Bab 19. Alzan dan Arin

78 9 9
                                    

Baper jadi laper. Laper jadi baper. Baper, baper, baper. Laper, laper, laper - Arindya Taurus, di tempat mie ayam.

***

"Ka Alzan!" Sapa Arin dengan senyuman sambil melambaikan tangannya pada Alzan yang sedang duduk di salah satu meja kantin.

Alzan membalasnya dengan senyuman tipis. "Hai Rin, sini duduk," Alzan menepuk meja di sebrangnya.

"Kok di kantin? Lo bolos?" Tanya Alzan pada Arin.

Arin menggeleng, "tadi kelas ku gak istirahat, jadi di ganti sekarang."

Apa akan ada yang bertanya seperti apa hubungan Alzan dan Arin belakangan ini? Keduanya semakin dekat, mungkin sudah sejak satu atau dua bulan ini. Arin seolah melupakan masa lalunya. Masa dimana ia merasakan patah hati pertamanya karena Alzan. Masa dimana akhirnya ia merasakan menjadi kaum yang patah hati pada saat itu. Aneh kan? Namanya juga Arin yang buta akan cinta.

"Rajin banget udah free masih ke sekolah biasa juga bolos," goda Arin.

"Ada rapat perpisahan kelas 12. Panitia inti aja sih yang kelas 12. Satu lagi, soalnya mau ketemu Arin jadi gue sekolah," Alzan menjawab dengan santai tanpa mengerti perasaan Arin saat ini yang langsung berubah dalam hitungan detik.

Arin malu. Tapi bukan malu-maluin seperti biasa. Ia mengalihkan pandangannya mencai objek lain agar tidak lagi menatap Alzan. Sungguh Arin tak sanggup.

"Gimana liburannya? Lo gak jadi pindah sekolah?"

"Jelas lah seru! Ditambah inget Ka Alzan disini yang lagi mikir keras jawab soal UN. Yang itu... aku bercanda aja sih..." jawab Arin.

"Property buat graduation gimana?" Tanya Alzan lagi.

"Itu rencananya hari ini aku mau beli beberapa barang yang habis dan perlu di beli," jelas Arin.

Alzan mengangguk tanda mengerti akan penjelasan Arin. "Mau gue temenin gak?"

"Eh gak usah kak, bisa kok sendiri," tolak Arin dengan halus.

"Gak apa-apa kali santai aja. Ini termasuk tanggung jawab gue juga kan sebagai ketua divisi ini?"

"Gak usah kak makasih, takut ngerepotin. Aku bisa minta anter temen ku kok nanti," jawab Arin.

"Enggak lah, lo minta anter ke Madrid juga gue anter sekarang. Lo minta anter nonton Madrid lawan Barca juga gue anterin sampai bangku stadion," jawab Alzan dengan candaan garingnya yang mampu membuat Arin sedikit baper?

"Eh, lo tau tempat jual dasi kupu kupu gak Rin?" Tanya Alzan.

"Kayanya di Baltos ada deh ka," jawab Arin.

"Baltos tuh apa?"

"Itu, Balubur Townsquare yang ada di bawah fly over Pasopati, deket kampus UNISBA." Jelas Arin.

"Nah lo kan yang tahu tempatnya. Lo mau nemenin gue beli gak?"

"Boleh. Itu juga sekalian tempat aku cari bahan nanti, sekalian aja hari ini ya kak," jawab Arin.

"Kalo nemenin gue jalan juga mau?" Tanya Alzan.

Arin yang mendengar pun sedikit terkejut, takut jika pendengerannya sedang bermasalah. "Hah?"

"Hih hah!" Jawab Alzan asal.

"Apa sih kak," gerutu Arin.

"Lo yang apa. Gue gak bisa hitung ini hah ke berapa yang lo kasih ke gue. Bau tahu!" Ejek Alzan walaupun hanya bercanda.

ArRezaWhere stories live. Discover now