sem.bi.lan

4.6K 1.1K 109
                                    

Sehun Naeun Seungyoon Wonpil

"Hun, tiati ada jebakan." Kata Seungyoon.

Sehun sudah tak peduli dengan itu. Ia terus mengejar Wonpil. Lorong semakin menyempit, Wonpil sudah hampir berada diujungnya. Sialnya, ada sarang ribuan laba - laba di ujung sana.

"Lo mau lari kemana lagi?" Tanya Sehun.

"Hun sorry." Jawab Wonpil.

"Sorry buat apa?" Tanya Sehun dengan nada sarkas.

"Gua yang dorong Soojung ke jebakan sampai dia pergi." Kata Wonpil mengakui kesalahannya.

Sehun tersenyum sadis.

"Akhirnya gua ketemu pelakunya. Pil... gua ga akan bales lo dengan hal yang sama. Gua harap lo sadar gimana cara lo nebus nyawa Soojung yang ilang karena ulah lo." Ujar Sehun.

Sehun berbalik arah. Ia berlari kembali ke ujung lorong. Naeun dan Seungyoon sudah berada disana.

"Lo apain Wonpil?" Tanya Naeun.

"Ga gua apa - apain. Dia kejebak sendiri lari kesana." Jawab Sehun.

"Ada apa emang disana?"  Tanya Seungyoon.

"Ada sarang spider. Kaki dia udah dikerubungin tadi pas ngaku dia yang dorong Soojung ke jebakan sampai meninggal." Jawab Sehun.

"Ya ampun." Kata Naeun.

"Tiga , dua, satu." Seungyoon menghitung mundur.

"Kim Wonpil is going Home."

👌👌👌

Jaebum Jackson Jinyoung Seulgi Wendy

"Tikusnya bakal makin banyak kalau kita ga bergerak." Kata Jinyoung.

"Lorong ini banyak cabang. Salah salah kita malah dikerubungin tikusnya." Ujar Jackson.

"Menurut gua tikus itu ga suka tempat bersih." Ujar Seulgi.

"Tapi tikus cari mangsa ditempat bersih." Kata Wendy.

"Coba perhatiin empat lorong ini, yang satu ada beach scents, satu forest scents, satu river scents, satu lagi flower scents. Tempat yang ga mungkin tikus hidup dimana?" Tanya Jaebum.

"Bunga, tikus ga mungkin hidup di bunga. Tiga essence itu tempat. Satu mahluk." Jawab Wendy.

"Cerdas emang Wendy." Kata Jackson.

Mereka pun masuk ke terowongan dengan aroma bunga. Berjalan perlahan karena pencahayaan di tempat ini tidak terlalu terang. Setelah melalui lorong sepanjang 10 meter. Mereka keluar dengan selamat dan disambut ratusan kelalawar.

"Tiarap lo semua." Kata Jaebum yang berada paling depan.

Seulgi langsung tiarap. Jackson dibelakangnya, kemudian Wendy dan Jinyoung paling akhir.

"Seumur - umur liat kelalawar sebanyak ini di film batman. Mereka ga suka cahaya karena mahluk nokturnal." Ujar Jackson.

"Coba perhatiin sekitar ada sumber cahaya atau celah." Kata Jinyoung.

"Ada tapi kecil banget. Kita perlu pemantul." Kata Jaebum.

"Gua bawa kaca rias di saku. Tapi kecil." Kata Seulgi

"Ada bagian mengkilap itu di stalaktit (batuan yang nempel di atas goa ke bawah)." Kata Wendy.

Seulgi membawa cermin kecil dari sakunya. Ia memberikannya pada Jinyoung. Orang paling hati - hati diantara mereka berlima. Perlahan Jinyoung mengarahkan cahaya ke stalaktit yang berkilau. Cahaya memantul, ruangan mirip goa itu jadi terang. Kelalawar bertebangan mencari bagian yang lebih gelap.

"Tinggalin cerminnya bisa kan Young." Kata Wendy.

