13. Picnic

4.8K 483 52
                                    

Jungkook menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur. Pikirannya melayang pada kejadian siang itu. Jihyo, entah mengapa nama gadis itu kini selalu melintas di otaknya.

Sikap yang ditunjukkan gadis itu tidak pernah sekali Jungkook melihatnya. Tatapan tenang dan  penuh kasih sayang yang matanya pancarkan saat membantu nenek itu membuat Jungkook berpikir bagaimana sebenarnya kepribadian gadis itu.

Jungkook menerawang ingatannya saat masih kecil dulu. Dia telah mengamati gadis itu saat Jihyo masih duduk di bangku SMP. Dendam yang iya pupuk saat melihat sorot datar mata Jihyo pada saat ibunya kecelakaan membuat Jungkook bertekad membalas dendamnya.

Dulu saat umur mereka masih 12 tahun Jungkook bersama Jimin sering diam-diam mengikuti gadis itu. Dan hanya satu yang Jungkook dapat simpulkan saat melihat kelakuannya dulu. Gadis itu sangat kejam dan tidak berperasaan.

Jungkook pernah melihat gadis itu mendorong seorang perempuan yang sedang menangis karena tangannya terluka. Menurut yang Jungkook dengar, saat itu Jihyo lah yang bertanggung jawab atas luka salah satu teman sekolahnya itu. Teman-teman Jihyo berkumpul dan menyalahkan Jihyo. Tapi gadis itu malah tidak mengaku dan balik menuduh temannya yang membuat drama. Sengaja terluka agar mendapat perhatian.

Jungkook yang melihatnya tentu tidak akan percaya. Mana ada seseorang dengan sengaja melukai diri sendiri hanya untuk mencari perhatian.

Jungkook juga pernah melihat Jihyo memukul teman lelakinya karena memanggil Jihyo gadis pembawa sial. Jihyo juga pernah melempar batu pada temannya karena sering diejek bahwa nama Jisoo adalah nama menjijikkan yang akan membawa sial semua orang.

Karena itulah gadis ini mengubah namanya menjadi Jihyo. Jungkook yang sering memperhatikan gadis itu makin yakin bahwa memang dia pembawa masalah. Setiap ada gadis itu, pasti ada saja kejadian yang terjadi di sekitarnya.

Jungkook juga meyakini bahwa penyebab ibunya meninggal adalah karena bertemu gadis itu. Andai saja ibunya tak menolong Jihyo pasti hidup Jungkook tak akan seperti ini. Menderita sendiri menghadapi ayahnya yang suka menyiksanya. Dulu dia selalu menjadikan ibunya sebagai sandaran. Tapi ketika ibunya pergi dia harus berusaha berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain.

Itulah mengapa Jungkook selalu menyalahkan Jihyo atas apa yang terjadi di dalam hidupnya saat ini.

Tapi semakin mengenal Jihyo belakangan ini sedikit tidak mengubah pandangan Jungkook akan gadis itu. Gadis yang dulunya dia lihat seperti sosok monster yang merusak, kini berubah menjadi sesosok malaikat.

Tatapan teduh dan juga penuh kasih seperti sengaja gadis itu tutupi dengan kelakuan nakalnya. Buktinya meskipun gadis itu di sebut sebagai jalang, tapi nyatanya gadis itu hanya seorang gadis polos yang bahkan belum pernah di cium seorang pria sampai akhirnya Jungkook yang mendapatkannya.

Mengingat itu Jungkook melengkungkan senyumnya. Dia mengambil photo ibunya.

" Ibu apakah selama ini aku salah menilai gadis itu? Kau tahu hari ini aku melihat sesuatu yang berbeda dari Jihyo. Apa selama ini aku telah membuang waktuku untuk membenci orang yang tak pantas untuk di benci? Aku jadi menyesal tidak sempat menanyakan tentang gadis itu padamu dulu. Padahal kau bilang kau mengenalnya. Apa kau menyelamatkannya karena kau tahu dia gadis yang baik ibu"?

Jungkook berbicara sendiri dengan photo ibunya. Dia menatap lekat gambar wanita paruh baya itu. Namun aktivitas nya terhenti saat dering ponselnya berbunyi.

Eunha is calling....

"Halo Eunha, ada apa kau menelponku malam-malam?"

".........."

" Bisa, kau ingin kemana"?

"..........."

" Piknik? Baiklah. Aku akan menemanimu".

REVENGE ( Jeon Jungkook ) - ENDWhere stories live. Discover now