Epilog

14.9K 466 17
                                    

Emma Stone berdiri di ambang pintu mansion mereka menanti kedatangan Leo dan Ara yang belum pulang dari sekolah padahal sudah waktunya tiba di rumah.

Emma Stone berdiri di ambang pintu mansion mereka menanti kedatangan Leo dan Ara yang belum pulang dari sekolah padahal sudah waktunya tiba di rumah

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Jemari lentiknya bergerak cepat menekan layar ponselnya dan segera terhubung dengan Edric Stone suaminya.

"Ah honey, aku sudah mulai kehilangan kesabaranku. Kau tau sudah pukul berapa sekarang dan anak anakmu belum juga tiba di rumah."

"Tenanglah love, Leo takan mungkin berlama lama di luar sana sementara dia membawa adiknya Ara."

Emma berkacak pinggang  mendengar ocehan Edric.

"Segerah pulang Ed, aku ingin kau lebih tegas kepa....." kalimatnya menggantung dan
Matanya kini terarah kepada dua sosok kakak beradik yang baru saja masuk ke dalam ruang utama dan.
"Oh God, Ed come see!!! For god shake Leo, what the hell with your face hah."
Emma memutuskan panggilan secara sepihak dan itu membuat Edric menjadi panik dan meminta Chris mentiapkan mobilnya untuk segera pulang.

"Hell, Ara ada apa dengan kakamu? Dan kau, mengapa kau menangis Ara?"

Leonora Andrea Stone berlari dan langsung menangis di dalam pelukan ibunya yang terlihat begitu cemas.

"Kau tau mom jika Ara begitu populer di sekolah, dan salah seorang anak lelaki menjahilinya dengan memukul pantatnya."

"What? Leo!!"

"Easy mom. Tentu saja aku tak terima dan tentu saja aku menghajar bajingan itu hingga babak belur dan yeah ku harap dady bersedia memenuhi panggilan kepala sekolah." Ucap Leo panjang lebar sambil mengangkat bahunya acuh tak acuh.

Emma membelai rambut Ara yang mulai memanjang dan menangkup wajah Ara dengan kedua tangannya.

"Akan kubunuh banci sialan itu sayang tenang dan tunggu hingga dadymu pulang. Aku yakin dady takan tinggal diam."

"Apa maksudmu tidak tinggal diam sayang? Dan mengapa kau menutup teleponnya?"

Edric stone berjalan menghampiri istinya dan mengecup bibirnya singkat lalu menari Ara ke dalam pelukannya.

"Dad. Aku sudah menghajar si brengsek Edowardo." Lapor Leo pada Edric yang dibalas dengan kedipan sebelah mata.

"Waith, apa hanya aku yang ketinggalan berita di sini love?"

Edric stone tersenyum menatap istrinya  yang kini sudah mulai naik darah dan menanti penjelasan.

"Ara, ayo!" Ajak Leo untuk segera meninggalkan Edric yang terjebak dan berhutang penjelasan pada Istrinya. Sontak Ara berlari mengikuti Leo yang sudah lebih dulu berlari menaiki anak tangga menuju ke lantai atas.

Emma menyipitkan matanya dan berjalan maju sementara Edric yang tak berdaya melangkah mundur menjauhui istrinya yang tampak siap melahapnya hidup hidup. Tiba tiba sebuah ide bermunculan di kepalanya agar Istri cantiknya ini berhenti marah.

"Aku lapar sayang, perutku sakit dan oooohhh" pekik Edric sambil menahan perutnya seperti orang kesakitan sontak membuat Emma memasang wajah paniknya.

"Aku menyiapkan masakan kesukaanmu love, ayolah kita makan." Ucap Emma.
Namun saat Edric mulai bangkit dan merasa lega karena merasa Emma sudah teralihkan tiba tiba Emma berbisik di telinga suaminya.

"Lupakan jatahmu malam ini sayang. Aku takan memberikannya padamu jika kau tal menjelaskan apapun padaku."

Ucapan Emma sukses membuat Edric membelalakkan matanya dan mulai mengekori Emma ke dapur

Edric yang mulai merasa frustasi akan kemungkinan tak mendapat jatahnya menghembuskan nafas lalu mendongak dan mendapati wajah si kembar yang tersenyum menyemangati tetapi kemudian mengatup mulut dan membuang muka berlagak bodoh karena mendapat tatapan tajam dari Emma. Dan mereka juga ketakutan akan kegilangan jatah makan malam jika terus terusan berada di sisi dady mereka.
Dan dilihat dari sudut manapun keluarga ini akan selalu harmonis karena kekuatan cinta yang dimiliki satu sama lain.

                         -End-

Terima kasih yah guys atas semua dukungannya.
Next story masih dalam proses garapan.
Semoga kalian menyukainya and i love u guys.

Salam hangat dari Stone Family

Salam hangat dari Stone Family

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
DESTINY (COMPLETE) Kde žijí příběhy. Začni objevovat