tiga.puluh

3.4K 614 73
                                    

Jisoo terus menangis mengingat siapa Nayeon. Jinyoung berusaha menenangkannya. Seulgi dan Jaebum sibuk mengurusi Ryujin yang pingsan. Wendy mematung kebingungan karena melihat suaminya panik.

"Bunda, kalau Ayah panik berarti semua ini ada hubungannya sama Ayah?" Tanya Mark.

"Bunda ga tau Mark." Jawab Wendy.

"Kalian bisa jelasin semua ke kita. Terserah kita inget atau ngga siapa Lim Nayeon itu. Sebelum semua semakin parah dan ada korban lagi." Ujar Sehun. Hanya dia pihak yang netral disini. Apalagi tahu anak semata wayangnya bukan incaran Lim Nayeon.

"Jisoo tenang dulu." Kata Suho.

"Menurut lo gua bisa tenang setelah inget Nayeon temen gua hilang pas dia ikutin anak mdp ke gedung baru?" Tanya Jisoo.

"Ikutin anak mdp?" Tanya Jinyoung.

"Dia hilang tiga hari tapi ga ada yang sadar. Aku juga baru inget barusan." Jawab Jisoo.

"Oke gua akan cerita semuanya karena disini kesalahan ada pada gua dan empat rekan gua." Ujar Suho.

"Gua harap kalian ga emosi karena ini sudah berlalu lama." Kata Chanyeol.

Semua orang duduk di kamar Jisung. Seungyeon sudah membacakan mantra terlebih dahulu sebagai pagar pelindung. Kekuatan the witch dia masih ada karena urusannya dengan The Fire tidak benar - benar selesai.

"Saat itu kita berlima tengah melakukan uji coba salah satu arena permainan peek a boo games di gedung baru naverland. Tanpa sengaja seorang mahasiswi magang lewat kesana. Entah bagaimana cara dia masuk ke arena permainan. Padahal kondisi listrik  selain di ruangan tersebut tengah dipadamkan. Tanpa diduga alat tersebut mengenainya dan ia tak sadarkan diri." Kata Suho.

"Semua panik karena lo pada bentar lagi akan masuk arena jebakan. Terpaksalah kita minta bantuan kekuatan The Fire buat sembunyiin dia. Namun, The Fire malah mengambil raga beserta jiwanya. Jadilah tidak ada satupun yang mengingatnya. Kecuali kita yang nyaksiin gimana The Fire membakar tubuhnya kemudian hilang bagai debu." Lanjut Chorong.

"Gua rasa kenapa Jaebum nemuin id gua karena saat itu kita berlima panik urusin Nayeon ini." Kata Suho

"Kenapa harus dibunuh dia?" Tanya Jaebum.

"Kita ga punya pilihan. Kalau tiba tiba dia sadar dan kondisi lagi ritual. Itu bisa gagalin peek a boo games yang kita buat. Karena ada jiwa lain yang ga diundang disana." Kata Seungyeon.

"Terus kenapa dia bunuh Yena? Apa hubungan kejadian masa lalu sama kejadian sekarang?" Tanya Hyunjin.

"Karena ...." Jawaban Suho menggantung.

"Kenapa dia menginginkan jiwa aku? Kenapa kita selalu diganggu?" Tanya Hyunjin lagi.

Ruangan hening. Kecuali lima the winner menunggu jawaban atas pertanyaan itu. Chorong tiba - tiba terisak.

"Karena seharusnya Nayeonlah yang jiwanya terikat dengan Jinyoung. Namun kita mengacaukannya." Kata Brian.

"Jadi semua mimpi yang datang ke gua dari Nayeon. Termasuk nama Hyunjin dan Yena?" Tanya Jinyoung.

"Iya karena memang seharusnya jodoh lo Nayeon kalau kita ngga menghilangkan dia." Kata Suho.

"Kenapa semua ini kedengeran ga masuk akal?" Tanya Sooyoung.

"Masuk akal Joy buat kita semua." Ujar Chanyeol.

Ryujin terbangun dari pingsannya.

"Ryu, ini mama." Kata Seulgi.

Ryujin tak mengindahkannya. Ia bangun dan berjalan menuju Jaebum. Sorotan matanya tajam

"Kak." Ujarnya. Namun terdengar bukan suara Ryujin.

peek a boo - 94 & 97 Liner + millenium Sqd ✔Where stories live. Discover now