17

14.7K 517 8
                                    

Author pov.

Evan Prince memasuki sebuah rumah yang besar dan mewah setelah memarkirkan mobil sport merahnya di halaman rumah. Dia tak begitu kenal dengan rumah ini, tetapi berusaha sebisa mungkin membiasakan diri karena situasi yang telah berubah drastis, situasi ini terasa tak nyaman baginya serta emosinya menjadi tak menentu.
Evan berhenti di depan sebuah pintu kayu berukuran besar dan sebelah tangannya terangkat membuat bunyi ketukan, samar samar terdengar suara seorang pria menyuruhnya masuk. Evan memutar gagang pintu dan mendapati Mr. Smith dan Gregg yang sedang menunggunya.
Mr. Juan Smith adalah dari Carlo Smith yang meninggal sembilan tahun silam karena kecelakaan tunggal yang dialaminya membuat mobil pria malang itu terjun ke jurang. Sedangkan Gregg Ford adalah pria yang memiliki kekuasan dan kelicikan dalam menjalankan bisnis kotornya. Gregg terkenal kareana selalu berhasil menjatuhkan lawan lawannya atau merebut milik mereka seperti yang dilakukannya kepada Emma Brown. Gregg adalah keponakan Mr. Smith dari saudara perempuannya dan mereka kini sedang membangun kekutan untuk menghancurkan Emma Brown.

"Bagaimana? Apa kau berhasil membuat wanita jalang itu kembali padamu?" Tanya Gregg. Pria itu bangkit dari sofa empuknya dan menghampiri Evan yang masih berdiri di di ambang pintu.

"Maafkan saya Mr. Ford sepertinya wanita itu meragukan saya." Dan sebuah pukulan mendarat di wajah Evan membuat pria itu sedikit terhempas dengan pukulan yang tiba tiba.

"Kami mengeluarkan uang sebanyak ini dan menghasilkan jawaban sampah dari mulut sialanmu hah?" Gregg terlihat geram pikiranya dipenuhi dengan amarah karena wanita yang bernama Emma Brown tak tertaklukkan meski beberapa asetnya telah di sabotase oleh Gregg.

"Tenanglah Gregg, jangan merusak hasil karyaku dengan melukai wajahnya" ucap Mr. Smith acuh tak acuh sambil menghisap dalam cerutunya.

" percuma kita membuatnya menjadi Carlo uncle, pria sialan ini bahkan tak mampu menaklukkan pelacur itu. Ini sudah sebulan sejak kemunculannya tetapi wanita bodoh itu tak memberikan reaksi yang berarti"

" itu karena Edric Stone masih berada disisinya."

Evan berdehem mencoba membuka suara membuat kedua pria itu menatapnya.

"Maafkan saya, tetapi apa yang di katakan Mr. Smith benar. Emma Brown sepertinya telah sangat mencintai pria itu"

"Dari mana kau tau??"

"Dari cara wanita itu memperlakukanku Mr. Ford."

Gregg memutar kepalanya menatap Juan Smith yang kini berdiri menghadap jendela.

"Apa kita harus menyingkirkannya juga uncle?"

Juan Smith masih membeku hanya kepulan asap dari cerutunya yang berbicara karena pikirannya sedang sibuk memikirkan rencana liciknya.

"Pergilah Evan, lakukan apa yang menjadi tugasmu dan jangan berbuat salah atau aku akan menyingkirkanmu." Ucap Juan Smith.

"Saya mengerti sir." Evan berjalan keluar dan menghilang dibalik pintu.

"Apa rencanamu uncle? Lihatlah bahkan kau mengubah wajahnya menjadi semirip Carlo dan tak menghasilkan apapun?"

"Kita lihat saja nanti son, jika memang tak ada jalan lain maka Edric Stone harus kita singkirkan, tetapi kita harus berhati hati karna dibelakang Edric masih ada Howie Stone yang akan dengan mudah membaca situasi."

****

Edric segera pulang begitu menerima kabar apa yang terjadi pada Emma. Emosinya memuncak dan ingin rasanya dia menghajar sesuatu sebagai pelampiasan emosinya. Tubuhnya menegang memandang gadisnya terkulai di tempat tidur karena pingsan.

DESTINY (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang