Yoon Jeonghan

1.9K 209 11
                                    

"Bangga?"

"Eum, Sangat! Mereka benar-benar hebat."

Seungcheol menyunggingkan senyuman lebar. Maniknya masih mengunci sepasang retina kembar milik Jeonghan yang berbinar cerah.

Tiga puluh menit yang lalu, Dino bergabung dengan mereka di ruang tengah, menunjukkan video tayangan ulang tiga member yang baru saja memulai debut sebagai sub-unit.

Alih-alih menonton dari ponsel sendiri, pemilik julukan cheonsa itu sengaja meminta Dino menunjukkan video BSS setelah selesai makan malam. Ia hanya ingin terus menjadikan Dino sebagai adik kecil walau sang magnae mulai menolak. Waktu sangat cepat menjadikan aeginya dewasa.

"Hyung, kau bahkan sudah menontonnya berkali-kali. Aku ingin ponselku kembali," mencebikkan bibir, Dino terus menggerutu sambil berbaring dengan paha Jeonghan sebagai bantalnya.

"Lihatlah, aegi tetaplah aegi," batinnya tertawa.

"Sebentar lagi," Jeonghan mengusap lembut dahi Dino. Seungcheol bahkan sudah berbisik, "Kembalikan,sayang. Kau membuatnya cemberut."

Jeonghan tetap melihat video itu berulang kali, mengabaikan anggota tertua di sisi kiri, serta anggota termuda di sisi kanan tubuhnya.

Para member mulai memiliki jadwal masing-masing, tak terkecuali magnae line yang juga semakin tumbuh menyusul para hyung. Untungnya, mereka masih memiliki waktu berkumpul. Jeonghan merasa tidak rela untuk melewatkan perkembangan seluruh member.

"Ah, aku merindukan mereka."

Seungcheol tersenyum maklum menanggapi ucapan kekasihnya yang nyaris seperti sebuah bisikan. "Aku sudah mengirim pesan. Manager hyung bilang mereka akan sampai sebentar lagi."

Lama membunuh waktu dengan menekan ikon play berulang-ulang, akhirnya yang ditunggu menampakkan diri dengan keceriaan khas masing-masing, walau tersirat lelah di sana.

"Jika ini masih di awal debut kita sebagai Seventeen, aku yakin kalian akan seperti sebuah keluarga kecil. Namun, sayang. Kau terlihat memiliki dua orang kekasih, hyung," celetuk Seungkwan ketika mendapati yang dimaksud tengah berada di atas satu sofa. Seungcheol terkikik geli menanggapi candaan itu.

Dino mengambil posisi duduk lalu menyingkir ke sofa lain, membiarkan si hidung bangir mengambil alih tempatnya.

"Hyung..."

Hanya rengekkan yang Dokyeom keluarkan, namun mampu membuat Jeonghan tahu apa yang pria itu inginkan.

"Aku sudah memesankan kalian makanan. Bersihkan diri kalian selagi menunggu."

Hoshi dan Seungkwan bersorak riuh. Mereka duduk di lantai dengan meluruskan kaki, ngomong-ngomong.

Dokyeom memeluknya erat seraya mengucapkan terimakasih sebelum pergi menuruti apa kata Jeonghan. Begitu pula Seungkwan yang menyempatkan diri berucap setelah diberitahu menu apa saja yang pria cantik itu pesan, "Hyung, aku tidak sedang diet, tapi ingatkan aku jika mulai berlebihan saat nanti memakan itu semua."

Tanpa diminta pun, Jeonghan pasti melakukannya. Jujur saja, ia tak suka adiknya yang satu itu diet. Lebih baik melihat Seungkwan memakan apapun daripada harus melihat sang Diva Seventeen menahan lapar.

Tersisa Hoshi. Ah, dan Dino juga yang telah melupakan sekeliling ketika mendapati ponselnya kembali.

Hoshi duduk tepat di depan kaki Jeonghan. Ia mendongak, membiarkan belakang kepalanya bertumpu dengan lutut si cantik.

Mereka tidak mengatakan apapun. Seungcheol juga masih betah melihat interaksi keduanya.

"Ingatkan aku jika aku mulai tidak memperhatikanmu," Jeonghan berujar tulus, membuat Hoshi mengeleng kuat. "Kau memperhatikanku dengan baik, sangat baik. Terimaksih banyak, hyung."

Cukup sekali Hoshi merasa jika ia hanya peduli pada Dokyeom, Seungkwan, dan Dino saja. Tidak lagi-lagi.

Setelah mengusak rambut si leader hip hop team beberapa kali, Jeonghan menyuruh Hoshi untuk melakukan hal yang sama dengan dua anggota sebelumnya.

"Terimakasih. Kau selalu menggantikan tugas yang sering kulewatkan," bibir Jeonghan melengkung membentuk bulan sabit. Seungcheol sangat bersyukur ada Jeonghan dibelakangnya ketika ia membutuhkan dukungan, di sampingnya ketika ia membutuhkan tempat bersandar, bahkan di depannya ketika ia mulai melupakan arah yang sebenarnya.

"Aku tahu aku sudah mencapai usia legal, tapi bisakah kalian tidak berciuman di depanku? Membuatku iri saja."

Jarak satu ruas jari yang mereka ciptakan harus kembali meluas karena celetukan Dino. Ah, bagaimana bisa mereka melupakan keberadaan aeginya di sana.

End.



Aku bingung mau buat judulnya gimana:"
Part ini terlalu lebay gak sih?

Aku bingung mau buat judulnya gimana:"Part ini terlalu lebay gak sih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JEONGCHEOL'S STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang