bab 7. Pulang Yuk!

77 15 0
                                    

"Astaga dragon!!" Andara terkejut melihat seseorang yang berada di mejanya pagi hari ini. Orang tersebut menggunakan hoodie hijau lumut dengan posisi pipi yang langsung di tempelkan ke meja dan mata yang terpejam.

"Eh Nder, pagi.." sapa Arin sambil mengerjapkan matanya.

"Kaget gue, kenapa lo pagi-pagi udah tidur disini?" Tanya Andara.

"Ayah baru sampe bandung subuh tadi di jemput bapak supir kasian sekali kalau harus mengantar diriku, kakak mana mau bangun pagi, jadi berangkat sama abang tapi hari ini dia harus berangkat pagi karena mau apa ya tadi diriku lupa. Dengan terpaksa diriku berangkat sepagi ini," jawab Arin dengan rinci.

"Hoamm..." Arin yang masih mengantuk pun menempelkan kembali pipinya ke meja dan memejamkan matanya.

"Lo disini dari jam berapa?" Tanya Andara keherenan karena tak biasanya Arin datang sepagi ini.

"Enam kurang lima belas mungkin," jawab Arin dengan mata yang tetap terpejam.

"Lah pagi bener, emang Reza kemana?" Andara kembali bertanya

"Sibuk kali, katanya gue disuruh pergi sendiri soalnya dia gak bisa jemput."

"Oh..." Andara membulatkan mulutnya sebagai jawaban tanda ia mengerti. "Ya sana tidur lagi saja sesukamu nak."

Arin menutup matanya kembali berniat untuk melanjutkan tidurnya, tapi tiba-tiba ia mengingat sesuati yang sejak kemarin ingin ia tanyakan.

"Eh Nder!" Seru Arin.

"Lah bangun lagi lo."

"Di angkatan kita ada yang namanya Alesya gak sih?" Tanya Arin yang membuat Andara diam sambil berpikir sejenak.

"Oh ada! Temen gue di PMR tuh," jawab Andara.

"Yang mana sih orangnya?" Tanya Arin yang mulai penasaran.

"Anak IPS dia, nanti kalo ada gue tunjukin."

"Cantik gak dia?"

"Kalo di bandingin sama lo sih ya dia cantiklah, jelas jauh beda," jawab Andara dengan santai.

"Sialan lo ya, gue pecat lo jadi temen gue!"

"Tapi PR fisika udah?" Tanya Andara seolah tak terpengaruh oleh ancaman Arin.

"SYALAN!! BAGI JAWABAN WOI!" Teriak Arin dengan sejuta kepanikan.

"Tadi aja lo bilang mau musuhin. cuih!" jawab Andara pura-pura tak acuh.

"Itu tadi! Beda urusan sekarang!"

"Barter sama matematika lo dong," Andara menjulurkan tangan kanannya. "Harus simbiosis mutualisme Rin."

Arin memberikan buku PRnya dan menerima buku fisika milik Andara. "Nder kamu cantik hari ini, aku suka"

"Mpret..." ejek Andara.

Suasana mendadak hening karena kesibukan masing-masing orang. Ada yang piket pagi, tidur, sarapan, dan mengerjakan tugas seperti Arin dan Andara.

Arin teringat akan suatu hal. "Eh, lo PMR kan? tapi kenapa waktu ka Alzan pingsan lo gak bantu gue nolong sih."

"Sebagai teman yang baik, gue udah bantu lo buka jalan buat modus."

Arin memberikan sebuah cengiran untuk Andara."Pinter lu tong hehehe." 

"Pada sibuk ngerjain apa deh?" Tanya Rachel yang baru saja datang.

"FISIKA!" "MATEMATIKA!" teriak keduanya secara bersamaan yang membuat Rachel membelalakan matanya.

ArRezaWhere stories live. Discover now