24

11.9K 503 13
                                    

Author pov.

Emma Brown tak sadarkan diri didalam pelukan seorang pria berpakaian serba hitam, tubuhnya terdapat banyak lebam terutama wajahnya membuat pria yang menggendongnya cenderung merasa iba dan sayang. Dia bersama Evan Prince dan juga beberapa anak buahnya telah menyelmatkan El yang di sandera di kastilnya tak butuh waktu lama untuk menemukan keberadaan Emma yang ternyata di sekap terpisah di sebuah rumah tua.

Senyum pria itu tercetak miring mengingat Brazil adalah rumah ke duanya dan sudah tentu dengan pengalaman menaklukkan Brazil pria itu memiliki sejumlah orang yang dapat diandalkan dan membantunya dalam misi penyelamatan Emma Brown.

Awalnya Howie Stone mengirimkan sejumlah orang untuk datang kemari tetapi sayang mereka dilumpuhkan karena seluruh keamanan di kastil Elizabeth telah di ambil alih terlebih dahulu hingga Chris yang diutus dan datang terlebih dahulu juga turut kewalahan menghadapi para brandalan dan mengalami luka tembak di bagian punggung dan luka tusuk di perutnya. Untunglah Chris mampu bertahan hingga pria berpakaian serba hitam dan anak buahnya yang jauh lebih banyak juga dibantu oleh Evan Prince berhasil datang tepat waktu sebelum meteka membunuh Emma Brown.

*****

Howie Stone berjalan memasuki rumah sakit Santa Maria setelah mendapat kabar jika Emma Brown telah diselamatkan. Dia sebenarnya meminta agar Gregg Ford ditembak mati di tempat karena perbuatannya dan tentu saja semua itu nyaris terjadi jika saja kepolisian Brazil tidak cepat turun tangan.

Pria itu berdiri di ambang pintu melihat Emma Brown yang terbaring dengan luka lebam di tubuhnya membuat Howie Stone meremang membayangkan apa yang sebenarnya gadis itu alamai. Di samping tempat tidur seorang pria berpakaian serba hitam tampak pulas dengan menggenggam tangan Emma membuat mereka terhubung satu sama lain. Hatinya merasa bersalah karea keinginan terbesar dalam hidupnya adalah menjauhkan pria itu dari ancaman kematian bahkan setelah hidupnya diselamatkan oleh Emma dia justru menjauhkan keduanya.

Howie Stone hanya bisa tersenyum melihat cahaya di mata putranya kembali hidup saat dia memutuskan untuk menyusul Emma dan menyelamatkan cintanya.
Pemandangan di hadapannya sudah cukup membuktikan betapa besar rasa cinta yang dimiliki Edric untuk Emma, mereka bahkan rela berkorban satu sama lain.

"Dad??" Edric mengangkat kepalanya dan tersenyum melihat kehadiran Ayahnya.
Howie tersenyum dan melangkah menghampiri Edric yang enggan melepaskan genggaman tangannya dari wanita yang teramat sangat dirindukannya.

"Bagaimana keadaannya??"

Edric menoleh melihat wajah Emma yang dipenuhi lebam lalu tersenyum pahit.

"Dokter bilang Emma akan segera pulih. Dan syukurlah mereka tidak menendang atau menyakiti bahagian perutnya karena itu akan membahayakan ginjalnya yang tersisa satu."

Howie menepuk ringan pundak putranya memberikan penguatan kepada putra semata wayangnya.

"Dia wanita yang kuat Ed, dan dia akan bertahan melewati semua ini dengan cintanya yang teramat sangat besar untukmu." Jeda sebentar "Maafkan aku karena telah membohonginya son."

Edric menyentuh ringan tangan ayahnya yang masih berada di sala satu pundaknya, tentu saja Edric tau bahwa jika Howie Stone sudah turun tangan maka takan ada yang bisa menghalanginya bahkan Edric sendiripun takan bisa.

Bagi Edric, Howie tak hanya merupakan sosok ayah tetapi Howie adalah sahabat dan gurunya. Jadi Edric tau segala yang diputuskan Howie adalah yang terbaik.

Kebakaran besar yang terjadi di perusahaan tekatil industri mendapatkan perhatian khususnya. bahkan Howie sudah tau bahwa akan terjadi kebakaran besar disana karena Evan Price telah lebih dulu menemui Howie untuk membuka semua rencana busuk Juan dan Gregg. Sayangnya berita itu terlalu terlambat sehingga saat Howie mengutus Chris ke Brazil si brengsek Juan dan Gregg sudah lebih dulu menemui Emma.

DESTINY (COMPLETE) Where stories live. Discover now