That Promise

781 114 4
                                    

"Biarin aja sih aku rame begini. Kalo udah waktunya aku juga bakal pergi. Nggak akan recokin kamu lagi. Janji, deh!"

Seungcheol sulit tidur. Suara itu kembali mengusiknya. Di malam yang penuh rintik berkah langit ini dia mulai terjaga, meresapi potongan-potongan kisah yang entah kapan akan mengabur seiring waktu berlalu.

Mengabaikan temaram kuning lampu tidur di atas nakas, kakinya bergerak ke arah barat sudut ruangan. Melangkah perlahan seakan takut teman se-asrama di lantai bawah akan terganggu dengan pijakan-pijakannya.

Sepi itu pasti ketika jam tidur menyapa. Sunyi adalah kemutlakan, mengingat besok mereka masih harus bangun pagi sekali untuk kembali mendengar ocehan guru atau sekedar menatap bosan pada bayangan diri di papan tulis. Namun, sunyi sepi yang Seungcheol rasakan kali ini berbeda.

Peraturan asrama mengharuskan dua siswa untuk berbagi satu kamar. Sementara dirinya, sudah entah berapa malam berbagi ruang dengan kekosongan.

"Lo kok pergi, sih?" Seungcheol menghadap piala berukuran satu lengan di atas rak buku. Di bagian bawah piala tertulis, "JUARA I KARYA ILMIAH NASIONAL". Citra urakan si anggota Taekwondo se-antero sekolah tidak pernah lepas darinya, jadi jelas sekali piala itu bukan milik Seungcheol.

"Kalo boleh egois, gue lebih suka lo nggak nepatin janji lo itu," embun melapisi irisnya. Menggenang di sana, menunggu jatuh agar bisa terjun bebas.

Dia melirik figura di meja belajar. Meski sudah menolak, teman sekamarnya bersikeras meletakan itu di sana. Di dalam bingkai, Seungcheol tengah bersiap mengaplikasikan gerakan bela dirinya. Foto itu diambil tanpa sengaja ketika festival sekolah, di mana para siswa yang mengikuti ekstrakulikuler mengenakan pakaian kebesaran masing-masing. Termasuk teman sekamarnya yang tampak cantik dengan setelan dinas merah muda khas komunitas sosial Pledis Nusantara. Ah, bahkan dia baru menyadari itu sekarang.

Andai Seungcheol menyadari hatinya lebih cepat, pasti ia tidak akan serapuh ini sekarang.

Andai Seungcheol menerima segala perlakuan manis teman sekamarnya, pasti ia akan lebih mudah merelakan.

Sayang, Seungcheol terlalu keras terhadap hati si teman sekamar dan hatinya sendiri.

"Gue sakit karena tempat lo sekarang nggak bisa gue datengin. Gue kangen lo, Han."

~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~

JEONGCHEOL'S STORIESWhere stories live. Discover now