Jinyoung hanya memberi tanda ok. Kali ini mereka berlima lolos lagi.

👌👌👌

Secret Room

"Mereka berlima percaya satu sama lain kaya kita dulu." Ujar Brian.

"Gua kaya Seulgi sama Jaebum ya." Kata perempuan satu.

"Bener juga. Apa kita ganggu mereka pake mahluk piaraan kita yang lebih mistis." Ujar Chanyeol.

"Boleh tuh. Mereka susah buat dipecah belah kaya kelompok lain." Kata perempuan dua.

"Gua tuh dulu Jinyoung banget kali ya hati - hati." Kata Chanyeol.

"Lo tuh Jackson banget. Petakilan." Kata perempuan dua.

"Tapi lo sayang gua kan?" Tanya Chanyeol.

"Lo bedua fokus. Kita cuma punya waktu dua puluh jam lagi sebelum malam persembahan tiba. Persiapan ritual belum kelar, masih kurang empat jiwa." Kata Joonmyeon.

👌👌👌

Sohyun Youngjae Suzy Hoseok

"Sohyun." Panggil Youngjae.

"Kenapa sih Ilhoon tuh selalu gitu. Gua kesel. Gua benci kenapa gua pernah sayang dia."

"Hyun... perasaan ga bisa lo salahin." Ujar Youngjae.

"Bener kata Youngjae." Ujar Hoseok.

"Maksud lo?" Tanya Sohyun.

"Gua pada awalnya ga bisa nerima Hyojung karena gua sayang Youngji. Tapi hari ini gua malah berjuang keluar tempat ini buat ketemu Hyojung. Dulu lo mungkin sayang Ilhoon tapi perasaan bisa berubah." Jawab Hoseok.

"Dimana dia sekarang?" Tanya Sohyun.

"Kita tinggal, dia agak ga beres sejak tragedi tangan Youngji." Jawab Suzy.

"Terus kita harus kemana sekarang?" Tanya Sohyun lagi.

"Gua bingung sulit juga nyari petunjuk. Jebakan dimana - mana juga." Jawab Youngjae.

"Gimana kita buat janji kalau bisa keluar dari sini." Kata Suzy.

"Gua pengen nikah begitu keluar dari sini." kata Sohyun.

"Emang lakinya ada?" Tanya Hoseok.

"Ya siapapun pria lajang yang lamar gua mau." Jawab Sohyun sambil tersenyum. Ia sudah pasrah. Rasanya hidupnya diujung tanduk saat ini.

"Kalau gua mau ngatain perasaan suka gua ke Wendy." Kata Youngjae.

"Lo pasti ditolak, dia sama Jinyoung." Timpal Suzy.

"Lo pasti mau ngakuin perasaan lo ke Jinyoung ya?" Tebak Youngjae.

Suzy mengangguk.

"Kalau gua mau hidup bahagia sama Hyojung dan Little Hoseok." Kata Hoseok.

Tepat saat mereka selesai mengutarakan harapannya. Lantai yang mereka duduki ambruk.

"Ya tuhan." Kata mereka serempak.

Disisi lain terowongan itu, Jaebum dkk mendengar suara runtuhan itu. Mereka segera menuju sumber suara.

"Suzy lo baik - baik aja?" Tanya Jinyoung yang langsung menghampiri Suzy.

Jaebum menolong Youngjae, Jackson menolong Hoseok, dan Wendy Seulgi membantu Sohyun.

Control Room

"Ide cemerlang banget ya nemuin mereka." Kata Chanyeol.

"Ide siapa dulu Kang Brian."

"Si Ilhoon lingung sendirian tuh." Kata perempuan dua.

"Dia jalan ke arah yang tepat kok."

"Tepat buat ketemu tegangan listrik ribuan volt." Kata Joonmyeon.

Ilhoon nasibnya gimana?
Diselametin? Atau justru dia berubah arah?

peek a boo - 94 & 97 Liner + millenium Sqd ✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat