3

32.6K 762 6
                                    

Emma POV

Aku terbangun dikamar VIP sebuah club mewah di daerah selatan New York, lumayan jauh dari Flatku. Kepalaku terasa berat karena pengaruh alkohol, beruntung aku tak sampai muntah. Aku menatap sprei berwarna putih yang tampak kacau sisa permainan panas tadi malam membuat tubuhku meremang merasakan kenikmatan yang membekas dalam ingatan. Aku tak mengenal siapa lelaki yang begitu menawan dan membuatku meremang saat menatap matanya, aku tak tau apakah anna mengenal pria itu ataukah tidak semoga saja tidak. Aku mengutuk diri sendiri yang telah menyerangnya hanya untuk menghindari Aaron sialan yang menghampiriku, "aku akan membuat perhitungan dengannya nanti" kataku pada diri sendiri. entah dimana anna sejak semalam aku mencarinya tetapi begitu sulit menemukan dirinya.

ku bangkit dan memungut gaunku dilantai dan mengenakannya lagi Hari ini ada rapat direksi para pemegang saham, entah kekacauan apa yang tengah terjadi stefany maupun anna bahkan dan berkata apapun.

Aku mencari ponselku untuk meminta anna menghubungiku dan sial ponselnya anna sedang diluar jangakauan.
Aneh, apa mungkin anna sedang sakit?" Kataku pada diri sendiri aku masih mondar mandir didalam kamar hingga mataku jatuh pada sesuatu yang menarik perhatianku. Aku mendekatinya dan memungut secarik kertas yang sepertinya ku jatuhkan waktu mencari ponsel. Aku membaca dengan benar kalimatnya, ini sebuah pesan dan umm ini dari pria semalam.

"Kita pasti akan bertemu lagi dan kupastikan kau menjadi milikku. Edric"
Aku tersenyum kecut membacanya, tak kusangka pria itu begitu menginginkanku aku mulai menerawang membayangkan permainan kami yang penuh dengan gairah, bibirnya nikmat dan tiap sentuhan yang dihujaninya memabukkanku begitu juga dengan kejantanannya yang besar. Ah aku tak pernah sepuas ini. Tanpa sadar Aku menggigit bibir bawahku hingga menjerik kesakitan, aku tak ingin larut tak ada malam kedua untuk orang asing.

****

Beep!

Yes miss Brown??" Jawab stefany di seberang.

"Kemarilah" kataku. Dan tak lama sosok stefany telah berada di ambang pintu lalu melangkah anggun kearahku sambil memebawa beberapa dokumen ditangannya.

"Jam berapa rapat pemegang saham dimulai??" Aku mulai membuka dokumen yang dibawa stefany untuk kupelajari sementara stefany tengah sibuk mengotak atik ipad untuk mengecek jadwal.

"Jam 10 pagi rapat pemegang saham dimulai miss Brown." Katanya lagi.

"Baiklah, aku ingin kau menghubungi Mr.Stone anna, dan tolong minta dia untuk mengikuti rapat tersebut."
"Oh dan jangan lupa kirimkan bingkisan kue red velved kesukaannya sebagai permohonan maafku."

Anna mengangguk dan segera berbalik lalu berjalan kearah pintu.
Bicara soal Mr.Stone aku harus menyampaikan permintaan maafku padanya karena tak sempat bertemu dengannya dipesta. Aku mendapat panggilan acak yang membawaku hingga ke selatan new york dan aku tak menemukan anna sejak semalam, entah dimana dirinya. Anna datang terlambat untuk menjemputku dan banyak bicara hanya bergeming dan aku merasa ada yang salah, tapi kuacuhkan karena kutau setiap wanita membutuhkan privasi begitu juga dengan anna.

Beep*

Ada apa??" Tanyaku saat terhubung dengan stefanny.

"Miss Brown, Mr. Stone ada di saluran 1 untuk anda." Jawab stefanny dengan aksen ingrisnya yang kental dan aku suka mendendengarnya.

"Thank you stef" kataku disertai dengan gerakan menekan angka 1 di layar telp.

"Miss Brown," sapa suara di sebereang membuatku duduk menegak seketika, bagaimana mungkin suara Mr. Stone berubah hanya dalam satu malam. Dan aku merasa dejavu dengan suara ini. Mirip dengan.....

"Miss Brown ???" Sapaan keduanya membuatku bergeming. Aku merapikan dudukku seolah sedang berhadapan dengannya.

" Mr. Stone maafkan aku, semalam ada hal urgent yang membuatku tak menghadiri pestamu. Oh dan Kuharap kau akan memaafkan kekurang sopananku karena menelponmu.

DESTINY (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang