis milik orangtua sedang duduk termenung sembari memandang foto bayi dalam pangkuan seorang Ayah. Ia merasa sedih karena tak bisa menggapai mereka secara nyata, padahal dulu mereka sangat dekat. Sekarang diantara mereka seperti ada dinding pemisah dan itu sulit untuk diruntuhkan.  Bertahun tahun mereka bersama,  ia berjuang untuk mendapatkan hati kedua pria beda usia tapi perjuangan itu seakan sia-sia karena wanita yang mang seharusnya bersama dengan kedua pria itu telah kembali. 

Celina atau akrab disapa Lina di manapun ia berada adalah pribadi yang baik, ia tak pernah menyakiti hati siapapun. Tapi beberapa tahun ini dia seolah menjadi pihak yang menyakiti di dalam rumah tangga orang.  Dia juga adalah korban kekerasan hati orangtua. Hanya karena cerita dan janji masa lalu, ia rela di jodohkan dengan pria yang sudah menikah dan punya anak. 

Beberapa alasan yang membuat Lina menjadi menerima perjodohan konyol ini adalah orangtuanya, oma Wil dan juga janji Oma yang akan memisahkan sang cucu dengan istrinya.  Bagaimanapun Lina tak mau menikah dengan orang yang sudah beristri apalagi jika harus menjadi madu.  Sekuat apapun hati wanita tak ada wanita yang mau dimadu, begitupula dengan Lina. 

"Mau ya Lin,  percaya sama Oma. Stefan itu mudah ditaklukan oleh wanita berhati baik seperti kamu.  Biarkan oma menepati janji oma pada kakekmu. Oma akan berusaha menyatukan kalian, percaya sama Oma. Jika kesempatan itu sudah ada maka kamu harus bisa mengambil hati Stefan, cucu kesayangan oma."

Seperti itulah kiranya perkataan oma dulu.  Lina sempat tidak menerima,  ia menolak dengan tegas tapi desakan demi desakan terus saja mendesak Lina hingga akhirnya ia menganggukkan kepala sebagai jawaban. 

Tapi siapa yang tahu akan hati manusia.  Benar kata orang-orang jika Cinta akan datang seiring waktu dan karena terbiasa.  Dua hal ini membuat Lina yang menolak dan tidak mencintai Stefan menjadi Cinta.  Bunga-bunga asmara tumbuh merekah dihatinya saat secara tak sengaja Stefan menyirami hati itu dengan perhatian-perhatian kecil. Bahkan Lina juga jatuh cinta kepada Danish anak Stefan dengan istri pertamanya. 

Bagaimana tidak?  Setiap hari keduanya bersama di luar negeri. Lina menjaga Danish saat Stefan pergi bekerja begitu sebaliknya.  Mereka saling bergantian menjaga Danish hingga Danish sebesar sekarang.  Bahkan Danish manggilnya Mami.  Lina rela membagi waktu untuk dirinya dan juga Danish disetiap harinya.  Ia memperlakukan Danish seperti anaknya sendiri.  Walaupun Lina belum pernah memiliki anak tapi kedekatan Danish dan Kina sudah seperti anak dan orangtua.  Maka di luar negeri sana semua percaya jika Lina adalah ibu Danish,  istri Stefan.  Tapi sayang semua itu hanya sebatas status yang tak jelas alias peran semata. 

"Mami kangen kamu, sayang. " Ucapnya sambil memeluk foto Danish. 

Miris begitu gambaran keadaan Lina saat ini.  Makan tak enak, mau kerja malas,  pokoknya ngapa-ngapain nggak enak.  Obat dari itu semua hanya ada di Danish. Danish adalah sebagaian dari hidupnya tanpa Lina sadari. 

Celina berbaring di ranjang sambil tetap memeluk foto Danish.  Rindu yang teramat sangat membuatnya tak mampu berbuat apa-apa.  Bisakah ia bertemu dengan Danish, masih bisakah memeluk Danish sepanjang waktu?.  Lina tak mau terlalu bermimpi tinggi ia takut sakit hati.  Tapi jika terus seperti ini dia merasa akan mati karena rindu. 
Akhirnya Lina bangkit,  ia akan menemui Danish meskipun sulit.  Lina masuk ke kamar mandi,  ia hendak mencuci muka terlebih dahulu.  Ia pun mengganti pakaian dan memoles wajah dengan bedak tipis juga lipstik merah jambu yang begitu cocok untuknya. 

Celina keluar rumah mengendarai mobil mewah hasil keringatnya sendiri ke butik di mana Yuki bekerja.  Celina tahu butik itu, cukup mudah bagi dia menemukan informasi mengenai Yuki. 

