💝Penjaga Hati 1💝

19.1K 709 64
                                    

Disebuah ruangan yang terletak di atas tertinggi gedung yang menampilkan pemandangan kota Tokyo dari ketinggian, seorang pria paruh baya bernama Hiashi tengah beradu tatap dengan seorang pria muda gagah bernama Sasuke.

Sesekali Hiashi menatap kelembaran-lembaran kertas yang berserakan di atas meja. Yang mana kertas itu adalah hasil pengujian dari pria tampan bertubuh gagah itu.

Suasana di sekitarnya terasa begitu canggung. Hiashi berharap pilihannya kali ini tepat.

Tak jauh berbeda dengan hal yang dialami oleh Hiashi, hal yang sama juga dirasakan oleh Sasuke. Apalagi hari ini adalah hari yang penting bagi Sasuke, karna hari ini adalah hari dimana dirinya akan melakukan kontrak kerja. Hari dimana dirinya akan memulai menata hidup untuk menjadi lebih baik.

"Apa kau yakin akan menerima pekerjaan ini?" ucap Hiash penuh ketegasan.

Mendengar pertanyaan itu Sasuke menghembuskan nafasnya dengan kasar. Yang benar saja, pertanyaan macam apa itu, setelah 3 bulan terakhir mengikuti penyeleksian yang begitu ketat, begitu menguras tenaga, waktu, pikiran dan kesabarannya masih juga mendapatkan pertanyaan seperti itu.

Lalu apakah semua perjuangannya itu belum cukup untuk membuktikan bahwa dirinya mampu.

Apa Hiashi menganggap remeh semua hasil kerja kerasnya?

Selalu menjadi yang terbaik dari yang terbaik dalam setiap tahapan pengujian, dan sekarang pertanyaan itu seolah membuat semuanya terasa sia-sia.

Orang kaya memang begitu selalu senang mempermainkan perasaan orang miskin.

"Kau jangan tersinggung, aku hanya ingin memastikan saja. Karna pekerjaanmu ini menuntut pengadianmu seumur hidup, mungkin waktu dan pikiranmu akan tersita, dan kau sudah tau bagaimana resikonya, aku tidak ingin suatu hari kau menyesalinya"

Tentu saja Sasuke tau akan semua resiko dalam pekerjaan ini, menjadi bodyguard sudah dipastikan keselamatan nyawanya akan dipertaruhkan. Soal waktu dan pikiran yang tersita, Sasukepun sudah tau itu dengan pasti. Karna dari awal tes pekerjaan ini memang sudah menyita banyak hal. Soal menyesal atau tidak itu urusan nanti yang penting saat ini Sasuke sangat ingin segera mendapatkan pekerjaan. Apalagi pekerjaan yang di tawarkan Hiashi kali ini memberikan gaji yang sangat menjanjikan mendapatkan fasilitas apartemen dan mobil, dan juga jaminan masa tua. Tentu saja Sasuke tidak ingin kesempatan untuk memperbaiki taraf hidupnya lewat begitu saja.

"Apa kau sudah berkeluarga?" tanya Hiashi lagi.

Oh, pertanyaan macam apa lagi itu? Sebuah pertanyaan yang tidak ada kaitannya dengan profesionalisme kerja. Soal sudah atau belum memang itu akan berpengaruh terhadap sebuah kinerja? Runtuk Sasuke dalam hatinya.

"Saya telah menikah tapi belum memiliki anak" ucap Sasuke.

Hiashi sedikit menunjukan raut wajah yang kecewa.

"Baiklah kalau begitu, mintalah ijin kepada istrimu dulu sebelum menerima pekerjaan ini. Karna ijin darinya yang akan menentukan keputusan kau akan diterima atau tidaknya"

'What the hell' batin Sasuke berteriak. Setelah begitu bersusah payahnya, dan sekarang usaha kerja kerasnya selama ini hanya akan diterima jika setelah mendapatkan ijin dari istrinya? Pekerjaan macan apa ini?

"Sekali lagi aku tidak ingin mendapat tuntutan jika kau mengalami hal buruk dalam pekerjaanmu" jelas Hiashi.

Demi Tuhan.....

Tuntutan seperti apa yang di maksud, Sasuke tidak pernah berfikiran akan menuntut siapapun, orang miskin seperti dirinya tidak pantas menuntut apapun, yang ada orang lainlah yang akan banyak menuntut pekerjaan yang baik darinya.

Penjaga Hatiजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें