23

3.7K 296 17
                                    

YUKI'S FAMILY

Acara demi acara peragaan busana dari berbagai desainer telah selesai, apa yang Yuki dan tim pamerkan mendapatkan respon bagus apalagi beberapa butik ternama di kota ini mulai mengajak Yuki untuk bekerja sama. Yuki menerima peluang tersebut dengan tangan terbuka, kesempatan langka untuk memperbanyak ruang gerak butiknya maupun para karyawan desainernya tak akan Yuki sia-siakan.

Yuki sekarang sedang berkemas, ia sedikit kesulitan untuk membawa hadiah dari beberapa kerabat yang turut menyaksikan acara mereka tadi sehingga Yuki membutuhkan bantuan beberapa rekan tim untuk membawakan hadiahnya.

"Ibu, sudah di tunggu pak Stefan di luar." Kata Atala menyampaikan pesan Stefan pada Yuki. Atala adalah salah satu tim dari Yuki.

"Makasih, Ta. Sampaikan pada Bang Amin kalau mau kembali ke hotel bawakan barang-barang saya juga. Simpan dulu di kamar kamu atau siapa nanti saya ambil."

"Siap, bu. Ata laksanakan!."

"Makasih Ata.."

Yuki keluar dari ruang khusus untuk dirinya dan tim, ia pun langsung disambut oleh senyuman Indah Stefan dan Danish. Lagi-lagi keduanya membawakan Yuki bunga yang Indah.

"Selamat Bunbun," ucap Danish kemudian menghadiahi Yuki dengan ciuman di pipi.

"Makasih anaknya Bunda..." Balas Yuki senang.

"Selamat sayang," ucap Stefan sembari memberikan bunga.

"Makasih bee."

"Yuk sekarang kita pergi, ada hadiah dari Danish dan juga Ayah buat Bunda." Kata Stefan, ia menatap Danish seolah minta Danish membenarkan ucapannya agar Yuki percaya.

"Iya Bun," tambah Danish meyakinkan.

"Oke, kalau begitu Bunda ikut kalian."

Mereka jalan berdampingan, Danish berdiri diantara kedua orangtuanya dengan kedua tangan berada digenggaman Yuki dan juga Stefan. Tidak hanya orang lain, bahkan Danish sesekali memperhatikan orangtuanya dimana kedua orangtua Danish sering mencuri-curi pandang satu dengan lainnya bahkan mereka tak segan untuk saling menebar senyum. Danish terkikik sendiri melihat orangtunya bertingkah aneh, seperti anak kecil sedang menyembunyikan sesuatu yang dilarang oleh Ayah dan Bundanya.

Danish tahu ada rindu dari Ayah untuk Bundanya begitu sebaliknya apalagi semalam Danish sempat mengintip acara mesra-mesraan Ayah-Bunda ketika mereka kira Danish sudah lelap dalam tidur. Danish menikmati setiap kebersaam yang dibagun oleh Ayah-Bundanya, Danish merasa lebih bahagia saat ini. Apalagi ia dekat dengan kedua orangtua kandungnya. Bagaimanapun keadaannya dulu tetap tidak seindah sekarang saat keluarganya berkulpul bersama.

Di dalam mobil Danish terus saja menebar senyuman, meski mulutnya tak secrewet biasanya dan kesemuanya itu mengundang tanda tanya di otak Yuki dan Stefan. Yuki yang sedang memangku Danish sedikit terusik dengan tingkah sang putra kesayangan.

"Kamu kenapa senyum-senyum terus?." Tanya Yuki pada Danish.

"Iya, Ayah juga memperhatikan kamu lho dari tadi. Kamu kenapa, apa ada yang ingin kamu minta?."

Danish mengangguk, Yuki dan Stefan tersenyum ternyata di balik senyum putranya ada sesuatu yang dia inginkan. "Danish pingin apa sayang, biar Bunda yang kabulkan."

"Danish mau Bunda, Ayah dan juga Danish tinggal satu rumah. Seperti impian Bunda dan Ayah semalam, juga Danish pingin punya teman baru, adik Danish nanti... " Kata Danish polos. Apa yang Danish ucapkan adalah apa yang ia dengar semalam dari obrolan kedua orangtuanya. Yuki dan Stefan tak menyangka jika Danish mendengar dan merekam apa yang didengarnya semalam.

My Ex HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang