18

12.6K 534 13
                                    

Emma Pov.

Aku tiba bersama Edric di flatku yang habis terbakar karena ledakan besar yang membakar seluruh isi gedung dan polisi berkata bahwa sumber ledakan itu berasal dari flatku, Air mataku mengalir  dipelukan edric, aku tak peduli dengan pakain atau barang barangku yang kupedulikan adalah semua barang barang berharga peninggalan ibuku ikut hangus bersamanya. Aku tak pernah ingin menjual flat ini karena  flat ini adalah hadiah kecil dari ayahku ketika ulang tahun terakhirku bersamanya, karena itu flat ini begitu berharga bagiku.
Edric meyakinkanku untuk mencari tahu dan menemukan bukti yang jelas tentang peristiwa ledakan tetapi sungguh bahkan yang ku inginkan hanyalah menangis di dadanya.

Setelah satu jam,  kami akhirnya kembali ke flat Edric dengan kesunyian karena aku sama sekali tak mampu berkata kata, edric hanya menggenggam tanganku dan membiarkanku bersandar di dadanya. Hal yang sama juga terjadi saat mobil tiba di tempat parkir, edric merangkulku hingga ke kamar dan menyelimutiku sambil terus berjaga di samping tempat tidur hingga aku akhirnya tertidur.

****

Edric pov.

" kirim detektif terbaik untuk mencari tau siapa pelakunya."

" baik sir,"

"Kali ini akan kupastikan dia membayar mahal atas perbuatannya. Dan ingat saya tak mau mendengar kata gagal."

"Yes sir."

Aku membanting ponsel di ke lantai karena kemarahan yang begitu amat besar  menguasai seliruh pikiranku. Hari ini takan ada meeting atau hal apapun dengan urusan kantor karena Emma_ku jauh lebih penting  melebihi segala urusan apapun.

Dad bahkan telah mengetahui semua kejadian ini dan memutuskan kembali dari liburan panjangnya. Dad memang telah mengetahui hubunganku dengan Emma yang bahkan disambutnya dengan tawa dan memintaku segera memberikannya cucu.

Tanganku membelai rambut emma dengan lembut membiarkan ia tertidur untuk melupakan segala kegundahan didalam hatinya. Aku tau gadisku terluka karena semua hal berarti yang dimilikinya bersama keluarganya telah hangus bersama flat itu. Kali ini aku akan meningkatkan penjagaan dan takan kubiarkan siapapun menyentuhnya bahkan seekor semutpun.

****

Sudah dua jam berlalu sejak Emma memajamkan matanya. Tetapi Chris belum juga memberikan kabar apapun, aku meraih ponsel yang sudah babak belur hendak menggubunginya tetapi tiba tiba ada panggilan masuk di ponsel Emma dari nomor yang tidak dikenal dan membuatku penasaran lalu menjawabnya hanya saja aku tak mengeluarkan suara apapun.

" hello bitch... sudah terima hadiahku?? Ini baru sebagian kecil manis. Kau akan menerima hadiah besar lainnya setelah ini." Dan sambungan telp terputus. 

Siapa kau brengsek!!" Umpatku saat sambungan telp terputus. Pintu flatku diketuk dan Chris muncul dari balik pintu bersama dengan dad yang sudah tentu menggunakan pesawat pribadinya untuk mencapai New York.

Chris membawa berita yang ingin kudengar meskipun aku harus berbesar hati ketika akan menghadapi Emma. Tetapi aku bersyukur karena dad mendukungku dan siap membantuku kapan saja.

" hanya ada satu orang yang bertanggung jawab atas ini?" Kata dad sambil meletakkan cangkir tehnya di meja.

Aku memandangnya penuh tanya sambil memutar otakku. Dad sangat lihai membaca situasi karena pengalamannya yang berharga dan juga tak ada satupun anggota keluarga Stone yang lemah. Kami di anugerahkan kepintaran dan insting yang kiat dalam hal berbisnis hingga kesuksesan demi kesuksesan berhasil kami raih.

"Gregg Ford." Kataku.

Dad menganggukkan kepala dan menatapku lurus.

" kau lengah son."

DESTINY (COMPLETE) حيث تعيش القصص. اكتشف الآن