💝Penjaga Hati 24💝

4.5K 440 63
                                    

Siapa yg kangen sama storyku yg satu ini???
Happy reading aja
_____________________

"Dan apa kau tahu, jika seseorang yang pernah kau tinggalkan itu adalah putriku?"

Deg......

Sasuke membulatkan matanya, tunggu dulu....

Benarkah yang diucapkan Hiashi itu?

Apa Sasuke tidak salah dengar?

"Seseorang yang pernah kau tinggalkan itu, Hinata, putriku Sasuke, putriku" ucap Hiashi mengulang kalimatnya untuk menegaskan.

Demi Tuhan, jantung Sasuke seperti mau copot rasanya.

Apa lagi ini? Fakta ini bukan hanya mengejutkan tapi benar-begitu menyayat hatinya. Seketika jiwa Sasuke terguncang, tubuhnya bergetar hebat. Sasuke tak bisa menahan air matanya, sekarang ia benar-benar menangis. Keadaannya jadi berbalik.

Hiashi yang semula tak mampu untuk tegar mulai menunjukan kekuatannya. Sementara Sasuke yang semula begitu tegar mulai menunjukan kerapuhannya.

Pantas saja dari sejak pertama bertemu dengan Hinata, Sasuke sering merasakan perasaan bersalah yang tidak ia pahami alasannya. Dan sekarang Sasuke telah mengetahui faktanya.

Fakta jika Hinata adalah wanita yang pernah ditunggalkannya dulu.

"Aku dan Ayahmu telah bersahabat lama"

Sasuke menjadi miris sendiri, sebegitu tidak pedulikah dirinya dulu, sampai hal inipun Sasuke luput untuk mengetahuinya.

"Kami begitu dekat, sampai ayahmu ingin hubungan persabahatan ini berubah menjadi hubungan keluarga dengan cara menjodohkan kalian" ucap Hiashi menjelaskan.

"Aku tidak tau jika ternyata kau tidak menyutujui perjodohan ini, tapi jika kau tidak menyetujuinya, harusnya dari awal kau bilang, jadi kami tidak perlu menyiapkan pesta pernikahan itu, dan kau tidak perlu sampai meninggalkan putriku dalam keadaan dipermalukan" keluh Hiashi.

Sasuke semakin terisak meratapi kealpaannya dulu, Sasuke akui saat itu dirinya memang bersikap masa bodoh tidak menolak dan tidak mengiyakan, sehingga sikap ambigunya itu Fukagu tangkap sebagai jawaban kesediaan untuk menerima perjodohan itu.

Fukagu dan Hiashi yang terlampau senang mengabaikan semua kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Tanpa memastikan terlebih dahulu, keduanya menyiapkan pesta itu. Dan Sasuke yang sudah terlanjur dibutakan oleh ambisi yang salah pergi begitu saja meninggalkan pernikahan itu.

"Apa salah putriku padamu, sampai kau tega meninggalnya" ucap Hiashi dengan kedua mata yang mulai memerah lagi.

"Jika kau tak bisa mencintainya, tidak bisakah kau sedikit berbaik hati untuk menemuinya dan mengatakan hal yang bisa membuatnya mengerti" Hiashi mulai meneteskan air matanya lagi.

Ya, memang salah Sasuke juga. Saat itu setiap kali diadakan acara pertemuan dua keluarga, Sasuke tidak pernah sekalipun datang.

"Tidakkah kau memikirkan bagaimana perasaannya saat kau tinggalkan?" ucap Hiashi bergetar.

"Kau pergi bersama orang yang kau cintai, sementara putriku menangis dalam keadaan hati yang hancur" ucap Hiashi mulai terisak lagi, dan itu semakin memperdalam perasaan bersalah yang Sasuke rasakan.

"Mengapa paman baru menceritakannya sekarang? Mengapa paman merahasiakan ini dariku?" keluh Sasuke karna Hiashi baru memberi tahunya sekarang.

"Bukan merahasiakan, tapi mencoba untuk melupakan"

Hiashi paham masalalu adalah masalah yang mendasar bagi Hinata. Maka dari itu sedari awal menerima Sasuke menjadi bodyguard Hinata, Hiashi tidak sedikitpun membahas kejadian tragis itu. Karna Hiashi ingin Sasuke dan Hinata memulai hubungan yang natural yang berjalan bagai arus yang mengalir, tanpa ada bayang-bayang masa lalu.

Penjaga HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang