12 ; I'm here

325 40 5
                                    

Playlist : Stay - Blackpink

Kalo lo di sakitin sama dia, bilang ya. Biar gue hajar orangnya. Gue nggak mau lo kenapa-napa.

🌙️

Setelah mendapat pesan dari Irene, Mino bergegas keluar kelas. Dia tidak peduli dengan pelajaran yang sedang berlangsung, lagipula dia kan mau lulus, jadi suka-suka Mino lah. Dia sangat khawatir terhadap Irene.

Dari kejauhan Mino dapat melihat Irene yang terlihat sedang menahan tangis di halte sekolah. Lalu buru-buru Mino menambahkan kecepatan motornya hingga sekarang berada tepat di depan Irene.

Irene yang mengetahui Mino sudah datang berdiri dan menaiki motor Mino tanpa bicara sepatah kata pun. Mino yang mengerti kondisi Irene hanya diam saja dan segera melajukan motornya menuju rumahnya.

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam. Sampai di rumah besar Mino pun mereka masih diam.

“Lo kenapa?”

Tanya Mino yang baru saja mendaratkan bokongnya di rerumputan halaman belakang rumahnya. Karna dia tau, jika Irene sedang ada masalah pasti kesini.

Sebelum menjawab Irene menghela napas. Lantas terkekeh kecil membuat Mino yang sedang menatapnya merasa aneh. “Salah nggak kalo gue marah karena Valdi yang khianati gue?”

Mino mengangguk mengerti. “Nggak lah.”

“Gue ngerasa bodoh sekarang. Gue bersikap biasa aja sama dia walaupun tau dia selalu main di belakang gue. Tapi kenapa dia malah marahnya sama gue? Nuduh gue yang enggak-enggak pula.” Irene tersenyum kecut dengan tatapan lurus kedepan.

Mino masih diam. Dia sama sekali tak mengerti apa yang sedang Irene katakan. Tapi dia mencoba menghargainya.

“Butuh pelukan?”

Pertanyaan itu sontak membuat Irene langsung menatap Mino lekat. Detik berikutnya dia menghambur kepelukan Mino dan menangis sejadi-jadinya. Mino hanya bisa menenangkan Irene yang di pelukannya dengan tangan yang sibuk mengelus punggungnya.

“Kalo lo di sakitin sama dia, bilang ya. Biar gue hajar orangnya. Gue nggak mau lo kenapa-napa.”

🌙️

Keesokan harinya Valdi datang kekelasnya -XI IPS 1- dengan langkah lebar dan wajah yang cemas. Valdi sengaja datang pagi karena merasa bersalah karena masalah kemarin. Saat memasuki kelas, Valdi melihat Irene yang sudah datang dan beberapa ada anak yang sudah datang juga sedang bergosip.

Irene menenggelamkan kepalanya diantara lipatan tangannya matanya pun terpejam. Melihat itu Valdi berhati-hati mendekati Irene. Dia duduk di kursi samping Irene, memperhatikan Irene yang tertidur pulas.

Valdi menatap lurus kedepan lalu menghela napas pelan. “Irene, maafin gue.” Jedanya. “Gue tau, gue kemarin keterlaluan sama lo. Tapi sumpah gue nggak maksud. Lo tau kan gue sayang sama lo. Jadi please, apa yang lo lihat kemarin-kemarin cuman gue yang mau melampiaskan semua kekesalan gue karna lo jalan sama cowok.”

Irene masih memejamkan matanya, dia masih tertidur dengan nyenyak. Valdi yang melihat itu tersenyum miris lalu menepuk kepala Irene dengan gemas. Selanjutnya Valdi berdiri dari duduknya dan berjalan menuju bangkunya.

SEUL AMI ¦ MINRENE✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora