de.la.pan

5K 1.1K 163
                                    

Sehun Naeun Seungyoon Jiyoung

"Lampu mati lagi, gua udah ga sanggup. Gua mau nyerah aja." Kata Jiyoung.

"Jangan bilang gitu, kita harus semangat keluar dari sini." Kata Naeun.

"Badan gua udah pegel banget, kaki udah bengkak, lari sana sini, sembunyi di tempat sempit, belum nabrak sana sini. Badan gua lelah." Kata Jiyoung.

"Lo ngeluh aja. Tapi gua ga akan biarin salah satu diantara kita pergi lagi." Kata Seungyoon.

"Gua lapar haus. Gua juga manusia. Lo boleh jadiin gua mainan buat keseruan lo pada liatin gua tersiksa. Tapi setidaknya kasih gua air. Gua haus." Kata Jiyoung melanjutkan ocehannya.

"Udah berapa lama kita kejebak disini?" Tanya Sehun.

"Sekitar enam jam lebih, dan gua juga baru nyadar ga minum sama sekali." Kata Naeun.

"Kita terlalu mikirin gimana caranya bertahan hidup." Kata Seungyoon.

Sayup terdengar suara mesin minuman kaleng bekerja.

"Kayanya itu mesin minuman deh. Ayo kesana." Jiyoung bersemangat.

"Bentar, jangan - jangan itu jebakan." Kata Seungyoon

"Dia ga akan denger. Ikutin aja." Ujar Sehun.

"Gua nunggu sini ya." Kata Naeun.

"Ga bisalah. Yoon lo kejar Jiyoung dulu. Eun sini lo naik." Kata Sehun.

"Lo seriusan mau gendong gua? Berat loh." Kata Naeun.

"Bahaya ninggalin lo sendirian." Kata Sehun.

"Tuntun aja. Lo juga lelah Hun." Kata Naeun.

Jiyoung sangat kegirangan melihat mesin air minum. Apalagi sudah ada sebotol air mineral yang dapat ia ambil.

"Jiyoung jangan diminum." Kata Seungyoon.

Terlambat, Jiyoung sudah menegak habis air mineral ukuran 600ml itu.

"Yoon, kayaknya ini ada racunnya." Kata Jiyoung.

"Lo ngerasa gimana?" Tanya Seungyoon.

"Gua sesek banget." Jawab Jiyoung.

"Jiy bertahan." Kata Seungyoon.

"Kalau gua pergi setidaknya gua pergi ga dalam keadaan kehausan." Ujar Jiyoung. Ia tampak semakin sulit bernafas.

"Kenapa dia Yoon?" Tanya Naeun.

"Air mineralnya beracun. Gua telat cegah dia. Dia udah neguk semuanya. Ada sianida kemungkinannya." Kata Seungyoon. Dia kebetulan asisten manager Quality Control. Makanya dia ngerti soal zat zat kimia.

"Jiyoung bertahan jangan tinggalin gua." Kata Naeun.

"Eun .... lo .. pasti bi...saa." kata Jiyoung sebelum menutup mata sambil tersenyum.

"Kang Jiyoung going to home."

Naeun sudah tak sanggup menangis. Ia hanya memeluk jasad Jiyoung.

"Lo bahagia dengan pilihan lo Jiyoung. Gua akan berusaha sesuai permintaan terakhir lo." Kata Naeun.

Seungyoon dan Sehun pun tak bisa menyembunyikan kesedihannya kali ini. Selama enam jam mereka berjuang bersama untuk hidup dan menyaksikan cara Jiyoung pergi yang sangat mengharukan.

"Level will up. Congratulation this is final level. If you can survive you will safely out from this place. No maximum number, all of you  14 peoples, can win this game."

peek a boo - 94 & 97 Liner + millenium Sqd ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang