28. Second Date

3.8K 407 46
                                    

Ujian akhir sekolah sudah berakhir. Beberapa sekolah telah memberikan cuti untuk siswanya sampai dengan hari pengumuman kelulusan tiba. Termasuk sekolah Jihyo. Sungguh hal yang sangat menyenangkan mendapatkan cuti pada awal musim dingin ini. Terutama bagi gadis bernama Park Jihyo.

Cuti baginya adalah surga dunia. Dia bisa dengan bebas tidur tanpa memikirkan bangun pagi. Tapi sepertinya cuti kali ini akan terasa berbeda. Sepertinya Jihyo akan sering kedatangan tamu tak di undang ke apartementnya. Siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook.

Hampir tiap hari Jungkook selalu mampir ke tempat Jihyo. Kadang juga dia menginap. Alasannya sih ingin main game dengan Jimin. Tapi semua juga tahu kalau itu cuma alibi Jungkook agar terus bisa dekat dengan Jihyo. Pemuda itu seperti sangat menggilai gadis bermarga Park itu. Entah kenapa, dia tidak ingin berada jauh dari gadis yang sekarang telah menjadi miliknya. Ya, meski tanpa ikatan.

"Kau yakin tidak ingin keluar hari ini nona Park?" Jihyo merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya saat dirinya mencoba menyalakan kompor di dapur.

"Hemm.. Aku hanya ingin dirumah hari ini. Kalau kau ingin keluar, keluar saja sendiri. Atau kau bisa ajak Jimin?" Jihyo melepaskan rangkulan Jungkook. Jihyo mengambil panci dan mengisinya dengan air. Dia bermaksud ingin memasak sesuatu tapi pemuda itu malah mengganggunya.

"Jimin baru saja pergi. Katanya mau kencan. Apa kau tak ingin kencan seperti yang Jimin lakukan dengan kekasihnya? Malam ini diperkirakan salju pertama akan turun di Seoul. Kau tak ingin melihatnya?" Tanpa memperdulikan penolakan dari tubuh Jihyo. Jungkook terus melingkarkan tangannya dengan erat. Meski membuat gadis itu kesulitan bergerak.

"Aku tidak ingin keluar Jungkook." Jihyo berbalik menatap pemuda yang berdiri dibelakangnya

"Sekarang bisakah kau menjauh dariku. Aku lapar. Aku ingin memasak. Jika kau terus memelukku seperti ini aku tidak akan bisa mengerjakan apapun." Jihyo mengerucutkan bibirnya. Dia sedikit kesal dengan tingkah Jungkook yang menurutnya sangat manja.

"Kau bisa. Kerjakan saja apa yang ingin kau kerjakan. Aku tidak akan mengganggumu." Jawab Jungkook santai.

"Ckk.. Bagaimana caranya? Kau saja terus menempel seperti ini seperti seekor monyet." Ketus Jihyo.

Jungkook terkekeh. "Baik nona Park, aku mengalah. Tapi cium aku dulu. Disini." Jungkook menunjuk bibirnya.

Jihyo memutar bola matanya malas. Ada saja cara yang dilakukan pemuda ini untuk mendapatkan apa yang dia mau. Jihyo mencium sekilas bibir Jungkook. Tapi saat gadis itu ingin melepaskannya, Jungkook tiba-tiba saja menahannya. Dia malah memperdalam ciumannya. Menyesap bibir manis gadis itu.

"Kapan aku bisa memasak jika kau terus menciumku Jungkook?" Tanya Jihyo disela ciumannya.

"Ku mohon sebentar lagi, ya?"

Jihyo mengangguk dan kembali menempelkan bibirnya. Jungkook tersenyum simpul saat dirinya tidak mendapat penolakan dari sang gadis. Dia merapatkan tubuhnya dan semakin memperdalam ciumannya. Menyapu bibir manis Jihyo.

Jihyo juga melakukan hal yang sama. Tangannya sudah mengalung erat di leher pemuda itu. Jantungnya berdebar kencang. Ini bukan pertama kalinya mereka berciuman lama seperti ini. Tapi tetap saja membuat darah gadis itu berdesir hebat. Jungkook memang pintar melakukan hal-hal seperti ini. Dia mampu membuat sensasi yang begitu romantis sekaligus menggairahkan.

Jungkook mendorong pelan tubuh Jihyo, menggiringnya kearah meja pantry. Dia Merebahkan tubuh gadis itu disana tanpa melepaskan tautan bibirnya. Mereka terus berciuman. Bahkan suara letupan air yang mendidih sudah tidak dihiraukan lagi.

"Ehemm.. Kalian tidak berencana membakar tempat ini dengan melakukan adegan mesum saat kompor masih dalam keadaan menyala bukan?" Sebuah suara mengejutkan keduanya.

REVENGE ( Jeon Jungkook ) - ENDWhere stories live. Discover now