Bab 17. Bandung - Jogjakarta

55 7 5
                                    


Meghan Trainor ft. John Legend - Like i'm gonna lose you

***

Sore ini, hari Jum'at. Arin, Reza, Andara dan Rachel berkumpul di Stasiun Bandung.

Sejak jauh-jauh hari lalu keempatnya merencanakan untuk liburan ke Kota Gudeg, Jogjakarta. Memanfaatkan waktu libur selama kelas 12 menjalankan ujian nasional, ralat belajar dirumah sebenarnya.

Tadinya Andre akan ikut bergabung dalam liburan kali ini, tetap ada beberapa halangan dan rintangan yang menghadangnya. Singkatnya Andre tidak mendapat izin dari ibunya. Padahal Arin sudah dengan sukarela menelfon langsung ibunya Andre untuk meminta izin.

Pupus sudah waktu Andre untuk liburan bersama pujaan hatinya. Yang dicinta, Rachelia.

"Adek pergi dulu ya. Dadah ayah, dadah abang," pamit Arin.

"Nanti kalo ayah kangen gimana," kata ayah Arin dengan nada dibuat-buat.

"Iya, nanti kalo abang juga kangen gimana," tambah abang yang juga ikut dibuat-buat.

"Halah, drama," Arin menanggapin keduanya.

"Jangan simpan ponsel, dompet, tas sama barang berharga lainnya sembarangan di kereta ya. Saling perhatiin saling jaga," kata ayah menasihati Arin.

"Iya ayah."

"Jangan repotin tante disana, kalau sudah sampe rumah tante langsung kabarin ya," pesan ayah.

"Ya."

"Za, abang titip si adek ya. Marahin aja kalo nyusahin, banyak gaya, banyak tingkah," Dyo juga berpesan pada Reza.

"Iya nanti aku jagain adek kok bang," jawab Reza sambil menggoda Arin dengan menekankan kata 'adek' pada ucapannya.

"Lah dikata aku oleh-oleh apa di titip-titipin."

"Arin, tante nitip Rachel ya. Jangan lupa shalat, hati-hati kalau simpan barang ya. Kalau tante telfon di angkat ya. Rachel suka males angkatnya," kata ibunya Rachel pada Arin.

"Iya, nanti kalo bunda hubungi juga jangan pada susah ya," ibunya Andara pun tak lupa ikut berpesan.

"Iya tante, bunda kita pamit ya," Arin berpamitan dan menyalami ibu dari Rachel, Andara, dan Reza. Arin juga memberikan pelukan singkat untuk abangnya sebelum keempatnya benar-benar pergi.

***

"Udah bawa obat batuk?" Tanya Reza pada Arin saat kereta sudah mulai berjalan.

"Udah."

"Salep gatelnya?" Tanyanya lagi.

"Udah."

"Minyak telon?" Reza bertanya lagi untuk memastikan semua perlengkapan kalau saja sahabatnya ini terkena alergi dingin.

"Udah Reza."

"Gak di simpen di koper kan?" Sekali lagi Reza bertanya dengan nada datarnya sambil memainkan ponselnya dan Arin yang sibuk menata beberapa barang dan makanan.

"Enggak Reza," jawab Arin dengan malas-malasan.

Arin ini alergi dingin, jadi harusnya dia juga alergi sama Reza. Kan Reza dingin. Mirip es kepal milo, dingin tapi manis.

"Asyik!! Akhirnya gue naik kereta juga ya ampun seneng banget gue," kata Rachel dengan girang.

"Kampung lo, gue mau nyirikin kaya orang yang gak pernah naik kereta tapi emang bener," kata Andara yang duduk di sebelahnya dengan sewot.

ArRezaWhere stories live. Discover now