Bab 20. Perpisahan

97 9 4
                                    

Playlist lagu part 20
Radhini - Hampir Jadi
Ed Sheeran - Happier

***
Jangan membuat seseorang berharap padamu jika kau tidak memiliki keinginan untuk bersamanya - Illana Tan

***

Belakangan ini Arin benar-benar disibukkan dengan beberapa kegiatannya, mulai dari pembelajaran di sekolah, les satu minggu tiga kali sampai persiapan perpisahan kelas 12 yang di selenggarakan hari ini.

Sekitar seminggu ini juga Arin tidak bertemu dengan Reza. Bahkan pertandingan softball Reza akhir pekan lalu pun tak bisa ia hadiri. Oh bukan, bahkan Arin lupa Reza ada pertandingan di hari itu.

Di pagi hari Arin meminta Dyo mengantarkannya dengan mobil agar ia bisa sarapan di mobil atau tidur selama perjalanan. Pulang pun melebihi jam pulang sekolah, bahkan dua hari sebelum perpisahan hari ini Arin pulang agak malam.

Bertemu Reza hanya saat siang hari Arin mengambil bekal makanan dan mukenanya yang berada di dalam kelas, atau bahkan dalam sehari keduanya bisa saja tidak bertemu.

***

06.00 AM

Arin sudah berada di ballroom salah satu hotel ternama di Bandung, tempat diselenggarakannya graduation kelas 12.

Sejak pagi Arin sudah memasang dan menata seluruh dekorasi ruangan di bantu dengan pihak hotel dan rekannya yang lain. Setelah semuanya selesai, kini fokus Arin adalah bertugas di eskul fotografinya.

"Arin udah datang belum?" Tanya seseorang dengan suara berat pada Marshal salah satu rekan kerja Arin.

"Arin disana, lagi pasang kamera," tunjuk Marshal, mengarah pada Arin di sebrang sana yang sedang terlihat serius.

"Ok, makasih," jawab Alzan yang kemudian berlalu untuk segera menghampiri Arin.

"Arin," panggil Alzan.

"Tunggu ya. Tunggu, ini susah di kencengin tripodnya," jawab Arin tanpa melihat siapa yang memanggilnya.

"Nah selesai," kata Arin sambil menegakan badannya kemudian berbalik kebelakang. "Eh Kak Alzan, kenapa?"

"Bagus gak dasi gue?" Tanyanya memperlihatkan dasi yang ia beli tempo hari lalu sesuai dengan pilihan Arin.

"Bagus, tapi Kak Alzan pakainya gak rapi," kata Arin berkomentar.

"Udah rapi belum?" Tanya Alzan setelah memrapikan dasinya tadi.

"Kerah kemejanya belum dilipet lagi gimana sih," Arin menyilangkan kedua tangannya di perut.

"Tolong dong, gak ada so sweet nya banget sih."

"Sorry nih," kata Arin dengan maksud permisi.

"Dengan senang hati."

"Waduh Alzan bisa aja modusnya lo. Kesampaian juga graduation ada pasangannya walaupun panitia ya," goda salah satu murid kelas 12 yang Arin ketahui juga teman dekat Alzan kebetulan lewat dan melihat keduanya.

"Mantap Alzan, mantap.."

"Pacar baru alhamdulillah..."

ArRezaWhere stories live. Discover now