8. Nightmare

4.7K 493 25
                                    

Seorang anak kecil terlihat berlarian di sisi pagar pembatas sebuah tempat wisata di atas tebing. Dia terlihat berjinjit mencari celah melihat pemandangan di bawah sana. Sampai akhirnya gadis itu menemukan tempat yang tak dilindungi pagar pembatas. Gadis itu mendekat dan menengok ke bawah sana.

" Wahh....indah sekali. Kakak kemarilah. Lihatlah pemandangan dari sini". Gadis itu terlihat memanggil kakak laki-lakinya.

" Yakk...Jisoo apa yang kau lakukan disana cepat kemari. Nanti kau bisa terjatuh." Chanyeol mendekati adiknya itu. Dia sangat khawatir karen Jisoo terlihat bermain-main di tepi tebing yang tanpa ada pagar pembatas.

" Ahh..kau payah sekali kak, ayo kesini mendekat". Jisoo mundur perlahan mencoba mengundang kakaknya agar mendekat. Namun tiba-tiba saja dia menginjak sesuatu yang licin hingga dirinya terpeleset.

" Kakak!!!!" Chanyeol yang menyadari itu berlari menuju adiknya. Dia memegang erat  tangan adiknnya yang kini sudah bergelantungan di pinggir tebing.

Air matanya mengalir deras. Dia merancau memanggil nama kakaknya itu. Entah kenapa suasana di sana sangat sepi. Tidak ada orang yang melihat mereka. Setelah susah payah Chanyeol akhirnya bisa menarik adiknya itu kembali ke atas.

" Kau tak apa Jisoo, ada yang terluka? Apa ada yang sakit?"

" Kakak...aku takut. Maafkan aku yang tak mendengar perkataanmu". Jisoo menangis tersedu.

" Sstt,... Sudah tak apa. Ayo kita kembali ketempat ibu dan ayah". Chanyeol bangkit dari duduknya dan mengajak Jisoo berjalan menjauhi tempat itu.

Tapi nasib sial menghampirinya. Chanyeol menginjak kembali sesuatu yang licin itu dan membuat nya terjerembat jatuh kedasar jurang.

" KAKAK?!!!!!!!" Teriakan Jisoo membuat ayah dan ibunya menyadari apa yang telah terjadi. Mereka melihat tubuh Chanyeol yang sudah terkapar di bawah sana.

_____

Jihyo terbangun dari tidurnya. Nafasnya terengah. Keringat bercucuran. Tubuhnya bergetar hebat. Mimpi itu, mimpi itu muncul lagi setelah sekian lama tak hadir dalam tidurnya.

Air matanya tumpah. Dia merutuki dirinya sendiri. Andai saja dulu dia tak main dekat jurang itu. Andai saja Chanyeol tak menolongnya. Andai saja dia mendengarkan ucapan kakaknya itu.
Anda, andai dan andai. Kata itu terus terngiang di kepala Jihyo.

Jihyo melirik jam di atas nakas, pukul 3 dini hari. Jihyo menenggelamkan kembali kepalanya di atas bantal. Sepertinya dia tak akan bisa memejamkan mata lagi hingga esok tiba.

****

WAAAWWWW!!!!!

" Yakkk.....!!! Apa yang kau lakukan kelinci betina? Kenapa kau menendang bokongku. Kau tahu bokongku ini sangat berharga". Jungkook berteriak pada gadis di depannya ini. Enak saja gadis itu menendang aset miliknya.

Untung yang dibelakang, bukan yang di depan...

" Apa yang kau lakukan pada karyaku tuan buaya?" Jihyo menunjukan gambarnya yang sudah dirusak oleh Jungkook.

Jungkook terlihat menahan tawanya melihat gambar Yang sudak di rusaknya. Seorang wajah pria yang kini terlukis tanduk setan serta gigi ompong.

" Salahmu sendiri kau lebih memilih menggambar si culun Kyungsoo dari pada menggambar wajahku. Yang aku heran dari sekian objek yang ada di kelas ini kenapa kau malah menggambar si jelek itu ah?"

Jihyo meniup kasar poninya. " Dengar ya Jeon Jungkook, terserah padaku jika aku ingin menggambar wajah siapa. Kau tak bisa mengaturku".

" Ohh...tentu aku bisa sayang, kau lupa aku ini pacarmu. Jadi sebagai pacar yang baik kau harus menggambar wajahku. Bukankah aku adalah pria paling tampan disekolah ini? Ku akui kau jago dalam melukis. Dengan menggambar wajahku yang tampan ini setidaknya karyamu pasti akan mendapat nilai bagus. Hitung-hitung aku membantumu dalam pelajaran ini. Kita semua tahu kau bodoh disemua mata pelajaran kecuali yang satu ini. Bagaimana aku baik bukan?".

REVENGE ( Jeon Jungkook ) - ENDOù les histoires vivent. Découvrez maintenant