????Penjaga Hati 23????

5.5K 570 108
                                    

Sesampainya di mansion, Hinata langsung menemui Hiashi di ruang kerjanya, sementara Sasuke menunggu di ruang tamu dengan perasaan yang tidak nyaman. Merasakan sebuah firasat akan terjadinya sesuatu hal yang tidak diinginkan.

Sasuke yang kehilangan ketenangannya tidak bisa duduk dengan nyaman, ia harus memastikan sebenarnya hal apa yang ingin Hiashi bicarakan dengan putrinya. Jika hanya masalah pekerjaan tidak masalah, tapi jika memang hanya sekedar masalah pekerjaan mengapa dirinya tidak ikut dilibatkan? Dan yang Sasuke takutkan adalah pembahasan mengenai hal lain, calon suami misalkan.

Oh tidak, Sasuke benar-benar kepanasan membayangkannya. Jika itu benar-benar terjadi rasanya Sasuke ingin membawa kabur Hinata saja.

Sasuke melirik kesekitarnya, beberapa maid ada yang berjalan lalu lalang mengerjakan tugasnya, sementara Utakata sedang berada di luar. Orang itu memang sangat menjaga privasi majikannya, tidak suka ikut campur apalagi penasaran dengan urusan majikannya.

Tapi Sasuke tidak bisa seperti itu, apalagi jika sudah menyangkut urusan miliknya, segalanya harus Sasuke ketahui.

Sasuke beranjak dari tempat duduknya, berjalan perlahan menuju ruang kerja Hiashi, mengendap-ngendap seperti seorang pencuri.

Pencuri informasi tepatnya.

Sasuke kembali melirik kesana kemari, memastikan situasinya aman. Terlihat pintu ruang Hiashi sedikit terbuka, sehingga memudahkannya untuk menguping.

"Apa kau mengenalnya?" tanya Hiashi sambil menyodorkan selembar foto berwajah pria bermata jade.

Hinata mengerutkan alisnya, mencoba mengingat-ngingat. Sebagai manajer marketing tentu Hinata banyak mengenal nama-nama orang penting dalam dunia bisnisnya.

"Sabaku Gaara?" ucap Hinata asal menebak.

Hiashi tersenyum lebar diselingi anggukan tanda membenarkan. Ada terselip rasa bahagia di hati Hiashi karna berfikir Hinata mungkin pernah menjalin interaksi dengan Gaara.

"Kau pernah bertemu dengannya?" tanya Hiashi.

Hinata menggelengkan kepalanya, dan itu membuat Hiashi sedikit kecewa.

"Hanya pernah mendengar berita tentangnya" ucap Hinata.

"Menurut kabar yang beredar, Sabaku Gaara adalah Ceo muda yang saat ini sedang naik daun"

Perusahaan yang Gaara kelola bergerak pada bidang perhotelan. Sementara perusahaan Hiashi bergerak pada industri barang elektronik rumah tangga.

"Dia datang menemuiku"

"Oh ya? Apa dia datang untuk menawarkan kerja sama dengan kita Ayah? Suatu kehormatan sekali bisa bekerja sama dengan orang hebat sepertinya. Ku dengar Tuan Sabaku sedang membangun proyek barunya di Dubai, jika Tn. Sabaku memakai produk kita pasti produk kita akan terkenal di pasar internasional" ucap Hinata antusias.

"Dia datang mengajukan lamaran untukmu"

Seketika raut wajah Hinata berubah, senyuman cerianya berubah menjadi senyuman miris.

Sementara Sasuke yang mendengarkan dari balik pintupun tak kalah syok, ternyata dugaannya benar. Rasanya Sasuke ingin melabrak masuk. Mengatakan kepada Hiashi bahwa dirinya mencintai Hinata.

Tapi mengingat posisinya yang sekarang yang minim dukungan, bertingkah nekad hanya akan membuat imejnya buruk di mata Hiashi. Sasuke mengelus dadanya, menggenggam bantul dream charther miliknya, mencoba bersabar dan berfikir positif bahwa apa terjadi adalah cobaan untuk menguji cintanya.

"Apa maksudnya semua ini Ayah?" Hinata mulai berucap dengan sentuhan nada sinis.

Perjodohan atas dasar kompromi bisnis lagi? Sungguh Hinata sudah sangat kapok dengan hal yang seperti ini.

Penjaga HatiWhere stories live. Discover now