dua.tujuh

3.9K 681 101
                                    

Ryujin pulang ke rumahnya, ia dinyatakan hanya mengalami shocked. Seluruh temannya pun sudah pulang. Yeri di mobilnya masih memikirkan soal ucapan Ryujin bahwa perempuan itu menginginkan jiwa mereka, terutama Hyunjin. Jika mengingat dengan mimpi mereka selama ini, ia yakin ada hubungannya. Hal pertama yang ingin ia lakukan adalah menanyakan soal perempuan di foto itu pada Bundanya.

Saat Yeri sampai di rumah sangat sepi, Ayah dan Bunda Yeri tak pernah ada di rumah sebelum matahari tenggelam. Keduanya merupakan petinggi perusahaan Naverland. Maka dari itu, hidup Yeri bergelimangan harta.  Namun, ia merasa kesepian, apalagi ia hanya anak tunggal. Yeri berjalan menuju kamarnya dan berhenti di salah satu frame foto di tengah rumah.

"Siapa ya tante ini? Dia cantik tapi kok nyeremin ya." Ujar Yeri.

"Apa tante ini masih hidup atau udah meninggal ya?" Tanya Yeri.

"Aduh Yerim lo masih sendirian di rumah tapi ngomong sompral." Katanya. Ia kemudian meletakan foto itu. Saat ia melangkah menuju kamarnya.

Prang!

Frame foto itu pecah. Yeri kaget sekaligus merinding. Karena ia merasakan hawa yang berbeda, terasa mistis. Apalagi ia yakin menaruh kembali frame tersebut ke tempat semula. Tepat di tengah meja.

"Kok jatuh sih. Kan gua nyimpennya ga di pinggir." Kata Yeri.

Ia kemudian berjongkok untuk mengambil foto dari pecahan frame.

"Tante Jisoo?"

Yeri jadi curiga teror yang menghantuinya selama ini ada hubungannya dengan orang tua mereka. Tanpa berpikir panjang ia memasukan foto tersebut ke dalam tasnya. Tak lama asisten rumah tangganya datang. Mereka membersihkan pecahan frame dan Yeri masuk ke kamarnya.

"Kok aneh ya kenapa foto tante Jisoo ditutupin kayu frame? Terus ini dibalik foto ada namanya. Tapi kurang satu. Kayaknya nama tante yang sering gua sama anak - anak liat." Gumam Yeri.

Tanpa Yeri sadari, seseorang tengah menatapnya sambil tersenyum di pojok kamar.

"Duh gua merinding lagi." Ujar Yeri.

👀👀👀

Ryujin sampai di rumah dengan selamat. Namun, ia masih terus memikirkan apa yang ia lihat saat ia pinsan tadi.

"Pak, jangan bilang Mama sama Papa ya." Kata Ryujin.

"Siap Non."

Ryujin masuk ke rumah dan sudah disambut Seulgi.

"Kok anak Mama pulang telat. Kemana dulu?" Tanya Seulgi.

"Aku jalan sama yang lain Ma. Maaf ya ga bilang." Jawab Ryujin.

"Beneran kan kamu ga bohongin mama?" Tanya Seulgi.

Ryujin tersenyum kecut.

"Tadi ke rumah sakit ngapain?" Tanya Seulgi.

"Jenguk temen yang sakit Ma." Jawab Ryujin.

"Terus kok ada transaksi pembayaran di RS." Timpal Seulgi.

"Susah ya sembunyiin sesuatu dari Mama. Tadi aku tiba - tiba pingsan di mobil." Kata Ryujin.

"Ya ampun anak Mama. Terus hasil periksanya gimana?" Tanya Seulgi.

"Aku cuma shock Mam. Akhir - akhir ini emang aku banyak ngalamin hal aneh." Jawab Ryujin.

"Hal aneh gimana?" Tanya Seulgi. Jujur saja dia panik mendengar putrinya mendapat hal aneh. Ia ingat betul apa yang dialaminya ketika mengandung Ryujin dulu.

peek a boo - 94 & 97 Liner + millenium Sqd ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang