37

2.9K 260 45
                                    

KEHILANGAN DIA

🍁🍁

SEperti dejavu, lagi-lagi Stefan berlarian di lirong rumah sakit, ia bahkan nggak perduli sama teriakan orang-orang yang secara tak sengaja ia tabrak. Stefan berada pada lefel tertinggi kecemasannya setelah mendapat kabar jika Yuki kecelakaan saat hendak menyebrang ke salah satu restoran atas undangan dari Oma. Semua orang yang mendapat kabar tentang kecelakaan Yuki terkaget-kaget pasalnya mereka sangat yakin jika beberapa menit sebelum kejadian naas tersebut Yuki masih baik-baik saja dan sempat kenelpon Stefan dan juga Danish.

Flashback

Pagi sekali Yuki datang ke rumah Stefan dengan perasaan bahagia karena hari ini adalah hari pertama bagi Danish masuk sekolah PAUD sebagai masa percobaan sebelum bulan depan mengikuti pelajaran di tahun pertamanya.

Willi menyambut kedatangan Yuki dengan gembira, Yuki membantu Willi membuat sarapan selepas itu baru mengurus Danish dan perlengkapan sekolahnya.  Mata Danish terbuka lebar, senyum secerah Mentari menyinari wajahnya kala melihat sang Bunda berada di sampingnya saat mata bocah kecil itu terbuka.

"Danish baca doa bangun tidur dulu, yuk." Ajak Yuki dan Danish menurut, Yuki memandu Danish untuk berdoa. Yuki merasa sangat bangga karena anaknya sudah sangat pandai berdoa, terutama doa sehari-hari.

Cup

Yuki mencium kedua pipi Danish "anak Bunda pinter banget ah... Sekarang saatnya mandi!!" Teriak Yuki semangat membuat Danish semangat juga. Mereka masuk ke dalam kamar mandi, air hangat sudah Yuki siapkan. Setelah melepas semua pakaian Danish maka Yuki mengajak anaknya berendam di bathtub, membasahi badan Danish, menggosok badan Danish dengan sabun kemudian membilasnya hingga bersih. Yuki mengangkat badan Danish membuat Danish ketawa-ketawa.

"Wehh... Anak ayah sudah mandi, ciee yang mau sekolah." Kata Stefan. Usai mengurus dirinya Stefan langsung menyusul Yuki ke kamar Danish. Stefan melihat setiap perlakuan Yuki kepada Danish begitu sebaliknya, membuat Stefan merasakan kebahagiaan yang begitu sempurna. 

"Sini sama Ayah, biar ayah yang bantu Danish menggunakan pakaian biar Bunda ganti baju dulu. Tuh baju Bunda basah..." Kata Stefan mengambil alih Danish dari gendongan Yuki.

Yuki dan Danish nurut apa kata Stefan. Yuki mengambil baju yang sudah ia siapkan di tas, lalu masuk ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya. Yuki sudah mengira jika nanti akan seperti ini saat memandikan Danish jadi dia sengaja membawa baju dua.

Danish berdiri diatas ranjang kesayangannya, ia menurut sekali saat Stefan membantunya mengenakan pakaian. Danish belum dapat seragam dari sekolah karena belum jadi, sehingga ia menggunakan pakaian bebas dulu. Namun Stefan dan Yuki tak lupa memberikan pengertian sebelumnya takutnya sampai di sana nanti Danish ngambek karena tidak pakai seragam kan gawat. 

"Sini sisiran dulu, sayang. Biar tambah rapi dan ganteng anak Yayah."

"Yah, nanti Danish dapat teman baru kan?" tanya Danish disela-sela aktifitas Stefan.

"Jelas dong, anak Yayah kan ganteng, pinter dan nggak nakal jadi nanti Danish pasti dapat teman banyak."

"Yeee.." Sorak Danish gembira.

Stefan beralih pada Yuki yang baru saja keluar dari kamari mandi, penampilan Yuki sudah berbeda dari sebelumnya. Makeup tipis menghias di wajah Yuki menambah kesan segar di wajah.

"Bunda cantik ya?" Tanya Stefan pada Danish dengan lirih.

Danish tersenyum dan mengangguk mengiyakan pernyataan sang ayah. Bundanya siapa dulu, Danish!.

My Ex HusbandWhere stories live. Discover now