Bab 13. Rahasia Arin

64 10 5
                                    

Akan ku beritahukan semua rahasiaku kepada dunia ketika aku ingin menjadikan itu bukan lagi sebuah rahasia - Arindya Taurus

***

"Yah, hujan Za," arin membuka telapak tangannya untuk merasakan tetesan air hujan sore itu.

"Masih gerimis Rin," Reza mengelak. "Aku pulang sekarang aja, takut tambah besar hujannya."

"Jangan, masuk aja. Nanti malah hujan di tengah jalan," cegah Arin.

"Kan rumah aku deket."

"Sama aja Za, udah ayo masuk," Reza pun menurut dan memarkirkan motornya di halaman rumah Arin.

"Tuh kan makin besar hujannya," kata Arin saat menutup pintu pagar rumah.

"Hujannya juga air," sahut Reza.

"Iya hujan cuma air. Masalahnya mereka datang keroyokan kamu cuma sendiri ya kamu kalah," kata Arin tak mau kalah.

Reza berusaha menahan tawa yang akhirnya berubah menjadi sebuah senyuman lebar dan cukup manis mungkin? Di mata para wanita yang memuja maksudnya.

"Kamu receh. Tapi gue gak mau ketawa, aku gak mau kamu merasa sukses dengan candaan mu."

"Ayo masuk Za," ajak Arin.

"Ada siapa di rumah?"

"Kayanya cuma Mbak Yati aja deh," jawab Arin sambil melihat keadaan rumahnya.

Reza duduk di kursi teras rumah Arin. "Ya udah kalo gitu gue di sini aja."

"Tunggu ya aku simpen tas dulu. Kamu mau apa? Aku ambil sekalian," tawar Arin.

"Mau kamu," Arin langsung meninggalkan Reza sendirian saat mendengar jawaban yang Reza berikan.

Tak berapa lama, Arin keluar dengan membawa secangkir kopi panas dan makanan ringan yang diapit diantara lengannya.

"Perpaduan yang pas. Hujan, kopi dan Arin." Kata Reza sebelum menyeruput kopinya.

"Alesya?" Tanya Arin.

"Besok lagi aja, sekarang udah sore jadi Arin dulu." Arin mengerutkan dahinya karena bingung dengan maksud Reza.

"Ah susah, otak kamu gak nyampe Rin. Gak usah sok mikir, biasa juga hidup gak pernah mikir kok."

"Reza mau apa dari tadi ngomong nya perez terus?" Reza menggelengkan kepalanya.

"Emang artinya ada mau sesuatu ya kalo muji orang?"

Arin menggelengkan kepalanya. "Bukan gitu, tapi kebiasaan lo kan begitu."

"Reza," panggil Arin tiba-tiba.

Reza mendongakan kepalanya dan menatap mata Arin, "hm?"

"Sore ini pengumuman lomba foto yang waktu itu aku upload di instagram ku, yang hadiahnya ada action cam sama sama laptop itu."

"Ini kan udah sore. Udah jam 5"

"Nah iya! Harusnya udah di umumin, akun instagramnya sampe aku nyalain pemberitahuannya loh Za! Kalo disuruh milih aku mau laptopnya." Kata Arin dengan antusias.

ArRezaWhere stories live. Discover now