1

54.8K 1K 5
                                    

Emma POV
Aku Mengerang diantara serangan nikmat yang menerjang kewanitaanku. Menggeliat merasakan gesekan di inti tubuh lembabku. Ahhhhhh" aku mendesah menikmati permainannya yang lumayan. Ini sekuel kedua kami setelah terengah karna kenikmatan beberapa saat lalu.

Aku ingin menciummu" ucapnya menahan gairah. Aku menyadari pria ini akan segera mencapai puncaknya tetapi tidak dengan menyentuh bibirku. Karena takan kubiarkan itu terjadi.

"No"jawabku yang membuatnya setengah frustasi dan melampiaskan nafsunya pada leher jenjangku. Persetan dengan rasa frustasinya karena aku tak ingin kau memasukan bibir sialmu ke bibirku. Tidak akan pernah.

Sebelah tangannya meremas pahaku yang tampak mengkilap karena cahaya rembulan yang menembusi jendela kamar hotel milikku. Ohh aku mendesah ketika dorongan dan gesekannya semakin dipercepat membuatku mencapai puncak keduaku. Untukku sendiri dan bukan untuknya.

Pria itu mencoba meraihku dalam pelukannya setelah dia mencapai puncaknya, tetapi untuk kesekian kalinya aku menolak. Aku tak ingin terlibat lebih dengannya, Karna ini hanya one night standku. Kulihat dia bangkit dari tidurnya, Mengatur nafas yang masih belum sempurna dan mengumpulkan semua pakaiannya yang berserakan dilantai. Lalu mulai memakainya. Tak lama setelah itu kulihat dia keluar dengan perasaan kesal terserahlah aku tak perduli. Aku duduk di sisi tempat tidur hotel dan memandang menembusi keluar jendela kaca setelah merasakan kenikmatan yang kubutuhkan sebagai pelampiasan kebencianku pada masa lalu yang menyeretku hingga tiba dititik ini. Aku masih disini dengan malam malam sepiku dan menolak kehadiran pria manapun yang mencoba menempati hatiku yang kosong. Aku duduk dalam kegelapan kamar VIP yang mewah tetapi hatiku yang jatuh miskin karena dijarah oleh takdir. Aku menikmati kegelapan ini sebagai teman. Aku tak suka bercinta dengan cahaya lampu karena biasnya begitu palsu. Aku ingin bercinta dan menikmati sex basahku di bawah cahaya rembulan yang membuatku terlihat real. Aku pasti akan melupakan masa kelamku.

* * *
Aku terbangun di ranjang hotel milikku dan segera bergegas di pagi buta. Aku menghubungi asitenku annastasya Bennet untuk segera menyiapkan mobil karena aku harus kembali ke flatku untuk meeting jam 9 pagi dikantor. Tak lama setelahnya aku sudah berada didalam mobil bersama dengan anna. Aku menatap anna yang sibuk membaca lalu lintas pagi ini. Anna terlihat rapi. Yang berarti tak ada one night stand dalam hidupnya. Atau apakah anna memiliki hubungan lain yang tidak sepertiku. Oh Aku tak pernah menanyakannya. Bagiku anna adalah asisten terbaikku. Di merangkap sebagai boddyguartku jika kuperlukan, bagiku anna yang terbaik, tak pernah banyak bicara hanya tersenyum dan akan berbicara jika merasa itu diperlukan,aku suka itu. Aku tak suka mendengar ocehan wanita wanita lebai yang sok memamerkan harta atau kemolekkan tubuh dan kecantikan padahal otaknya penuh dengan sampah. Tetapi anna tidak. Pikirannya luas dan dia sangat sopan, cantik dan berkepribadian dia tau yang terbaik untukku bahkan termasuk pria one night standku. Begitu dia berkata ya maka ku tau pria one night standku tak akan macam macam denganku selain urusan sex seperti yang terjadi malam tadi.

* * *

Aku mensyukuri berkah sebagai seorang CEO wanita pertama di New York dengan jaringan yang tersebar luas dihampir seantero penjuru bumi. Perusahaanku bergerak dibidang perhotelan dan juga club malam yang hanya sanggup dibayar oleh kalangan atas. Semua wanita pekerjaku bersertifikat bebas HIV dan Aids karna aku tak ingin meyebarkan penyakit.
Kekayaan ini kuwariskan dari ayahku yang juga memegang bisnis ini. Ayahku meninggal 8 tahun silam karena stres yang dilandanya waktu itu, bisnisnya sedang kacau dan dia terjebak masalah dengan seorang. Hanya aku solusinya waktu itu. Dia ingin menjodohkanku dengan anak seorang billioner yang kaya, dan aku bisa menerimanya, tak masalah jika dijodohkan asalkan calonku seorang yang baik. Aku dikenalkan dengan carlo yang tampan menawan dan baik. Dan kurasa aku mencintainya sejak dia berhasil meraih keperawananku diusiaku yang ke 20 tahun. Kami saling mencintai yah ku tau itu. Dia membisikkannya berkali kali di telingaku saat kami memulai sex liar yang penuh cinta diusia kami yang masih belia. Hanya tinggal menghitung hari sebelum semua urusan sialan itu selesai dan kabar itu datang padaku membuatku hancur.berita kecelakaan yang merengkut nyawanya ditempat. Aku mati bersama carlo, Perasaannku ikut terkubur bersama jenazahnya. Hatiku mengeras sedingin es. Ini adalah kegagalan keduaku dalam sebuah hubungan. Dan keduanya disebabkan karena kecelakaan.
Setelah ayahku meninggal hanya satu tekadku yaitu menaklukkan dunia yang telah lebih dulu menaklukkanku.

* * *
Aku masih duduk di ruanganku dan memandang indahnya kota New York karena gedung pencakar langitku. Pertemuanku dengan salah seorang CEO senior yang berkarya dibidang teknologi telah dimajukan. Aku tak mengerti mengapa, aku hanya menyanggupinya karena sempat.

Ini adalah salah satu perusaahan terbesar di bidang properti, yang mencoba menjalin kerjasama. Aku sangat mengenal CEOnya dengan baik karena dia adalah salah satu dari teman ayahku yang kukenal dan turut membantu kami saat perusahaan ini terancam bangkrut. Saat dimana perusahaann ayahku mulai pulih ZIP
Menarik diri dan membiarkanku merangkak hingga berlari dan menjadi dewasa seperti saat ini. Dan aku pasti akan membalas budinya jika dia membutuhkan uluran tanganku suatu hari nanti.

Pintu ruanganku terbuka setelah diketok 3x. Aku tau itu stefany sekretarisku yang cantik. Kubilang dia cantik karena memang dia cantik.

"Miss Brown" dia menyapaku ramah tetapi tidak melanjutkan. Di mengerti sifatku yang membenci mereka yang terkalu banyak bicara.

"Aku akan kesana. Dan tolong kau ikut denganku." Tegasku dan stefany hanya mengangguk sambil mengekor dibelakangku.

Seorang pria dengan postur tinggi berdiri didepan pintu berdiri membukuk dan kemudian membukakan pintu untukku. Aku berjalan dengan tenang dan tersenyum ketika melihat wajah Mr. Howie Stone yang telah lebih dulu tersenyum saat melihatku. Kami bersalaman sebentar sebelum aku mempersilahkannya duduk. Sungguh aku sangat menghormati dirinya. Segera setela sedikit basa basi yang di lontarkan dia berkata ingin memperkenalkan anakknya. Aku sendiri tak pernah tau bahwa Mr.Stone telah berkeluarga. Aku terlalu yakin bahwa wanita wanita diluar sana hanya menginginkan uangnya. Sungguh ini diluar ekspetasiku. Bahkan Mr.Stone memiliki seorang pewaris.

"Aku ingin memperkenalkan anakku padamu miss Brown, karirku telah selesai giliran yang muda yang akan melanjutkan. Anakku mewarisi naluri pebisnisku dan aku suka itu. Aku harus menyeretnya kembali dari Brazil setelah dia membuat asetku disana aman dan takan runtuh untuk bertahun tahun nanti."

Pria tua yang kuhormati ini tampak semangat mengkaji ceritra anakknya, oh sungguh bahkan orang miskin sekalipun akan melakukan hal yang sama berceloteh tentang anak anak mereka yang telah sukses.

" nanti malam aku akan mengadakan jamuan makan. Hanya pesta kecil kecilan di salah satu hotelmu Miss Brown. Kuharap kau bersedia hadir." Ujarnya sambil tersenyum melihatku. Aku merasa iri padamya bahkan dibalik kesuksesan seorang pria terdapat keluarga yang begitu mengasihinya. sangat berbeda denganku.

"Kupastikan aku akan datang Mr Stone. Dan semoga kau suka dengan pelayanan dan kenyamanan yang kami tawarkan Mr.Stone dia tersenyum diujung kalimatku dan menepuk nepuk punggung tanganku. Aku membalasnya dengan senyum hormat.

😍😍😍😍

Hey guys, semoga kalian suka yah... tinggalkan pesan jika berkenan, Follow akunku jika berminat, dan baca terus kisahnya. Happy Reading 😊😊

DESTINY (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang