17

3.8K 315 27
                                    

OMA RUSUH

Yuki mengeratkan jaket yang menempel di badannya. Hari masih sore namun cuaca sedang dilanda hujan deras. Yuki hendak masuk kedalam sebuah mini mart untuk membeli beberapa keperluan miliknya. Dia berjalan dengan anggun, wajahnya berseri meski makeup yang ia kenakan sudah luntur.

Yuki menyempatkan diri membalas sapaan dari petugas kasir yang tak kalah ramahnya menyapa Yuki dengan saapaan khas dari mini market tersebut.

Yuki berkeliling mencari apa yang ia perlukan mulai dari makanan ringan, susu untuk dirinya sendiri dan juga untuk Danish jika sewaktu-waktu main atau menginap di rumah. Asik berbelanja sampai Yuki tak menyadari kehadiran dua perempuan yang sedari tadi memperhatikan dirinya.

"Lihatlah, dia tak sebanding dengan kamu. Kamu jauh lebih dan lebih dari dia." Kata wanita yang memiliki umur hampir menginjak angka 65 itu.

Mereka berdua terus mengamati Yuki hingga seorang bernama Ali masuk kedalam mini mart tersebut, Ali juga ingin membeli beberapa makanan ringan stok nonton bola nanti malam. Ia tak menyangka saja akan ketemu Yuki.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Senyum sang pria tampan merekah kala melihat Yuki yang cukup kesulitan mengambil coklat bubuk di rak teratas. Senyuman seorang Ali sungguh mampu menghipnotis kaum hawa,  buktinya dia banyak fans berat yang begitu mengelu-elukan ketampanan, keramahan seorang Ali,  sayang itu semua tak berlaku untuk Yuki.  Meskipun keduanya terlihat akrab,  dekat bahkan seperti sepasang kekasih tapi Yuki tak memiliki apapun hanya Ali yang seorang yang merasakan debaran berlebihan utu di hatinya untuk Yuki. Ali mendekati Yuki, ia berdiri di belakang Yuki kemudian mengulurkan tangan panjangnya ke arah benda yang Yuki maksud.

Yuki cukup kaget karena tiba-tiba saja ada tangan di depan mata. Ia menengok ke belakang tanpa membalikkan badan. Rupanya di sana ada Ali, Ali tersenyum manis ke Yuki kemudian memberikan kotak coklat pada Yuki.

"Kalau nggak bisa ambil itu bilang? Coba kalau tadi raknya yang jatuh giman?. "

"Paling aku disuruh ganti." Jawab Yuki enteng. Ia memasukkan kotak tersebut kedalam ranjang kemudian berjalan menuju kasir diikuti Ali.

"Masih untung disuruh ganti, kalau kamu ketimpa rak beserta isinya gimana?." Tanya Ali khawatir. 

"Paling masuk rumah saki."

"Ehh tu mulut, " Ali nggak heran dengan sikap Yuki yang seperti ini. Kalau sama Ali mah udah biasa. Yuki emang suka ngasal dan enteng banget kalau ngomong.

Ali merangkul pundak Yuki tanpa ragu dan canggung, Yuki tak menolak toh itu hal biasa. "Cantik, " bisik Ali ke telinga Yuki.

"Makasih... " Balas Yuki, ia pun melajukan hal sama. Membuat orang yang menyaksikan seolah mereka sedang melakukan adegan mesra saling membalas ciuman di pipi. Padahal mereka tak melakukan hal seperti orang lihat.

My Ex HusbandWhere stories live. Discover now