05 ; Who?

404 53 7
                                    

Kalau lo emang takdir gue, Tuhan bakal lakuin cara apapun buat kita bersama. Walaupun mungkin banyak rintangan yang menentukan kebahagiaan kita nanti.

🌙️

Gadis itu masih berbaring diatas kasur dengan nyaman. Tak terganggu sama sekali dengan sinar matahari yang masuk ke jendela yang sudah terbuka itu.

Dia malah semakin mengeratkan selimut ketubuh kecilnya. Suara langkah kaki yang mendekat tidak membuat Irene bangun. Irene ingin bermalas-malasan hari ini karena libur sekolah dan beruntung nya hari ini tanggal merah.

“Rene bangun, ada Valdi dibawah.”

Seakan nama Valdi itu mantra. Irene bangun dan terduduk, mengerjapkan mata menatap kakaknya meminta penjelasan dengan mata setengah terpejam.

Taeyang terkikik geli melihat wajah polos menggemaskan Irene. Tangannya terulur mencubit pipi Irene gemas. “Lucu banget sih adek aku ini.”

Irene mendelik, mengusap bekas cubitan kakaknya. “Baru nyadar?” Katanya sewot.

“Valdi dibawah dek,”

“Ngapain?” Irene mengangkat sebelah alisnya tanda tak mengerti.

Taeyang mengedikan bahu tak tahu. Lalu mengacak rambut Irene membuat Irene cemberut. “Nggak tau. Kebawah aja cepet.”

“Iya kak.”

Taeyang berlalu meninggalkan Irene untuk bersiap, Irene menyibakan selimut dan bangkit menuju kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan sikat gigi.

Lima menit kemudian Irene sudah menuruni tangga menemui Valdi yang sedang menyesap kopi dan berbincang bersama kakaknya.

Fyi, Irene itu dirumah hanya bersama Taeyang. Mama serta papanya berada di luar kota. Jika Taeyang kembali kuliah maka Irene sendiri dirumah tetapi kadang Irene meminta Joy ataupun Yeri -sepupu Irene- untuk menemaninya jika sedang libur sekolah seperti sekarang.

Irene mendekati kedua orang tersebut, mengambil duduk disebelah Taeyang lalu menatap Valdi yang duduk didepannya.
“Ngapain sih?”

Taeyang yang merasa tak dibutuhkan bangkit dan segera berlalu, tapi sebelumnya,
“Val, jangan apa-apain adek gue. Dia masih polos.”

Irene yang kesal melempar bantal sofa di dekat nya tapi sayangnya bantalnya tak mengenai Taeyanh membuat Irene berdecak. Sedangkan Valdi hanya tertawa kecil melihat kakak beradik itu.

“Kenapa sih?” Tanya Irene jengkel.

Valdi menghentikan tawanya. “Jalan yuk?”

Irene menyenderkan punggungnya ke sofa. “Males.” lalu melipat tangan didada menatap Valdi malas.

“Kenapa sih lo selalu nolak jalan sama gue, Rene?” Valdi bertanya dengan nada sewot, matanya menatap Irene berang. Seaakan Irene ini mangsanya.

Irene memutar bola mata malas, menatap Valdi santai. “Lo mau tau?” Jedanya sambil mengangguk-anggukan kepalanya. “Lo selalu ganggu gue Valdi.” Sambungnya dengan nada kesal.

“Yaudah gue pergi.” Ketus Valdi lalu bangkit dan pergi begitu saja.

Irene melipat tangan didada lagi, menatap punggung Valdi yang menjauh seraya mendengus sebal.
“Dasar cowok.” Gumamnya.

🌙️

Song Mino
Gue dibawah, gue tunggu 15 menit lagi ya.

Irene baru saja keluar kamar mandi, rencananya setelah mandi dia akan tidur. Tapi karena pesan dari Mino yang secara tiba-tiba membuat Irene mengernyit bingung.

SEUL AMI ¦ MINRENE✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang