Bab 18. Antara Kita dan Jogjakarta

66 5 11
                                    

Teruntuk Kota Jogja. Tolong jaga ceritaku dengannya hari ini. Yang menjadi rahasia kita sampai aku tidak lagi bernafas nanti. -Arindya Taurus

***

"Halo Reza..." panggil Arin dengan hati-hati melalui sambungan telepon.

"Hm?" Jawabnya dengan nada yang membuat nyali Arin menciut.

"Ini aku udah bangun."

"Ya, tau."

"Ponsel aku tadi di silent jadi gak kedengeran."

"Ya."

"Jangan iya-iya aja dong Za," kata Arin yang mulai takut karena ia sudah mengira bahwa Reza marah.

"Ya terus harus bilang apa?" Tanyanya dengan nada dingin khas Reza.

"Ya maaf Za," balas Arin dengan menyesal.

"Terus mau jalan kapan?"

"Iya sekarang."

"Share location," pinta Reza.

"Reza..."

"Apa lagi?" Tanya Reza dengan kesal.

"Sekalian bawain pisang kaget keju yang di Pandega ya," pinta Arin penuh harap.

"Nyusahin!"

"Ya udah gak usah, nanti lagi aja Za."

"Ya nanti di bawain," jawab Reza dengan pasrah karena tak mau melihat Arin yang uring-uringan tidak jelas.

"Gak usah Za, nanti ngerepotin," ketus Arin.

"Ya." Setelah itu Reza langsung memutuskan panggilannya.

Untung sayang. Batin Reza.

***

Tok..tok..tok..

"Assalamualaikum," Reza mengetuk pintu rumah keluarga tante Arin.

"Waalaikumsalam," jawab seorang anak kecil perempuan sambil membukakan Reza pintu.

"Om Reza!!" teriak Nadine-- keponakan perempuan Arin saat melihat siapa yang datang.

"Halo Nadine," sapa Reza dengan senyum hangatnya yang membuat matanya sedikit menyipit.

"Ayo duduk, sini duduk," Nadine menarik tangan Reza untuk mengajaknya duduk di ruang tamu.

"Tante Rindi mana?" Tanya Reza pada Nadine yang sudah duduk di pangkuannya.

"Itu Tante Rindi," tunjuk Nadine saat melihat Arin yang berjalan menuruni tangga.

"Lah akrab banget berdua, macem temen satu geng," Arin menghampiri keduanya. "Udah dari tadi?"

"Ini," Reza memberikan sekotak makanan dalam keresek pada Arin. "Pisang kaget keju."

"Makasih," jawab Arin seadanya karena melihat Reza yang sepertinya masih marah.

"Tunggu ya, aku panggil Nder sama Achel dulu. Nadine temenin om disini ya."

Arin menuju kamar tempat Andara dan Rachel. "Reza udah dateng, pergi sekarang?"

"Iya ayo," jawab keduanya.

"Kita pergi dulu ya tante," Arin menyalami tantenya sekalian berpamitan.

"Iya, hati-hati ya kalau pulangnya terlalu malam bilang dulu biar pintunya gak di kunci," pesan tantenya Arin.

"Tante mau kemana?" Tanya Nadine.

ArRezaWhere stories live. Discover now