bab 6. asisten

82 10 0
                                    

Reza

Dmn

Disini

yg bener.
Lg ap

rumah, lg ngangon.
Ada apa?

Temenin lthn hr ini. Gue jmpt.

Iyaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Panjang dikit napa sih kalo ngetik

Read

Beginilah percakapan Reza dengan Arin di pagi hari ini. Reza selalu mengetik dengan singkatan. Sangat singkat. Terkadang butuh waktu yang lama untuk berpikir apa kepanjangan dari kata yang reza ketik. Merepotkan.

Dasar Reza si pelit.

Arin sudah siap dengan pakaian yang menurutnya adalah pakaian ternyaman untuk ia gunakan saat ini. Hanya menggunakan t-shirt, celana jeans, sepatu sneakersnya, dan tak lupa ia pun menggunakan baseball cap favoritenya.

"Bu, Arin pergi dulu sama Reza ya,"

"Ya hati-hati, Rezanya dimana?" Tanya ibu.

"Udah nunggu di depan. Assalamualaikum." Pamit Arin sambil mencium tangan ibunya.

keluar.

Tuhkan cuma 15 mnt

Cpt.

"Nih udah di depan mata. Bentar kan gue siap-siapnya." Ucap Arin dengan sombongnya sambil memegang kedua pinggangnya.

"Lo tuh cewe dandan gak sih? Kakak gue aja kalo mau jalan kaya meditasi dulu dandannya seabad."

"Gue juga heran. Gue cewe bukan ya? Gue mandi iya. Wangi iya. Cantik? Relatif lah tapi gue sih cantik. Gue bersih juga iya. Tapi kenapa gue dandan gak selama cewe yang lain ya? Satu kelebihan gue tuh nanti kalo punya pacar dia gak akan nunggu lama."

"Bacot lo. Mau pake topi terus pake helm? Buka topinya."

"Aisshhh galaknya..." sambil memakaikan helm Arin, Reza hanya diam dan tidak menghiraukan Arin.

"Sudah siap, sapiii... go... jangan ngebut sapiii..." Reza hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Arin melalui kaca spion motornya.

Ada aja ya orang yang begini. Semoga cuma satu di dunia ya Allah. Batin Reza.

***

"Selesai jam berapa?" Tanya Arin sambil berjalan menyusuri tribun lapangan.

"Jam 3 mungkin. Duduk. Kalau mau pergi bilang dulu oke," perintah Reza.

"Lah? Lamanyaaa... " seketika wajah Arin berubah menjadi lesu.

"Waduh latihannya hari ini seger nih ada Arin," Goda Gio, salah satu teman satu tim Reza yang baru datang.

"Tim sudah datang semua? Latihan sudah bisa dimulai?" Tanya seseorang yang cukup Arin ketahui walau tak begitu mengenalnya adalah pelatih foxy, tim Softball SMA mereka.

"Sudah coach." Jawab seluruh anggota tim dengan kompak.

"Glove gue Rin," Arin segera megeluarkan sebuah sarung tangan besar atau yang biasa disebut glove milik Reza yang berada di dalam tas.

ArRezaWhere stories live. Discover now