24

3.1K 271 17
                                    

RINDU TERTAHAN


Suasana resto milik keluarga Stefan seperti biasa selalu ramai apalagi jika jam makan siang seperti saat ini. Ada tidaknya sang pemilik tidak begitu pengaruh terhadap banyaknya pengunjung karena Stefan sendiri tidak membedakan pelayanan anatara ada dan tidaknya dirinya. Stefan selalu minta karyawannya untuk melayani pembeli yang datang dengan ramah meski tak ada pengawasan langsung dari Stefan.  Sebisa mungkin ia juga membuat karyawannya senang, nyaman serta betah berada di restorannya.  Sebisa mungkin ia juga tidak membuat karyawannya merasa tertekan,  jika ada kesalahan dari siapapun Stefan mengajari seluruh karyawan menyelesaikan dengan kepala dingin. 

Alunan musik dari iringan Band artis lokal menglun di setiap waktu untuk menemani para pengunjung.  Agar mereka tidak bosan menunggu makanan yang mereka pesan dan juga teman menikmati hidangan. 

"Lo kenapa murung gitu?." Salah satu karyawan menegur karyawan lainnya yang terlihat begitu murung.

"Lo mah kaya nggak tahu si Karin.  Dia rindu Mas Stefnya yang sekarang sedang bermesraan dengan istri di rumah." Cletuk karyawan lainnya. 

"Bisa nggak si lo jaga mulut!" Kesal Karin pada teman-temannya.

"Elah Rin, gue kira kenapa. Lo cinta ya sama bos kita? Bangun oiii dia udah punya istri Dan buntut satu. " Saras memperingatkan sahabatnya. 
"Mantan oi.. Mantan istri." Ketus Karin. 

"Mereka belum sah bercerai Karin, makanya jangan denger gosip sembarangan."

"Nggak perduli tuh,"

"Lo emang nyarin penyakit,  Rin."

Semenjak kehadiran Stefan di restoran untuk menggantikan sang Ayah,  Karin sangat mengagumi sosok Stefan. Jiwa pemimpin Stefan,  cara Stefan mengayomi para pegawai bahkan cara Stefan merawat Danish selama berada di restoran tak pernah luput dari mata indah Karin dan dari sana pula Karin mulai mengagumi bahkan mencintai sang bos. 

Karin bahkan rela mengorek status seorang Stefan dari media sosial dan tak segan-segan ia bertanya pada si mbah google tentang kehidupan pribadi Stefan.  Hampir setiap harinya mengajak jari-jarinya berolahraga diatas keyboard hape hanya untuk stalking seorang Stefan.

Karin mendesah kesal karena sekarang Stefan jarang di resto, Stefan sering meninggalkan resto dan membiarkan orang-orang kepercayaannya mengelol saat ia pergi.  Hal tersebut membuat Karin rindu dengan kehadiran Stefan,  tawa Stefan,  candaannya kepada para pegawai serta kepiawaian Stefan dalam mengolah bahan makanan.  Biasanya Karin akan mengintip, mencuri pandang kearah Stefan. Menilai setiap tindakan yang Stefan lakukan bahkan ia tak segan-segan tersenyum kepada Stefan saat mereka beradu pandang. Kini Karin hanya bisa menyinpan rindunya hingga Stefan kemabali. 

***

Keheningan yang sering tercipta di rumah ini berganti dengan canda tawa dari penghuninya yang tak pernah habis semenjak kedatangan Yuki beserta Stefan dan juga Danish.  Sejak subuh tadi suara Danish sudah mendominasi di rumah keluarga Yuki.

Bahkan rumah yang selalu terlihat rapi di setiap waktu kini berantakan penuh dengan mainan Danish di mana-mana.  "Danish, jangan berantakin lagi. Di sana saja belum kamu bereskan." Tegur Yuki.  Kedua tangan Yuki berada di pinggang. Yuki memasang muka garang tapi Danish tak ada takuynya sama sekali. Danish bahkan dengan santainya tetap bermain dengan mainan yang karin dibelikan oleh Kakek dan Neneknya. 

"Sekarang kamu pinter ya mengabaikan Bunda, oke lah terserah Danish. Bunda marah sama Danish." Yuki pura-pura kesal dengan sang anak yang terus saja mengabaikan perkataan Yuki. Yuki pergi meninggalkan Danish, ia ingin membuat cemilan untuk keluarganya.

My Ex HusbandWhere stories live. Discover now