Jalanan siang ini begitu lengang, mobil dan motor tak seramai jika jam sekolah dan jam kantor tiba sehingga tak membutuhkan waktu lama untuk sampai ke sana meski Lina harus melawati jalan Tugu Jogja yang biasanya cukup padat. 

Celina sampai di depan butik Yuki,  ia memarkirkan mobil di halaman depan dibantu petugas parkir yang berjaga.  Halaman parkir butik milik Yuki cukup luas dan ini merupakan daya tarik tersendiri bagi pengunjung.  Celina turun dari mobilnya,  ia sedikit berbasa-basi dengan petugas parkir sebagai ucapan terimakasih kemudian kaki jenjangnya masuk ke butik.  Ia menemui satpam yang berjaga di pintu utama. Celina menjelaskan alasan kedatangannya kemudian ia diantar menuju ruangan Yuki. 

Tok tok

Ketukan pintu ruangan Yuki terdengar hingga ke dalam.  Yuki menghentikan jari lentiknya yang sedang menggambar.  "Masuk... " Ucapnya. 

Pak satpam,  Adit namanya masuk lebih dulu dan memberitahu kepada Yuki jika ada tamu namanya Celina ingin bertemu.  Yuki pun memperbolehkan Celina masuk.  Adit kemudian berpamitan untuk kembali bertugas. 

Kedua wanita sama-sama masih muda saling berjabat tangan dan mengumbar senyum manis mereka. Yuki mempersilhkan Lina untuk duduk di sofa.  Mereka duduk di sofa yang sama hanya jarak yang memidahkan keduanya. 

Yuki sedikit gerogi dan penasaran akan kedatangan Lina.  Yuki tahu betul siapa Lina ini,  wanita yang diam-diam Oma jodohkan kepada Stefan begitu informasi yang ia dapatkan ketika dulu ia menguntit Stefan dan Danish.

"Maaf kalau kedatanganku menganggu pekerjaan kamu. " Ucap Lina membuka suara.  Ia sempat melihat ke arah meja di mana Yuki menggambar karya-karyanya. 

"Eh,  enggak kok.  Ada keperluan apa sampai menghampiri aku ke sini?."

Orang berkunjung tentu ada alasannya tak mungkin tidak entak itu alasan tiba-tiba muncul saat tak sengaja lewat atau memang karena sudah ada alasan dari awal. 

"Aku...  Aku mau kamu izinin aku bermain bersama Danish.  Aku merindukan dia, sungguh.  Kamu tahu kan dari dulu kami bersama,  aku yang ada disaat Danish bayi,  saat Danish sakit, saat Danish mulai tumbuh bayi. Jadi aku mohon, kasih aku waktu untuk bermain bersama Danish seperti dulu.  Aku sangat-sangat merindukan dia. Aku mohon, biarkan Danish tinggal bersamaku..."

Bagai tertimpa reruntuhan bagunan, begitu gambaran Yuki setelah kata demi kata terucap dari mulut seorang Celina. Baru sesaat rasanya ia dapat mendekap hangat buah hatinya kini ada orang lain yang menginginkan Danish. Ibu mana yang hatinya tak terluka, tidak syok dan rela melepaskan putra semata wayangnya kepada orang lain.

"Aku janji akan menjaga dia seperti anakku sendiri, bahkan kamu tahu aku sudah menjaganya hingga ia sedewasa sekarang. Kamu nggak akan ragu akan kasih sayangku untuk Danish. Meskipun aku bukan ibu kandungnya, aku bisa menjaga, menyayangi dan membesarkan Danish. Seperti apa yang sudah aku lakukan selama ini."

Yuki tahu, Yuki merasakan apa yang Lina rasakan. Semua yang dikatakan Lina akan kasih sayang, perhatian, didikan Yuki tahu jika Lina sudah melaksanakan semuanya dengan baik. Tapi apa Yuki mampu membiarkan Danish tinggal bersama Lina?. Tidak itu tidak akan mungkin.

"Aku berteromakasih atas apa yang sudah kamu berikan kepada Danish selama ini, aku tahu kamu memiliki peran penting dalam pertumbuhan Danish bahkan Danish lebih awal kenal kamu daripada aku. Tapi aku ibunya, aku lebih berhak atas Danish. Aku mengizinkan kamu untuk sekedar main bersama Danish tapi tidak dengan membiarkan Danish tinggal bersamamu, tidak. Tidak akan pernah terjadi, Lina."



Banjarnegara, 2 Januari 2018



Haiii, maaf ya aku lama nih ngga up. Selain sibuk aku juga lagi galau habis ditinggal nikah brooo... Aiss lupakan, heee maaf jadi curhat dikit. Makasih ya udah setia nunggu, kasih vomen juga n masukan. Makasihhh....

My Ex HusbandWhere stories live. Discover now