du.a.sa.tu

4.5K 911 86
                                    

Secret Room

Semua hening saat Wendy mengatakan mereka bisa ikut mati. Kedua kali mengikuti permainan diluar nalar ini rasanya mereka sudah gila.

"Kayaknya mau ga mau kita harus muncul ke peserta. Karena kita pasti perlu bantuan mereka. Terutama Mina." Ujar Jinyoung memecah keheningan.

"Tapi itu bahayain identitas kita." Kata Seulgi.

"Sekarang bukan soal identitas Seul. Hal terpenting kita selamat dari sini.  Gua ga yakin para alumni dan Jisoo bisa sampai kesini. Tadi lo liat kan gimana Dokyeom pulang? Jelas itu The Fire yang jemput dia." Timpal Jinyoung.

"Gua setuju sama Jinyoung, sekarang saatnya kita gabung sama mereka. 9 keturunan pemenang dan 1 keturuan asli pembuat perjanjian, ditambah beberapa orang berpotensi bisa bikin kekuatan besar dibanding cuma kita berlima." Kata Sehun.

"Kalau mereka ga mau kerja sama karena ngerasa kita bunuh temen - temennya?" Tanya Seulgi lagi.

"Itulah alasan kita punya The Witch. Wen panggil semua orang lewat keturunan pemenang atau langsung Mina supaya ke secret room. Jinyoung lo non aktifkan semua perangkat. Hun lo jaga jaga disini." Kata Jaebum.

"Kamu mau kemana?" Tanya Seulgi.

"Aku disini pemimpin Seul, maka aku harus bertanggung jawab menghentikan semuanya." Kata Jaebum.

"Kamu mau ngapain Bum?" Tanya Seulgi.

"Sehun jagain Seulgi ya. Ayo Wen." Kata Jaebum.

👌👌👌

Lisa Sicheng Minghao Donghyuk

"Suara barusan serem banget." Kata Lisa.

"Kok ada hawa panas gitu ya?" Tanya Sicheng.

"Ah lo jangan ngarang. Gua ga merasakan apapun." Jawab Minghao.

"Gua kegerahan ini, kayaknya tadi ruangan ini adem - adem aja." Ujar Donghyuk.

"Gua juga kaya ngerasa ga enak gitu hawanya." Kata Lisa.

Mereka berempat melihat sekeliling tidak ada tanda adanya api atau pun hal aneh.

"Ayo jalan lagi, kita perlu ketemu yang lain buat baca isi buku ini." Kata Sicheng.

"Bentar - bentar, kok ini ada pintu ya?" Tanya Minghao.

"Jangan dibuka, bisa aja itu jebakan. Tadi gua inget banget ga ada pintu disitu." Kata Lisa.

Donghyuk tampak mengamati pintu itu, tangan kirinya terasa lebih panas. Ia berpikir apa karena tanda hitam itu? Sepertinya karena suhu udara disini meningkat, pikirnya. Tak berselang lama ia mendengar sayup - sayup suara memanggilnya untuk masuk ke pintu itu.

"Hyuk lo kok ngelamun?" Tanya Sicheng.

"Kita masuk aja ke pintu ini, gua denger bisikan barusan." Jawab Donghyuk.

"Lo yakin itu bukan jebakan?" Tanya Minghao.

"Ga yakin sih, cuma naluri gua juga pengen masuk ke pintu ini. Kalian diem aja dulu disini biar gua liat duluan." Kata Donghyuk.

"Gua temenin deh." Kata Minghao.

"Kalian hati - hati ya." Ujar Lisa.

Minghao memegang kenop pintu itu. Namun, tidak bisa dibuka.

"Kok aneh ini pintu ke kunci." Kata Minghao.

"Sini gua coba." Ujaf Donghyuk.

Klek. Pintu terbuka. Ruangan itu gelap tidak ada apapun. Saat Donghyuk masuk, perlahan kanan dan kirinya muncul cahaya seperti obor yang terkena api. Lisa, Sicheng dan Minghao terpukau dengan apa yang mereka lihat. Donghyuk terus berjalan, dan ia menemukan sebuah ruangan dengan tiga orang yang menunggu di dalamnya. Salah satunya jelas Donghyuk kenal.

peek a boo - 94 & 97 Liner + millenium Sqd ✔Where stories live. Discover now